{"title":"PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA USIA 1–5 TAHUN DI PAUD CANDIJATI TAHUN 2015","authors":"Indah Muflihatin","doi":"10.53864/jifakfar.v1i2.125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Usia balita terutama pada usia 1-5 tahun merupakan masa pertumbuhan yang cepat baik fisik maupun otak. Sehingga memerlukan kebutuhan gizi yang paling banyak, pada masa ini anak sering mengalami kesulitan makan, apabila kebutuhan nutrisi tidak ditangani dengan baik maka akan mudah terjadi Kekurangan Energi Protein. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita usia 1-5 tahun di PAUD candijati. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 balita, dalam pengambilan sampelnya menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebanyak 15 balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner KPSP kemudian dianalisis dengan uji chi square. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan nilai sell yang memiliki nilai expected kurang dari 5 adalah 6 sell (100%), sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-square (jumlah sell dengan nilai expected kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%), sehingga di gunakan uji exact dari fisher atau disebut juga fisher exact test. Dengan menggunakan software analisis statistik didapatkan hasil nilai value = 2.315 dan nilai sig.=0.5. Dengan demikian karena nilai sig. (0.5) >α (0.05) maka H0 di terima, artinya tidak ada pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada balita usia 1-5 tahun di PAUD Candijati.Diharapkan kesadaran petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan sangat berperan dalam mengubah perilaku masyarakat dalam menurunkan angka kejadian Kekurangan Energi Protein.","PeriodicalId":17737,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FARMASI AKADEMI FARMASI JEMBER","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH FARMASI AKADEMI FARMASI JEMBER","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53864/jifakfar.v1i2.125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Usia balita terutama pada usia 1-5 tahun merupakan masa pertumbuhan yang cepat baik fisik maupun otak. Sehingga memerlukan kebutuhan gizi yang paling banyak, pada masa ini anak sering mengalami kesulitan makan, apabila kebutuhan nutrisi tidak ditangani dengan baik maka akan mudah terjadi Kekurangan Energi Protein. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita usia 1-5 tahun di PAUD candijati. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 balita, dalam pengambilan sampelnya menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebanyak 15 balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner KPSP kemudian dianalisis dengan uji chi square. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan nilai sell yang memiliki nilai expected kurang dari 5 adalah 6 sell (100%), sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-square (jumlah sell dengan nilai expected kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%), sehingga di gunakan uji exact dari fisher atau disebut juga fisher exact test. Dengan menggunakan software analisis statistik didapatkan hasil nilai value = 2.315 dan nilai sig.=0.5. Dengan demikian karena nilai sig. (0.5) >α (0.05) maka H0 di terima, artinya tidak ada pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada balita usia 1-5 tahun di PAUD Candijati.Diharapkan kesadaran petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan sangat berperan dalam mengubah perilaku masyarakat dalam menurunkan angka kejadian Kekurangan Energi Protein.