Wini Aafini J Harahap, Zairion, Mohammad Mukhlis Kamal, Luky Adrianto
{"title":"Evaluasi Pengelolaan Perikanan Cumi-Cumi Skala Kecil dengan Pendekatan Ekosistem di Perairan Medan, Sumatera Utara","authors":"Wini Aafini J Harahap, Zairion, Mohammad Mukhlis Kamal, Luky Adrianto","doi":"10.29244/jmf.v14i1.45714","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perairan Laut Medan merupakan bagian dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (WPP 571) yang merupakan daerah penangkapan cumi-cumi ( Uroteuthis spp.) oleh nelayan skala kecil di Belawan Kota Medan. Informasi mengenai kondisi perikanan cumi-cumi di daerah ini masih sangat kurang, sehingga diperlukan kajian ilmiah untuk mengetahui status perikanan dan pengelolaannya dengan menggunakan beberapa pendekatan yang relevan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi perikanan cumi-cumi yang ada di Belawan Kota Medan melalui enam domain indikator dalam Ecosystem Approach to Fisheries Management(EAFM) yaitu (1) Sumberdaya Ikan, (2) Habitat dan Ekosistem, (3) Teknik Penangkapan, (4) Ekonomi, (5) Sosial, (6) Kelembagaan. Pengambilan data untuk domain sumberdaya ikan dilakukan dengan teknik pengambilan sampel cumi-cumi secara langsung, selanjutnya data domain sosial dan ekonomi diperoleh melalui wawancara dengan kuisioner, sedangkan domain habitat dan kelembagaan dengan data sekunder. Nilai Domain tertinggi pada domain teknik penangkapan ikan sebesar 280 dengan kategori baik dan domain terendah pada domain habitat dan ekosistem sebesar 170 kategori kurang. Alasannya adalah tidak diketahui secara spesifik habitat cumi-cumi (tempat pemijahan ,daerah mencari makan dan daerah asuhan) di daerah penelitian. Sementara itu, hasil perhitungan agregat semua domain EAFM Belawan-Medan adalah 207 dalam kategori sedang , sehingga diperlukan beberapa keputusan taktis dalam pengelolaan perikanan cumi-cumi di wilayah ini.","PeriodicalId":59401,"journal":{"name":"海洋渔业","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"海洋渔业","FirstCategoryId":"1091","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jmf.v14i1.45714","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perairan Laut Medan merupakan bagian dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (WPP 571) yang merupakan daerah penangkapan cumi-cumi ( Uroteuthis spp.) oleh nelayan skala kecil di Belawan Kota Medan. Informasi mengenai kondisi perikanan cumi-cumi di daerah ini masih sangat kurang, sehingga diperlukan kajian ilmiah untuk mengetahui status perikanan dan pengelolaannya dengan menggunakan beberapa pendekatan yang relevan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi perikanan cumi-cumi yang ada di Belawan Kota Medan melalui enam domain indikator dalam Ecosystem Approach to Fisheries Management(EAFM) yaitu (1) Sumberdaya Ikan, (2) Habitat dan Ekosistem, (3) Teknik Penangkapan, (4) Ekonomi, (5) Sosial, (6) Kelembagaan. Pengambilan data untuk domain sumberdaya ikan dilakukan dengan teknik pengambilan sampel cumi-cumi secara langsung, selanjutnya data domain sosial dan ekonomi diperoleh melalui wawancara dengan kuisioner, sedangkan domain habitat dan kelembagaan dengan data sekunder. Nilai Domain tertinggi pada domain teknik penangkapan ikan sebesar 280 dengan kategori baik dan domain terendah pada domain habitat dan ekosistem sebesar 170 kategori kurang. Alasannya adalah tidak diketahui secara spesifik habitat cumi-cumi (tempat pemijahan ,daerah mencari makan dan daerah asuhan) di daerah penelitian. Sementara itu, hasil perhitungan agregat semua domain EAFM Belawan-Medan adalah 207 dalam kategori sedang , sehingga diperlukan beberapa keputusan taktis dalam pengelolaan perikanan cumi-cumi di wilayah ini.