Modernitas dan Tragedi: Kritik dalam Sosiologi Humanistis Zygmunt Bauman

Robertus Robet
{"title":"Modernitas dan Tragedi: Kritik dalam Sosiologi Humanistis Zygmunt Bauman","authors":"Robertus Robet","doi":"10.7454/MJS.V20I2.5224","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bauman berpandangan bahwa modernitas memiliki dua gejala pokok yakni modernitas padat dan modernitas cair. Dalam modernitas padat masyarakat tumbuh dalam bimbingan ide dan tatanan, sementara dalam modernitas cair masyarakat dan manusia secara paradoksal didikte oleh ilusi mengenai kecepatan dan perubahan yang terus menerus hingga akhirnya kehilangan pendasaran. Dalam membentuk tatanan, modernitas mensyaratkan praktik kategorisasi dan pengadministrasian. Dengan itu modernitas memastikan siapa yang bagian tatanan dan siapa yang bukan bavian dari tatanan. Kategorisasi berimplikasi pada ambivalansi yakni munculnya aktor yang tak terdefinisikan sebagai bagian atau bukan bagian dari kategorisasi dan administrasi itu. Dalam sejarah, mereka yang didefinisikan sebagai bukan bagian adalah mereka yang rentan untuk diekslusikan. Ambivalensi modernitas inilah yang kemudian berujung pada holocaust. Berdasar pengalaman itu, Bauman kemudian mengajak kita untuk bukan hanya memahami sosiologi sebagai ilmu yang memiliki komitmen terhadap kebenaran , tetapi juga ilmu yang menghargai kekayaan dalam pengalaman manusia yang beragam. There are only two different occurances in modernity: solid modernity and liquid modernity. Solid Modernity operates to create logic of order, categorization and administration. Liquid Modernity works as an illusion of speedand perpetual changes. Mode of categorization in solid modernity has sparked the logic of partiality and nonpartiality of society. Holocaust -according to Baumann- is an impact of the incapability of the modernity to define ambivalence subject in the mode of categorization. Jews is historical subject that is ambivalence in the eye of regime of categorization. Based on this historical trauma, Bauman propose a new horison in Sociology: Sociology that gives more commitment to truth and ethics.","PeriodicalId":31129,"journal":{"name":"Masyarakat Jurnal Sosiologi","volume":"20 1","pages":"139-157"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.7454/MJS.V20I2.5224","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Masyarakat Jurnal Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/MJS.V20I2.5224","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Bauman berpandangan bahwa modernitas memiliki dua gejala pokok yakni modernitas padat dan modernitas cair. Dalam modernitas padat masyarakat tumbuh dalam bimbingan ide dan tatanan, sementara dalam modernitas cair masyarakat dan manusia secara paradoksal didikte oleh ilusi mengenai kecepatan dan perubahan yang terus menerus hingga akhirnya kehilangan pendasaran. Dalam membentuk tatanan, modernitas mensyaratkan praktik kategorisasi dan pengadministrasian. Dengan itu modernitas memastikan siapa yang bagian tatanan dan siapa yang bukan bavian dari tatanan. Kategorisasi berimplikasi pada ambivalansi yakni munculnya aktor yang tak terdefinisikan sebagai bagian atau bukan bagian dari kategorisasi dan administrasi itu. Dalam sejarah, mereka yang didefinisikan sebagai bukan bagian adalah mereka yang rentan untuk diekslusikan. Ambivalensi modernitas inilah yang kemudian berujung pada holocaust. Berdasar pengalaman itu, Bauman kemudian mengajak kita untuk bukan hanya memahami sosiologi sebagai ilmu yang memiliki komitmen terhadap kebenaran , tetapi juga ilmu yang menghargai kekayaan dalam pengalaman manusia yang beragam. There are only two different occurances in modernity: solid modernity and liquid modernity. Solid Modernity operates to create logic of order, categorization and administration. Liquid Modernity works as an illusion of speedand perpetual changes. Mode of categorization in solid modernity has sparked the logic of partiality and nonpartiality of society. Holocaust -according to Baumann- is an impact of the incapability of the modernity to define ambivalence subject in the mode of categorization. Jews is historical subject that is ambivalence in the eye of regime of categorization. Based on this historical trauma, Bauman propose a new horison in Sociology: Sociology that gives more commitment to truth and ethics.
现代性和悲剧:人类社会学Zygmunt Bauman的批评
鲍曼认为现代性有两种主要症状:固体现代性和液体现代性。在紧凑的现代性中,社会是在思想和秩序的指导下发展起来的,而在液体现代性中,社会和人类则被不断变化的速度和变化的幻觉所矛盾地支配着,直到它最终失去了基础。在建立秩序时,现代性要求对教义进行分类和管理。有了现代化,谁是秩序的一部分,谁不是秩序的基石。牵涉到雄心勃勃的角色的出现,这些角色被定义为类别和管理的一部分,或者不是其中的一部分。在历史上,那些被定义为非部分的人很容易被排除。现代性的不确定性导致了大屠杀。根据这段经历,鲍曼不仅邀请我们把社会学视为一门致力于真理的科学,而且邀请我们从不同的人类经验中欣赏财富的科学。现代只有两种不同的解释:温和的固体和温和的液体。建立秩序、核求和行政的坚实、现代化的业务。现代液体作为永恒性改变的声音的外观。纯现代主义的代谢模式点燃了社会的参与度和无党派性的逻辑。大屠杀对鲍曼来说是一种影响现代环境在计算模式中定义学科矛盾的影响。犹太人的历史主题是眼睛里的模棱两可。基于这段历史创伤,鲍曼提出了一个新的社会地平线:给予真理和伦理的社会。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
5
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信