{"title":"Penguatan Pembelajaran IPS Berdasarkan Kurikulum 2013","authors":"Lelly Qodariah, Desvian Bandarsyah","doi":"10.2121/sosiohumanika.v11i2.1076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"RESUME : Kehadiran Kurikulum 2013, di tengah proses pendewasaan pendidikan di Indonesia, sejalan dengan keberadaan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Kemudian, Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk menguasai kompetensi yang dibutuhkan demi kehidupan saat ini dan masa depan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa benar-benar terjadi kesenjangan antara materi IPS yang akan diajarkan oleh guru dengan realitas masalah sosial di masyarakat, khususnya di Jakarta, telah berkembang menjadi memprihatinkan. Kemudian, untuk mengatasi kesenjangan tersebut, pendekatan pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan menggunakan model yang berurutan dan terhubung. Model berurutan menyiratkan sebagai aplikasi pembelajaran untuk menyortir materi dalam kategori mempersiapkan serangkaian topik, bab, dan unit dengan menentukan prioritas mata pelajaran yang ada sebagai model pengembangan pembelajaran. Sementara itu, model terhubung menyiratkan sebagai konsep untuk menghubungkan antar-topik dan konsep IPS di sekolah. Pembelajaran IPS terpadu dari model yang diurutkan memerlukan pendekatan disiplin Ilmu-ilmu Sosial yang berbeda. Dalam konteks ini, penekanan disiplin ilmu Geografi dan Sejarah dalam pengajaran IPS, misalnya, pada topik dan konsep yang serupa muncul dengan kuat, tetapi saling melengkapi dan saling mengisi, sehingga dapat memberikan pengetahuan yang berarti kepada siswa melalui proses berpikir kritis yang dilakukan oleh mereka. KATA KUNCI : Kurikulum; Model Berurutan dan Terhubung; Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; Pendekatan Belajar-Mengajar. ABSTRACT : “Learning Reinforcement of Social Studies Based on the 2013 Curriculum”. The presence of the 2013 Curriculum, amid the maturing process of education in Indonesia, is in line with the existence of Social Studies. Then, the 2013 Curriculum is expected to develop learning experiences that provide ample opportunities for students to master the competencies required for the life of the present and the future. By using the qualitative approaches, this study shows that there is absolutely a gap between the content of Social Studies to be taught by the teachers with the reality of social problems in society, particularly in Jakarta, has grown to an apprehensive level. Then, to solve that discrepancy, the Social Studies learning approaches can be performed using sequenced and connected models. Sequenced model implies as the application of learning to sort the material in the category of preparing a series of topics, chapters, and units with determining priorities of existing subjects as the development model of learning. Meanwhile, connected model implies as a concept to connect with inter-topics and concepts of the Social Studies in the school. Integrated Social Studies learning of sequenced model requires a disciplined approach of the Social Sciences that is different. In this context, the emphasis disciplines of Geography and History in teaching of Social Studies, for example, on the similar topic and the concept appears strongly, but mutually and complementary, so it can provide meaningful knowledge to the students through the process of critical thinking that is done by them. KEY WORD : Curriculum; Sequenced and Connected Models; Social Studies Education; Teaching and Learning Approach. About the Authors: Dr. Lelly Qodariah and Dr. Desvian Bandarsyah are the Lecturers at the FKIP UHAMKA (Faculty of Education and Teacher Training, Muhammadiyah University of Prof. Dr. HAMKA [Haji Abdul Malik Karim Amrullah]) Jakarta, B Campus, Jalan Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13830, Jakarta, Indonesia. Corresponding authors: lelly_uhamka@yahoo.co.id and d.bandarsyah@gmail.com Suggested Citation: Qodariah, Lelly & Desvian Bandarsyah. (2018). “Penguatan Pembelajaran IPS Berdasarkan Kurikulum 2013” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Volume 11(2), November, pp.187-196. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI with ISSN 1979-0112 (print) and ISSN 2622-6855 (online). Article Timeline: Accepted (April 1, 2018); Revised (July 3, 2018); and Published (November 30, 2018).","PeriodicalId":31379,"journal":{"name":"Sosiohumanika","volume":"11 1","pages":"187-196"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosiohumanika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2121/sosiohumanika.v11i2.1076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
