{"title":"GAMBARAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA BERDASARKAN KLASIFIKASI HIPERTENSI PADA LANSIA DI MASYARAKAT","authors":"Siska Afrilya Diartin, Reni Zulfitri, E. Erwin","doi":"10.55606/jikki.v2i2.864","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Interaksi sosial merupakan suatu aktifitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Interaksi dapat terjadi apabila memiliki dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal sistoliknya 140 mmHg dan diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Salah satu resiko terbesar terkena hipertensi adalah lansia. Lansia dengan hipertensi juga berisiko mengalami gangguan interaksi sosial lansia, sehingga dapat menimbulkan kecemasan dan dapat berdampak terhadap kesehatan tentunya berpengaruh terhadap interaksi sosial lansia dengan hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan desain deskriprif, bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi sosial lansia di masyarakat. Sampel penelitian adalah 94 responden menggunakan non probability sample dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil: mayoritas responden berusia 62 tahun (63,8%), dengaln sebalgialn besalr berjenis kelalmin perempualn sebalnyalk (75,5%), malyoritals lalnsial tidalk bekerjal sebalnyalk (86,2%) daln malyoritals tingkalt pendidikaln lalnsial SMAl sebalnyalk (43,6%) malyoritals lalnsial bersuku minalng sebalnyalk (38,3%), berdalsalrkaln staltus perkalwinaln malyoritals responden berstaltus menikalh sebalnyalk (54,7%). Berdalsalrkaln tekalnaln dalralh didalpaltkaln malyoritals lalnsial bertekalnaln dalralh deraljalt ll sebalnyalk (53,2%) dengaln lalmal menderital hipertensi malyoritals <5 talhun sebalnyalk (92,6%). Responden lalnsial hipertensi yalng mengallalmi interalksi sosiall malyoritals buruk yalitu sebalnyalk 49 oralng (52,1%), dan responden lalnsial hipertensi yalng mengallalmi interalksi sosiall berdalsalrkaln bentuk malyoritals buruk yalitu sebalnyalk 55 oralng (58,5%). Kesimpulan: Rata – rata lansia mengalami interaksi sosial yang buruk dengan kalsifikasi hipertensi derajat II. \n \n ","PeriodicalId":32915,"journal":{"name":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKKI Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55606/jikki.v2i2.864","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Interaksi sosial merupakan suatu aktifitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Interaksi dapat terjadi apabila memiliki dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal sistoliknya 140 mmHg dan diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Salah satu resiko terbesar terkena hipertensi adalah lansia. Lansia dengan hipertensi juga berisiko mengalami gangguan interaksi sosial lansia, sehingga dapat menimbulkan kecemasan dan dapat berdampak terhadap kesehatan tentunya berpengaruh terhadap interaksi sosial lansia dengan hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan desain deskriprif, bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi sosial lansia di masyarakat. Sampel penelitian adalah 94 responden menggunakan non probability sample dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil: mayoritas responden berusia 62 tahun (63,8%), dengaln sebalgialn besalr berjenis kelalmin perempualn sebalnyalk (75,5%), malyoritals lalnsial tidalk bekerjal sebalnyalk (86,2%) daln malyoritals tingkalt pendidikaln lalnsial SMAl sebalnyalk (43,6%) malyoritals lalnsial bersuku minalng sebalnyalk (38,3%), berdalsalrkaln staltus perkalwinaln malyoritals responden berstaltus menikalh sebalnyalk (54,7%). Berdalsalrkaln tekalnaln dalralh didalpaltkaln malyoritals lalnsial bertekalnaln dalralh deraljalt ll sebalnyalk (53,2%) dengaln lalmal menderital hipertensi malyoritals <5 talhun sebalnyalk (92,6%). Responden lalnsial hipertensi yalng mengallalmi interalksi sosiall malyoritals buruk yalitu sebalnyalk 49 oralng (52,1%), dan responden lalnsial hipertensi yalng mengallalmi interalksi sosiall berdalsalrkaln bentuk malyoritals buruk yalitu sebalnyalk 55 oralng (58,5%). Kesimpulan: Rata – rata lansia mengalami interaksi sosial yang buruk dengan kalsifikasi hipertensi derajat II.