{"title":"Pengaruh Penambahan Puree Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) pada Pembuatan Flakes Talas Terhadap Kualitas Fisik dan Daya Terima Konsumen","authors":"Rahmania Chairun Nisa","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i8.980","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Sarapan merupakan aktivitas makan di pagi hari yang dilakukan sebelum beraktivitas untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan zat energi, zat pembangun serta zat pengatur. \nTujuan: untuk menganalisis pengaruh penambahan puree daun katuk pada pembuatan flakes talas terhadap kualitas fisik dan daya terima konsumen untuk aspek warna, rasa, aroma dan tekstur sebelum ditambahkan susu dan sesaat setelah ditambahkan susu. \nMetode: Metode yang digunakan adalah metode eksperimen untuk menguji pengaruh persentase puree daun katuk pada aspek-aspek organoleptik dan kualitas fisik. Sampel penelitian ini adalah flakes talas dengan penambahan puree daun katuk dengan persentase yang berbeda yaitu 15%, 20% dan 25%. Uji hedonik dilakukan kepada 30 panelis tidak terlatih yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dan masyarakat umum. \nHasil: Hasil analisis menggunakan uji Friedman dengan taraf signifikan α=0,05. Hasil uji Friedman menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh terhadap aspek rasa manis, rasa daun katuk, aroma daun katuk, tekstur sebelum ditambahkan susu dan sesaat setelah ditambahkan susu, namun terdapat pengaruh penambahan puree daun katuk terhadap daya terima konsumen aspek warna sebelum ditambahkan susu dan sesaat setelah ditambahkan susu. Hasil uji Tuckey menunjukkan bahwa penambahan puree daun katuk sebanyak 20% pada aspek warna sebelum dan sesaat ditambahkan susu yang paling disukai konsumen. Hasil uji fisik menunjukkan menunjukkan flakes dengan penambahan puree daun katuk sebanyak 15% memiliki daya ketahanan renyah yang paling lama, serta daya serap air yang rendah. \nKesimpulan: produk dengan penambahan puree daun katuk sebanyak 20% paling disukai sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut.","PeriodicalId":31856,"journal":{"name":"Jurnal Sains Sosial dan Humaniora","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i8.980","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Sarapan merupakan aktivitas makan di pagi hari yang dilakukan sebelum beraktivitas untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan zat energi, zat pembangun serta zat pengatur.
Tujuan: untuk menganalisis pengaruh penambahan puree daun katuk pada pembuatan flakes talas terhadap kualitas fisik dan daya terima konsumen untuk aspek warna, rasa, aroma dan tekstur sebelum ditambahkan susu dan sesaat setelah ditambahkan susu.
Metode: Metode yang digunakan adalah metode eksperimen untuk menguji pengaruh persentase puree daun katuk pada aspek-aspek organoleptik dan kualitas fisik. Sampel penelitian ini adalah flakes talas dengan penambahan puree daun katuk dengan persentase yang berbeda yaitu 15%, 20% dan 25%. Uji hedonik dilakukan kepada 30 panelis tidak terlatih yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dan masyarakat umum.
Hasil: Hasil analisis menggunakan uji Friedman dengan taraf signifikan α=0,05. Hasil uji Friedman menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh terhadap aspek rasa manis, rasa daun katuk, aroma daun katuk, tekstur sebelum ditambahkan susu dan sesaat setelah ditambahkan susu, namun terdapat pengaruh penambahan puree daun katuk terhadap daya terima konsumen aspek warna sebelum ditambahkan susu dan sesaat setelah ditambahkan susu. Hasil uji Tuckey menunjukkan bahwa penambahan puree daun katuk sebanyak 20% pada aspek warna sebelum dan sesaat ditambahkan susu yang paling disukai konsumen. Hasil uji fisik menunjukkan menunjukkan flakes dengan penambahan puree daun katuk sebanyak 15% memiliki daya ketahanan renyah yang paling lama, serta daya serap air yang rendah.
Kesimpulan: produk dengan penambahan puree daun katuk sebanyak 20% paling disukai sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut.