{"title":"PENGARUH INTERNET TERHADAP KEBEBASAN SIPIL DI INDONESIA: INTERPRETASI KONSEP GERAKAN SOSIAL DARI MANUEL CASTELLS","authors":"Dewi Udhany, Irwansyah Irwansyah","doi":"10.47313/PPL.V5I10.949","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract This study aims to investigate the relationship between the Internet and civil liberties in Indonesia using the social movement dimension of Manuel Castells (2012). This empirical research was conducted in 34 provinces in the period 2015 - 2019. Through multiple linear regression techniques, this study found that there was no significant influence between the Internet and civil freedom . Furthermore, individuals who carry out social movements in Indonesia are educated individuals who have strong ties to civil associations. Contrary to Castells' claim, the unemployed in Indonesia tend not to participate in social movements. In addition, individuals with high levels of trust and happiness will be increasingly involved in social movements. We speculate that individuals in Indonesia do not receive high social support when joining a social group. Also, there is a possibility that someone with a high level of life effectiveness perceives the need for social movement as the lowest. Abstrak Studi ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara Internet dan kebebasan sipil di Indonesia dengan menggunakan dimensi gerakan sosial dari Manuel Castells (2012). Penelitian empiris ini dilakukan di 34 provinsi pada periode 2015 – 2019. Melalui teknik regresi liniear berganda, studi ini menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Internet dan kebebasan sipil. Lebih lanjut, individu yang melakukan gerakan sosial di Indonesia adalah seseorang terpelajar yang memiliki ikatan yang kuat dengan asosiasi sipil. Berbeda dengan klaim Castells, para penganggur di Indonesia cenderung tidak berpartisipasi dalam gerakan sosial. Di samping itu, individu dengan tingkat kepercayaan dan kebahagiaan yang tinggi akan semakin terlibat dalam gerakan sosial. Kami berspekulasi bahwa individu di Indonesia tidak menerima dukungan sosial yang tinggi ketika bergabung dalam sebuah kelompok sosial. Juga, terdapat kemungkinan apabila seseorang dengan tingkat keefektivitas hidup yang tinggi menganggap kebutuhan akan gerakan sosial sebagai yang terendah.","PeriodicalId":30812,"journal":{"name":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","volume":"304 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47313/PPL.V5I10.949","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract This study aims to investigate the relationship between the Internet and civil liberties in Indonesia using the social movement dimension of Manuel Castells (2012). This empirical research was conducted in 34 provinces in the period 2015 - 2019. Through multiple linear regression techniques, this study found that there was no significant influence between the Internet and civil freedom . Furthermore, individuals who carry out social movements in Indonesia are educated individuals who have strong ties to civil associations. Contrary to Castells' claim, the unemployed in Indonesia tend not to participate in social movements. In addition, individuals with high levels of trust and happiness will be increasingly involved in social movements. We speculate that individuals in Indonesia do not receive high social support when joining a social group. Also, there is a possibility that someone with a high level of life effectiveness perceives the need for social movement as the lowest. Abstrak Studi ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara Internet dan kebebasan sipil di Indonesia dengan menggunakan dimensi gerakan sosial dari Manuel Castells (2012). Penelitian empiris ini dilakukan di 34 provinsi pada periode 2015 – 2019. Melalui teknik regresi liniear berganda, studi ini menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Internet dan kebebasan sipil. Lebih lanjut, individu yang melakukan gerakan sosial di Indonesia adalah seseorang terpelajar yang memiliki ikatan yang kuat dengan asosiasi sipil. Berbeda dengan klaim Castells, para penganggur di Indonesia cenderung tidak berpartisipasi dalam gerakan sosial. Di samping itu, individu dengan tingkat kepercayaan dan kebahagiaan yang tinggi akan semakin terlibat dalam gerakan sosial. Kami berspekulasi bahwa individu di Indonesia tidak menerima dukungan sosial yang tinggi ketika bergabung dalam sebuah kelompok sosial. Juga, terdapat kemungkinan apabila seseorang dengan tingkat keefektivitas hidup yang tinggi menganggap kebutuhan akan gerakan sosial sebagai yang terendah.
本研究旨在利用Manuel Castells(2012)的社会运动维度来研究互联网与印尼公民自由之间的关系。本实证研究在2015 - 2019年期间在34个省份进行。通过多元线性回归技术,本研究发现互联网与公民自由之间不存在显著影响。此外,在印度尼西亚开展社会运动的人都是受过教育的人,他们与民间协会有着密切的联系。与卡斯特的说法相反,印尼的失业者往往不参加社会运动。此外,拥有高信任度和幸福感的个人将越来越多地参与社会运动。我们推测印度尼西亚的个人在加入社会群体时没有得到很高的社会支持。另外,有一种可能性是,生活效率高的人认为社会活动的需求最低。[摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要](2012)。2015 - 2019年中国34个省份的人口普查。Melalui技术回归线性berganda,研究menemukan bahwa - datakak - terdapa - pengaruh - yang的意义,antara Internet和kebebasan - sipil。Lebih lanjut,个人yang melakukan gerakan social di Indonesia adalah seseorang terpelajar yang memiliki ikkatan yang kuat dengan asosiasi sipil。Berbeda dengan klaim Castells, para penganggur di Indonesia - derderung tidak berpartisipasi dalam gerakan社会。disamping itu,个人登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高。Kami berspekulasi bahwa个人di Indonesia tidak menerima dukungan social yang tinggi ketika bergabung dalam sebuah kelompok social。Juga, terdapat kemunkinan abilabila seseorang dengan tingkat kebutuhan akan gerakan social sebagai yang terendah。