{"title":"Deteksi Kebohongan Berdasarkan Fitur Fonetik Akustik","authors":"Anang Kusnadi, I. Widyantara, Linawati Linawati","doi":"10.24843/mite.2021.v20i01.p13","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Intisari - Penelitian ini bertujuan menganalisis secara statistik parameter fitur fonetik akustik yaitu : pitch, formant dan intensity sebagai indikator tekanan psikologis dari suara berbohong atau jujur seseorang. Kekuatan penelitian ini menggunakan model “true eksperimental” dan melakukan penilaian suara berbohong/jujur seseorang secara real time pararel dengan tes poligraf. Penelitian dilakukan pada 6 subyek (3 pasangan) yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok control yang tidak mendapat perlakuan, dan kelompok treatment yang mendapat perlakuan dengan instruksi untuk mengambil uang di dalam sebuah dompet yang terletak di atas meja dan diminta berbohong tidak mengambil uang dimaksud. Sampel suara adalah jawaban “Tidak” pertanyaan relevant dan comparison subyek terperiksa yang ada pada tes poligraf. Perangkat lunak Praat digunakan untuk ekstraksi fitur dan analisis datanya menggunakan SPSS dengan uji statistik Paired Samples T Test dan Wilcoxon Sign Rank Test untuk uji beda. Berdasarkan hasil analisis statistik fitur fonetik akustik diusulkan sistem scoring dengan menetapkan skor (+1) ketika hasil analisis statistik Ho diterima (Nilai Sig > 0,05) atau dengan kata lain tidak ada perbedaan antara nilai formant, intensity dan pitch jawaban kata “tidak” pertanyaan comparison dengan jawaban kata “tidak” pertanyaan relevant. Dan sebaliknya menetapkan skor (-1) ketika hasil analisis statistik Ho ditolak (Nilai Sig < 0,05) atau dengan kata lain ada perbedaan nilai formant, intensity dan pitch jawaban kata “tidak” pertanyaan comparison dengan jawaban kata “tidak” pertanyaan relevant. Kesimpulan akhir adalah skor total (+) terindikasi jujur dan skor total (-) terindikasi bohong. Berdasarkan nilai total analisis statistik, fitur formant diketahui sangat signifikan untuk mendeteksi kebohongan seseorang, karena dalam penelitian ini mempunyai probabilitas keberhasilan mendeteksi kebohongan 100%, sedangkan untuk fitur intensity dan pitch kurang signifikan dipakai untuk mendeteksi kebohongan karena hanya mempunyai probabilitas keberhasilan mendeteksi kebohongan 66,666%. dan 33,333%. Kata kunci: Deteksi Kebohongan, Poligraf, Formant, Pitch, Intensity, Pratt, SPSS.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/mite.2021.v20i01.p13","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Intisari - Penelitian ini bertujuan menganalisis secara statistik parameter fitur fonetik akustik yaitu : pitch, formant dan intensity sebagai indikator tekanan psikologis dari suara berbohong atau jujur seseorang. Kekuatan penelitian ini menggunakan model “true eksperimental” dan melakukan penilaian suara berbohong/jujur seseorang secara real time pararel dengan tes poligraf. Penelitian dilakukan pada 6 subyek (3 pasangan) yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok control yang tidak mendapat perlakuan, dan kelompok treatment yang mendapat perlakuan dengan instruksi untuk mengambil uang di dalam sebuah dompet yang terletak di atas meja dan diminta berbohong tidak mengambil uang dimaksud. Sampel suara adalah jawaban “Tidak” pertanyaan relevant dan comparison subyek terperiksa yang ada pada tes poligraf. Perangkat lunak Praat digunakan untuk ekstraksi fitur dan analisis datanya menggunakan SPSS dengan uji statistik Paired Samples T Test dan Wilcoxon Sign Rank Test untuk uji beda. Berdasarkan hasil analisis statistik fitur fonetik akustik diusulkan sistem scoring dengan menetapkan skor (+1) ketika hasil analisis statistik Ho diterima (Nilai Sig > 0,05) atau dengan kata lain tidak ada perbedaan antara nilai formant, intensity dan pitch jawaban kata “tidak” pertanyaan comparison dengan jawaban kata “tidak” pertanyaan relevant. Dan sebaliknya menetapkan skor (-1) ketika hasil analisis statistik Ho ditolak (Nilai Sig < 0,05) atau dengan kata lain ada perbedaan nilai formant, intensity dan pitch jawaban kata “tidak” pertanyaan comparison dengan jawaban kata “tidak” pertanyaan relevant. Kesimpulan akhir adalah skor total (+) terindikasi jujur dan skor total (-) terindikasi bohong. Berdasarkan nilai total analisis statistik, fitur formant diketahui sangat signifikan untuk mendeteksi kebohongan seseorang, karena dalam penelitian ini mempunyai probabilitas keberhasilan mendeteksi kebohongan 100%, sedangkan untuk fitur intensity dan pitch kurang signifikan dipakai untuk mendeteksi kebohongan karena hanya mempunyai probabilitas keberhasilan mendeteksi kebohongan 66,666%. dan 33,333%. Kata kunci: Deteksi Kebohongan, Poligraf, Formant, Pitch, Intensity, Pratt, SPSS.