{"title":"Dualitas dalam Gerakan Buruh di Indonesia","authors":"Sigit Rochadi","doi":"10.2121/SOSIOHUMANIKA.V9I1.658","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"RESUME : Studi tentang gerakan buruh di Indonesia terlalu dikotomis: di satu pihak menggunakan cara pandang politik, baik gerakan buruh sebagai gerakan politik maupun relasi gerakan buruh dengan partai politik. Di sisi lain, gerakan buruh diposisikan sebagai gerakan ekonomi. Akhir-akhir ini, bangkit kembali cara pandang politik dalam memahami gerakan buruh. Cara pandang semacam itu dipengaruhi oleh teori-teori dari dunia Barat dan Eropa Timur. Teori klasik dari Barat memang melihat gerakan buruh sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan buruh. Teori dari Barat ada juga yang menyatakan bahwa gerakan buruh adalah untuk mencapai tujuan ganda, yaitu optimalisasi upah dan perlindungan pekerjaan. Sebaliknya, teori-teori ya n g berkembang di Eropa Timur banyak dipengaruhi oleh pandangan bahwa pekerja itu sebagai komoditas; dan majikan yang mempekerjakan mereka telah melakukan eksploitasi dalam berbagai bentuk untuk mendapatkan keuntungan berlipat. Ada juga pandangan bahwa gerakan buruh adalah sebagai kekuatan transformatif secara sosial dan politik. Artikel ini menjelaskan gerakan buruh di Indonesia dengan menggunakan konsep dualitas. Menurut penulis, gerakan buruh di Indonesia paling tepat dipahami dengan konsep dualitas, bukan dengan konsep dualisme maupun dualistik. Dengan menggunakan metode analisis data sekunder, penelitian ini menyimpulkan bahwa tumbuh dan berkembangnya dualitas dalam gerakan buruh di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah kelahiran gerakan buruh, relasi yang khas antara buruh dan negara, pluralitas masyarakat Indonesia, serta industrialisasi yang meluas dan kurang melakukan pendalaman. Menguatnya dualitas dalam gerakan buruh pasca pemerintahan Orde Baru juga disumbang oleh kegagalan pemerintah Soeharto dalam memaksakan gerakan ekonomi bagi para buruh. KATA KUNCI : Dualitas; Gerakan Buruh; Gerakan Politik; Gerakan Ekonomi; Industrialisasi. ABSTRACT : “ The Duality of Labor Movement in Indonesia ”. The study of the labor movement in Indonesia are dichotomous: on the one hand using a political point, both the labor movement as a political movement nor the relation of the labor movement with a political party. On the other hand, the labor movement is positioned as an economic movement. Lately, resurgent political perspective in understanding the labor movement. Such a perspective is influenced by the theories of the West and the Eastern Europe. Classical theory of the West did see the labor movement as an effort to maintain and improve the welfare of workers. Theory of the West, there is also stated that the labor movement is to achieve the dual purpose of optimizing wage and job protection. Conversely, theories that developed in Eastern Europe is heavily influenced by the view that the worker as a commodity; and employers who hire them have done in various forms of exploitation for profit doubled. There is also a view that the labor movement is as transformative power of socially and politically. This article explains the labor movement in Indonesia by using duality concept. According to the writer, labor movement in Indonesia is best understood by the concept of duality, not dualism nor dualistic. By using secondary data analysis method, this study concludes that the emerging and development of the duality in the labor movement in Indonesia formed by momentum birth of the labor movement, the typical relationship between the workers and the state, a plurality of Indonesian society, and the widespread industrialization and the lack of deepening. The duality strengthening during the labor movement after the New Order government era, also formed by Soeharto government's failure to impose economic movement for workers. KEY WORD : D uality ; L abor M ovement ; P olitical M ovement ; E conomic M ovement ; I ndustrialization . About the Author: Dr. Sigit Rochadi adalah Dosen FISIP UNAS (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional), Jalan Sawo Manila, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550, Indonesia. Korespondensi penulis adalah: sigitrochadi@yahoo.com dan siroabadi@gmail.com How to cite this article? Rochadi, Sigit. (2016). “Dualitas dalam Gerakan Buruh di Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Vol.9(1) May, pp.89-104. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (April 29, 2015); Revised (February 15, 2016); and Published (May 30, 2016).","PeriodicalId":31379,"journal":{"name":"Sosiohumanika","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosiohumanika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2121/SOSIOHUMANIKA.V9I1.658","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
