{"title":"PENGARUH PHONOLOGICAL AWARENESS DAN KEMAMPUAN PEMROSESAN ORTOGRAFI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"M. Agustina","doi":"10.2345/jm.v1i2.735","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan pendekatan dual-route models terdapat rute leksikal dan non leksikal dalam membaca tulisan, baik rute leksikal maupun non-leksikal membutuhkan pengetahuan tentang fonologi dan ortografi. Kemampuan phonological awareness adalah kemampuan bahasa lisan dalam hal yang berhubungan dengan aspek suara, meliputi aktivitas yang berfokus pada fonem, suku kata, dan kata. kemampuan pemrosesan ortografi adalah kemampuan untuk memahami bentuk ortografis dalam suatu sistem bahasa. Bahasa Indonesia memiliki kajian bahasa dengan konsistensi antara huruf dan bunyi hurufnya masih tinggi. Penekanan pembelajaran membaca awal di Indonesia berfokus pada suku kata. Tujuan penelitian yang ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh phonological awareness dan kemampuan pemrosesan ortografis terhadap kemampuan membaca awal. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatori. Subyek penelitian ini adalah murid kelas pra-klasikal 1 dan 2 SD Negeri Klampis Ngasem I. Alat pengumpulan data berupa alat tes phonological awareness, alat tes kemampuan pemrosesan ortografis, alat tes membaca awal. Uji validitas alat tes dilakukan dengan meminta saran rater. Uji reliabilitas alat tes menggunakan Alpha Cronbach. Alat tes phonological awareness memiliki reliabilitas 0,928, alat tes kemampuan pemrosesan ortografis memiliki reliabilitas 0,823, dan alat tes membaca awal memiliki reliabilitas 0,933. Analisa data dilakukan dengan teknik statistik analisis regresi berganda. Hasil analisis data penelitian diperoleh kesimpulan bahwa phonological awareness dan kemampuan pemrosesan ortografi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan membaca awal dengan prosentase pengaruh sebesar 43,5%. Namun secara lebih spesifik, kemampuan pemrosesan ortografi memiliki peranan lebih besar dan signifikan dalam kemampuan membaca awal tersebut dibandingkan phonological awareness.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2014-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2345/jm.v1i2.735","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Berdasarkan pendekatan dual-route models terdapat rute leksikal dan non leksikal dalam membaca tulisan, baik rute leksikal maupun non-leksikal membutuhkan pengetahuan tentang fonologi dan ortografi. Kemampuan phonological awareness adalah kemampuan bahasa lisan dalam hal yang berhubungan dengan aspek suara, meliputi aktivitas yang berfokus pada fonem, suku kata, dan kata. kemampuan pemrosesan ortografi adalah kemampuan untuk memahami bentuk ortografis dalam suatu sistem bahasa. Bahasa Indonesia memiliki kajian bahasa dengan konsistensi antara huruf dan bunyi hurufnya masih tinggi. Penekanan pembelajaran membaca awal di Indonesia berfokus pada suku kata. Tujuan penelitian yang ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh phonological awareness dan kemampuan pemrosesan ortografis terhadap kemampuan membaca awal. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatori. Subyek penelitian ini adalah murid kelas pra-klasikal 1 dan 2 SD Negeri Klampis Ngasem I. Alat pengumpulan data berupa alat tes phonological awareness, alat tes kemampuan pemrosesan ortografis, alat tes membaca awal. Uji validitas alat tes dilakukan dengan meminta saran rater. Uji reliabilitas alat tes menggunakan Alpha Cronbach. Alat tes phonological awareness memiliki reliabilitas 0,928, alat tes kemampuan pemrosesan ortografis memiliki reliabilitas 0,823, dan alat tes membaca awal memiliki reliabilitas 0,933. Analisa data dilakukan dengan teknik statistik analisis regresi berganda. Hasil analisis data penelitian diperoleh kesimpulan bahwa phonological awareness dan kemampuan pemrosesan ortografi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan membaca awal dengan prosentase pengaruh sebesar 43,5%. Namun secara lebih spesifik, kemampuan pemrosesan ortografi memiliki peranan lebih besar dan signifikan dalam kemampuan membaca awal tersebut dibandingkan phonological awareness.