Biostimulasi pertumbuhan vegetatif tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada fase awal di lahan kering (Biostimulation of vegetative growth of sugarcane (Saccharum officinarum L.) in the initial phase on dry land)
S. Wahyuni, H. Habibullah, S. Putra, D. M. Amanah, Siswanto., Priyono, D. Santoso, S. J. Pardal
{"title":"Biostimulasi pertumbuhan vegetatif tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada fase awal di lahan kering (Biostimulation of vegetative growth of sugarcane (Saccharum officinarum L.) in the initial phase on dry land)","authors":"S. Wahyuni, H. Habibullah, S. Putra, D. M. Amanah, Siswanto., Priyono, D. Santoso, S. J. Pardal","doi":"10.22302/IRIBB.JUR.MP.V86I2.284","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe expansion of sugarcane areas as a support to national sugar production has shifted to sub-optimal dry land. In drought stress conditions, early growth of sugarcane usually can inhibite and decrease its productivity. This study aimed to test the efficacy of organic biostimulant in increasing vegetative growth of sugarcane in the dry land. Firstly, seedlings were submerged with biostimulant of Citorin-Rfor overnight. Secondly, the biostimulant application of Citorin-S was carried out by foliar sprayat age1 and4 months old trees. Humicacid 0.5% (v/v) was applied in soil before planting while the application of mycorrhiza was carried out by direct pouring on soil during planting. The results showed that the initial vegetative growth of biostimulant-treated sugarcane stem diameter and length were 23% wider and 27% higher compared to that of control, respectively. In subsequent growth cycle, all observed vegetative parameters showed higher growth value in the biostimulant-treated sugarcanes than that of the control. Plant height, stem diameter and number of tillers of biostimulant-treated sugarcanes had significantly higher values than that of the control. P3 treatment (organic biostimulant plus humic acid and mycorrhiza) was the best treatment. The height and diameter of P3 sugarcane stems were 47% wider and 59% higher, respectively, compared to that of control at 107 DAP.[Keywords: biostimulant, plant height, stem diameter, number of tillers, number of leaves] Abstrak Penambahan areal tanaman tebu untuk mendukung peningkatan produksi gula nasional telah bergeser ke areal sub-optimal lahan kering. Pada kondisi cekaman kekeringan, pertumbuhan awal tebu biasanya terhambat dan dapat menurunkan produktivitas saat panen. Penelitian ini bertujuan menguji efikasi biostimulan organik untukmeningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman tebu pada fase awal di lahan kering. Perlakuan biostimulan Citorin-R diaplikasikan pada benih dengan cara perendaman semalam. Perlakuan kedua, biostimulan Citorin-S disemprotkanpada saat tanaman tebu berumur 1 dan 4 bulan secara foliar spray. Aplikasi asam humat 0,5 % (v/v) di tanah dilakukan sebelum tanam, sedangkan aplikasi mikoriza dilakukan dengan pemberian langsung pada tanah saat penanaman bagal tebu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu perlakuan memiliki diameter batang sekitar 23% dan tinggi tanaman 27% lebih tinggi daripada tebu kontrol. Pada pertumbuhan selanjutnya, semua parameter vegetatif yang diamati menunjukkan nilai pertumbuhan yang lebih tinggi pada tanaman tebu perlakuan daripada kontrol. Tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah anakan secara statistik berbeda nyata lebih tinggi pada tanaman tebu perlakuan daripada kontrol. Perlakuan P3 (biostimulan organik plus asam humat dan mikoriza) adalah perlakuan terbaik. Tinggi dan diameter batang tanaman tebu P3 masing-masing 47% dan 59% lebih besar daripada batang tanaman kontrol pada 107 hari setelah tanam (HST). [Kata kunci :biostimulan, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, jumlah daun]","PeriodicalId":11660,"journal":{"name":"E-Journal Menara Perkebunan","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"E-Journal Menara Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/IRIBB.JUR.MP.V86I2.284","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