RESUME : Studi tentang gerakan buruh di Indonesia terlalu dikotomis: di satu pihak menggunakan cara pandang politik, baik gerakan buruh sebagai gerakan politik maupun relasi gerakan buruh dengan partai politik. Di sisi lain, gerakan buruh diposisikan sebagai gerakan ekonomi. Akhir-akhir ini, bangkit kembali cara pandang politik dalam memahami gerakan buruh. Cara pandang semacam itu dipengaruhi oleh teori-teori dari dunia Barat dan Eropa Timur. Teori klasik dari Barat memang melihat gerakan buruh sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan buruh. Teori dari Barat ada juga yang menyatakan bahwa gerakan buruh adalah untuk mencapai tujuan ganda, yaitu optimalisasi upah dan perlindungan pekerjaan. Sebaliknya, teori-teori ya n g berkembang di Eropa Timur banyak dipengaruhi oleh pandangan bahwa pekerja itu sebagai komoditas; dan majikan yang mempekerjakan mereka telah melakukan eksploitasi dalam berbagai bentuk untuk mendapatkan keuntungan berlipat. Ada juga pandangan bahwa gerakan buruh adalah sebagai kekuatan transformatif secara sosial dan politik. Artikel ini menjelaskan gerakan buruh di Indonesia dengan menggunakan konsep dualitas. Menurut penulis, gerakan buruh di Indonesia paling tepat dipahami dengan konsep dualitas, bukan dengan konsep dualisme maupun dualistik. Dengan menggunakan metode analisis data sekunder, penelitian ini menyimpulkan bahwa tumbuh dan berkembangnya dualitas dalam gerakan buruh di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah kelahiran gerakan buruh, relasi yang khas antara buruh dan negara, pluralitas masyarakat Indonesia, serta industrialisasi yang meluas dan kurang melakukan pendalaman. Menguatnya dualitas dalam gerakan buruh pasca pemerintahan Orde Baru juga disumbang oleh kegagalan pemerintah Soeharto dalam memaksakan gerakan ekonomi bagi para buruh. KATA KUNCI : Dualitas; Gerakan Buruh; Gerakan Politik; Gerakan Ekonomi; Industrialisasi. ABSTRACT : “ The Duality of Labor Movement in Indonesia ”. The study of the labor movement in Indonesia are dichotomous: on the one hand using a political point, both the labor movement as a political movement nor the relation of the labor movement with a political party. On the other hand, the labor movement is positioned as an economic movement. Lately, resurgent political perspective in understanding the labor movement. Such a perspective is influenced by the theories of the West and the Eastern Europe. Classical theory of the West did see the labor movement as an effort to maintain and improve the welfare of workers. Theory of the West, there is also stated that the labor movement is to achieve the dual purpose of optimizing wage and job protection. Conversely, theories that developed in Eastern Europe is heavily influenced by the view that the worker as a commodity; and employers who hire them have done in various forms of exploitation for profit doubled. There is also a view that the labor movement is as transformative power of socially and politically. This article explains the labor movement in Indonesia by using duality concept. According to the writer, labor movement in Indonesia is best understood by the concept of duality, not dualism nor dualistic. By using secondary data analysis method, this study concludes that the emerging and development of the duality in the labor movement in Indonesia formed by momentum birth of the labor movement, the typical relationship between the workers and the state, a plurality of Indonesian society, and the widespread industrialization and the lack of deepening. The duality strengthening during the labor movement after the New Order government era, also formed by Soeharto government's failure to impose economic movement for workers. KEY WORD : D uality ; L abor M ovement ; P olitical M ovement ; E conomic M ovement ; I ndustrialization . About the Author: Dr. Sigit Rochadi adalah Dosen FISIP UNAS (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional), Jalan Sawo Manila, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550, Indonesia. Korespondensi penulis adalah: sigitrochadi@yahoo.com dan siroabadi@gmail.com How to cite this article? Rochadi, Sigit. (2016). “Dualitas dalam Gerakan Buruh di Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Vol.9(1) May, pp.89-104. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (April 29, 2015); Revised (February 15, 2016); and Published (May 30, 2016).