RESUME : Kehadiran Kurikulum 2013, di tengah proses pendewasaan pendidikan di Indonesia, sejalan dengan keberadaan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Kemudian, Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk menguasai kompetensi yang dibutuhkan demi kehidupan saat ini dan masa depan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa benar-benar terjadi kesenjangan antara materi IPS yang akan diajarkan oleh guru dengan realitas masalah sosial di masyarakat, khususnya di Jakarta, telah berkembang menjadi memprihatinkan. Kemudian, untuk mengatasi kesenjangan tersebut, pendekatan pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan menggunakan model yang berurutan dan terhubung. Model berurutan menyiratkan sebagai aplikasi pembelajaran untuk menyortir materi dalam kategori mempersiapkan serangkaian topik, bab, dan unit dengan menentukan prioritas mata pelajaran yang ada sebagai model pengembangan pembelajaran. Sementara itu, model terhubung menyiratkan sebagai konsep untuk menghubungkan antar-topik dan konsep IPS di sekolah. Pembelajaran IPS terpadu dari model yang diurutkan memerlukan pendekatan disiplin Ilmu-ilmu Sosial yang berbeda. Dalam konteks ini, penekanan disiplin ilmu Geografi dan Sejarah dalam pengajaran IPS, misalnya, pada topik dan konsep yang serupa muncul dengan kuat, tetapi saling melengkapi dan saling mengisi, sehingga dapat memberikan pengetahuan yang berarti kepada siswa melalui proses berpikir kritis yang dilakukan oleh mereka. KATA KUNCI : Kurikulum; Model Berurutan dan Terhubung; Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; Pendekatan Belajar-Mengajar. ABSTRACT : “Learning Reinforcement of Social Studies Based on the 2013 Curriculum”. The presence of the 2013 Curriculum, amid the maturing process of education in Indonesia, is in line with the existence of Social Studies. Then, the 2013 Curriculum is expected to develop learning experiences that provide ample opportunities for students to master the competencies required for the life of the present and the future. By using the qualitative approaches, this study shows that there is absolutely a gap between the content of Social Studies to be taught by the teachers with the reality of social problems in society, particularly in Jakarta, has grown to an apprehensive level. Then, to solve that discrepancy, the Social Studies learning approaches can be performed using sequenced and connected models. Sequenced model implies as the application of learning to sort the material in the category of preparing a series of topics, chapters, and units with determining priorities of existing subjects as the development model of learning. Meanwhile, connected model implies as a concept to connect with inter-topics and concepts of the Social Studies in the school. Integrated Social Studies learning of sequenced model requires a disciplined approach of the Social Sciences that is different. In this context, the emphasis disciplines of Geography and History in teaching of Social Studies, for example, on the similar topic and the concept appears strongly, but mutually and complementary, so it can provide meaningful knowledge to the students through the process of critical thinking that is done by them. KEY WORD : Curriculum; Sequenced and Connected Models; Social Studies Education; Teaching and Learning Approach. About the Authors: Dr. Lelly Qodariah and Dr. Desvian Bandarsyah are the Lecturers at the FKIP UHAMKA (Faculty of Education and Teacher Training, Muhammadiyah University of Prof. Dr. HAMKA [Haji Abdul Malik Karim Amrullah]) Jakarta, B Campus, Jalan Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13830, Jakarta, Indonesia. Corresponding authors: lelly_uhamka@yahoo.co.id and d.bandarsyah@gmail.com Suggested Citation: Qodariah, Lelly & Desvian Bandarsyah. (2018). “Penguatan Pembelajaran IPS Berdasarkan Kurikulum 2013” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Volume 11(2), November, pp.187-196. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI with ISSN 1979-0112 (print) and ISSN 2622-6855 (online). Article Timeline: Accepted (April 1, 2018); Revised (July 3, 2018); and Published (November 30, 2018).