AbstractThe expansion of sugarcane areas as a support to national sugar production has shifted to sub-optimal dry land. In drought stress conditions, early growth of sugarcane usually can inhibite and decrease its productivity. This study aimed to test the efficacy of organic biostimulant in increasing vegetative growth of sugarcane in the dry land. Firstly, seedlings were submerged with biostimulant of Citorin-Rfor overnight. Secondly, the biostimulant application of Citorin-S was carried out by foliar sprayat age1 and4 months old trees. Humicacid 0.5% (v/v) was applied in soil before planting while the application of mycorrhiza was carried out by direct pouring on soil during planting. The results showed that the initial vegetative growth of biostimulant-treated sugarcane stem diameter and length were 23% wider and 27% higher compared to that of control, respectively. In subsequent growth cycle, all observed vegetative parameters showed higher growth value in the biostimulant-treated sugarcanes than that of the control. Plant height, stem diameter and number of tillers of biostimulant-treated sugarcanes had significantly higher values than that of the control. P3 treatment (organic biostimulant plus humic acid and mycorrhiza) was the best treatment. The height and diameter of P3 sugarcane stems were 47% wider and 59% higher, respectively, compared to that of control at 107 DAP.[Keywords: biostimulant, plant height, stem diameter, number of tillers, number of leaves] Abstrak Penambahan areal tanaman tebu untuk mendukung peningkatan produksi gula nasional telah bergeser ke areal sub-optimal lahan kering. Pada kondisi cekaman kekeringan, pertumbuhan awal tebu biasanya terhambat dan dapat menurunkan produktivitas saat panen. Penelitian ini bertujuan menguji efikasi biostimulan organik untukmeningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman tebu pada fase awal di lahan kering. Perlakuan biostimulan Citorin-R diaplikasikan pada benih dengan cara perendaman semalam. Perlakuan kedua, biostimulan Citorin-S disemprotkanpada saat tanaman tebu berumur 1 dan 4 bulan secara foliar spray. Aplikasi asam humat 0,5 % (v/v) di tanah dilakukan sebelum tanam, sedangkan aplikasi mikoriza dilakukan dengan pemberian langsung pada tanah saat penanaman bagal tebu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu perlakuan memiliki diameter batang sekitar 23% dan tinggi tanaman 27% lebih tinggi daripada tebu kontrol. Pada pertumbuhan selanjutnya, semua parameter vegetatif yang diamati menunjukkan nilai pertumbuhan yang lebih tinggi pada tanaman tebu perlakuan daripada kontrol. Tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah anakan secara statistik berbeda nyata lebih tinggi pada tanaman tebu perlakuan daripada kontrol. Perlakuan P3 (biostimulan organik plus asam humat dan mikoriza) adalah perlakuan terbaik. Tinggi dan diameter batang tanaman tebu P3 masing-masing 47% dan 59% lebih besar daripada batang tanaman kontrol pada 107 hari setelah tanam (HST). [Kata kunci :biostimulan, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, jumlah daun]
摘要甘蔗种植面积的扩大对国家食糖生产的支持已转向次优旱地。在干旱胁迫条件下,甘蔗的早期生长通常会抑制和降低其生产力。本研究旨在考察有机生物刺激素对旱地甘蔗营养生长的促进作用。首先,将幼苗浸泡在citorin - r生物刺激素中过夜。其次,对1月龄和4月龄树龄进行叶面喷施Citorin-S生物刺激素。植前施用0.5% (v/v)腐殖酸,植时直接淋施菌根。结果表明,与对照相比,经生物刺激素处理的甘蔗茎粗和茎长分别增加23%和27%。在随后的生长周期中,所有观察到的营养参数都显示,生物刺激素处理的甘蔗的生长值高于对照。生物刺激素处理的甘蔗株高、茎粗和分蘖数显著高于对照。P3处理(有机生物刺激素加腐植酸和菌根)效果最好。在107 DAP处理下,P3甘蔗茎高和茎粗分别比对照宽47%和高59%。[关键词]生物刺激素,株高,茎粗,分蘖数,叶数]摘要:Penambahan地区tanaman tebu untuk mendukung peningkatan producksi gula国家telah bergeser地区次优lahan kering。帕达·康迪西·卡曼·卡林根,pertumbuhan awalbu biasanya terhambat dan dapatatmenurunkan生产活动是在帕达·卡林根。Penelitian ini bertujuan menguji efikasi biostimulan organik untukmeningkatkan pertumbuhan vegetanman(植物性植物)是一种生物刺激因子。Perlakuan生物刺激素Citorin-R的双聚氰胺和双聚氰胺的作用。白藜芦醇(Perlakuan kedua)、生物刺激素Citorin-S (Citorin-S)、抗菌素(Citorin-S)、抗菌素(Citorin-S)、抗菌素(Citorin-S)、抗菌素(Citorin-S)、抗菌素、抗菌素、抗菌素。应用kasi asam人类0,5 % (v/v) di tanah dilakukan sebelum tanam, sedangkan apilkasi mikoriza dilakukan dengan pemberian langsung pada tanah saat penanaman bagal tebu。Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan植被awal tanaman tebu perlakuan memoriliki直径batang sekitar 23% dantinggi tanaman 27% lebih tinggi daripada tebu控制。pertumbuhan seranjutnya, semua参数,植被,yang, diamati, menunjukkan, nilai pertumbuhan, yang, lebih, tinggi, pertumbuhan, tanaman, tebu, perlaguan, daripnya,控制。丁宜受困tanaman,直径江丹jumlah anakan secara statistik berbeda nyata lebih丁宜受困篇tanaman tebu perlakuan daripada kontrol。Perlakuan P3(有机生物刺激素加人尿酸)adalah Perlakuan terbaik。Tinggi dan直径batang tanaman tebu P3 - masing-masing 47%和59% lebih besar daripada batang tanaman控制pada 107 hari setelah tanam (HST)。[Kata kunci:biostimulan, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, jumlah daun]