{"title":"MITOS KECANTIKAN DALAM CERPEN-CERPEN DWI RATIH RAMADHANY","authors":"Royyan Julian","doi":"10.22146/poetika.13315","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study highlights the myth of beauty in short stories written by Dwi Ratih Ramadhany, which are “Janda Sungai Gayam” and “Perempuan Bisu dan Cermin Ratu”. The perspective utilized in this study is the myth of beauty by Naomi Wolf. The results are: (1) both the short stories illustrate standards of beauty identified by long black hair, long neck, sensual lips, body fragrant, white-toned-smooth-skin, and slim body; (2) in both short stories, the quality of beauty refers to behaviors that could arouse an excitement rather than merely consider physical appearance;(3) regarding beauty not as an intrinsic quality, it is affected by external factors, for instance cosmetic and supernatural powers. Myth of beauty in both short stories stands on the runway of men’s interest and taste, and women’s motive toachieve resources provided by men, which are called loyalty, recognition, praise and charm. Kajian ini mengangkat isu mitos kecantikan dalam cerpen-cerpen Dwi Ratih Ramadhany, yakni \"Janda Sungai Gayam” dan “Perempuan Bisu dan Cermin Ratu”. Perspektif yang digunakan adalah mitos kecantikan Naomi Wolf. Hasilnya antara lain: (1) kedua cerpen tersebut menggambarkan bahwa cantik memiliki standar baku rambut hitam panjang, leher jenjang, bibir merekah, tubuh wangi, kulit kencang-putih-mulus, dan langsing; (2) dalam cerpen-cerpen tersebut, sesungguhnya kualitas cantik lebih merujuk pada perilaku yang dapat membangkitkan gairah daripada penampakan fisik; (3) karena cantik bukan merupakan kualitas instrinsik, ia dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, yaitu kosmetik dan kekuatan supranatural. Mitos kecantikan dalam kedua cerpen tersebut berdiri di atas landasan kepentingan dan selera laki-laki, serta motif perempuan untuk mendapatkan sumber daya yang disediakan oleh laki-laki, yaitu kesetiaan, pengakuan, pujian, dan keterpesonaan.","PeriodicalId":31482,"journal":{"name":"Jurnal Poetika","volume":"4 1","pages":"52-60"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Poetika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/poetika.13315","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Abstract
This study highlights the myth of beauty in short stories written by Dwi Ratih Ramadhany, which are “Janda Sungai Gayam” and “Perempuan Bisu dan Cermin Ratu”. The perspective utilized in this study is the myth of beauty by Naomi Wolf. The results are: (1) both the short stories illustrate standards of beauty identified by long black hair, long neck, sensual lips, body fragrant, white-toned-smooth-skin, and slim body; (2) in both short stories, the quality of beauty refers to behaviors that could arouse an excitement rather than merely consider physical appearance;(3) regarding beauty not as an intrinsic quality, it is affected by external factors, for instance cosmetic and supernatural powers. Myth of beauty in both short stories stands on the runway of men’s interest and taste, and women’s motive toachieve resources provided by men, which are called loyalty, recognition, praise and charm. Kajian ini mengangkat isu mitos kecantikan dalam cerpen-cerpen Dwi Ratih Ramadhany, yakni "Janda Sungai Gayam” dan “Perempuan Bisu dan Cermin Ratu”. Perspektif yang digunakan adalah mitos kecantikan Naomi Wolf. Hasilnya antara lain: (1) kedua cerpen tersebut menggambarkan bahwa cantik memiliki standar baku rambut hitam panjang, leher jenjang, bibir merekah, tubuh wangi, kulit kencang-putih-mulus, dan langsing; (2) dalam cerpen-cerpen tersebut, sesungguhnya kualitas cantik lebih merujuk pada perilaku yang dapat membangkitkan gairah daripada penampakan fisik; (3) karena cantik bukan merupakan kualitas instrinsik, ia dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, yaitu kosmetik dan kekuatan supranatural. Mitos kecantikan dalam kedua cerpen tersebut berdiri di atas landasan kepentingan dan selera laki-laki, serta motif perempuan untuk mendapatkan sumber daya yang disediakan oleh laki-laki, yaitu kesetiaan, pengakuan, pujian, dan keterpesonaan.
本文着重分析了Dwi Ratih Ramadhany的短篇小说《Janda Sungai Gayam》和《Perempuan Bisu dan Cermin Ratu》中关于美的神话。本研究使用的视角是Naomi Wolf的美神话。结果表明:(1)这两个短篇小说都阐述了以长黑发、长脖子、性感的嘴唇、身体芳香、白皙光滑的皮肤和苗条的身体为美的标准;(2)在这两个短篇小说中,美是指能引起兴奋的行为,而不仅仅是外在的外表;(3)认为美不是一种内在的品质,而是受到外在因素的影响,例如化妆品和超自然的力量。这两个短篇小说中的美的神话都站在男人的兴趣和品味的跑道上,站在女人获得男人提供的资源的动机的跑道上,这些资源被称为忠诚、认可、赞美和魅力。Kajian ini mengangkat isu mitos kecantikan dalam ceren -cerpen Dwi Ratih Ramadhany, yakni“Janda Sungai Gayam”dan“Perempuan Bisu dan Cermin Ratu”。展望:yang digunakan adalah mitos kcanantikan Naomi Wolf。Hasilnya antara lain:(1) kedua cerpen tersebut menggambarkan bahwa cantik memiliki standar baku rambut hitam panjang, leher jenjang, bibir merekah, tubuh wangi, kulit kencang-putih-mulus, dan langsing;(2) dalam cerpen-cerpen tersebut, sesungguhnya kualitas cantik lebih merujuk pada peraku Yang dapat membangkitkan gairah daripada penampakan fisik;(3) karena cantik bukan merupakan kualitas的内在,在dipengaruhi - factor - factor - eksternal, yitu kosmetik Dan kekuatan超自然。Mitos kecantikan dalam kedua cerpen teresbut berdiri di ata landasan kepentingan dan selera laki-laki, serta motif perempuan untuk mendapatkan sumber daya yang disediakan oleh laki-laki, yitu kestiaan, pengakuan, pujian, dan keterpsonaan。