{"title":"Studi Komparasi QS. Al-Kafirun ayat 2, 4 dan ayat 3, 5","authors":"R. Hidayat","doi":"10.35719/amn.v8i1.12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian dengan pendekatan komparatif pada Surat al-Kafirun ayat 2,4 serta ayat 3,5 dengan menggunakan Tafsir al-Misbah dan Tafsir al-Marāghī memiliki latar belakang yang sama yakni menggunakan metode Tahlili dan bercorak Adabī Ijtimā’ī, Namun setelah penulis meneliti lebih mendalam terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan pada metode yang terdiri dari sumber penafsiran, cara penjelasan, keluasan, dan pada corak penafsiran. Maka dapat dihasilkan kesimpulan bahwa Tafsir al-Misbah lebih komprehensif dibanding penjelasan Tafsir al-Marāghī. Dalam Tafsir al- Misbah lebih dijelaskan tentang sesembahan kaum musyrikin yang selalu berubah sesuai hawa nafsu mereka, sedangkan sesembahan Nabi Muhammad selalu sama dari dahulu, sekarang maupun masa datang yakni Allah SWT. Walaupun demikian yang sangat menarik dalam tafsir Al-Maraghi adalah ajakan beliau agar kita selalu memurnikan iman kita kepada Allah tanpa menyertai kemusyrikan di dalamnya. Adapun pesan moral yang terkandung di dalam QS. al-Kafirun bahwa sebagai orang yang beragama harus memiliki ketegasan dalam beragama dengan dilandasi ilmu agama yang mendalam, Iman yang kuat dan mengerjakan amal sholeh karena dengan hal tersebut dapat menjadikan kita bahagia di dunia dan di akhirat.","PeriodicalId":52891,"journal":{"name":"Al Quds Jurnal Studi Alquran dan Hadis","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Quds Jurnal Studi Alquran dan Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35719/amn.v8i1.12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian dengan pendekatan komparatif pada Surat al-Kafirun ayat 2,4 serta ayat 3,5 dengan menggunakan Tafsir al-Misbah dan Tafsir al-Marāghī memiliki latar belakang yang sama yakni menggunakan metode Tahlili dan bercorak Adabī Ijtimā’ī, Namun setelah penulis meneliti lebih mendalam terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan pada metode yang terdiri dari sumber penafsiran, cara penjelasan, keluasan, dan pada corak penafsiran. Maka dapat dihasilkan kesimpulan bahwa Tafsir al-Misbah lebih komprehensif dibanding penjelasan Tafsir al-Marāghī. Dalam Tafsir al- Misbah lebih dijelaskan tentang sesembahan kaum musyrikin yang selalu berubah sesuai hawa nafsu mereka, sedangkan sesembahan Nabi Muhammad selalu sama dari dahulu, sekarang maupun masa datang yakni Allah SWT. Walaupun demikian yang sangat menarik dalam tafsir Al-Maraghi adalah ajakan beliau agar kita selalu memurnikan iman kita kepada Allah tanpa menyertai kemusyrikan di dalamnya. Adapun pesan moral yang terkandung di dalam QS. al-Kafirun bahwa sebagai orang yang beragama harus memiliki ketegasan dalam beragama dengan dilandasi ilmu agama yang mendalam, Iman yang kuat dan mengerjakan amal sholeh karena dengan hal tersebut dapat menjadikan kita bahagia di dunia dan di akhirat.