FATWA DSN MUI DAN PERKEMBANGAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Eja Armaz Hardi
{"title":"FATWA DSN MUI DAN PERKEMBANGAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA","authors":"Eja Armaz Hardi","doi":"10.21274/AN.2019.5.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aktikel ini mencoba untuk melihat posisi fatwa DSN-MUI terhadap perkembangan produk dan jasa bank syariah sebagai instrument syariah compliance. Hingga tahun 2017 fatwa terkait produk dan jasa pada lembaga keuangan syariah telah diterbitkan sebanyak 116 fatwa. Produk dan jasa yang dimanfaatkan oleh bank syariah secara umum dapat dibagi menjadi pola yaitu perhimpunan, pembiayaan dan produk jasa. Fatwa terbanyak dikeluarkan oleh DSN-MUI pada tahun 2000 dan 2002 yang merupakan respon cepat MUI untuk memberikan acuan instrument kepatuhan syariah. Kepatuhan syariah tersebut dituangkan dalam UU No. 10 Tahun 1998 perubahan UU No. 07 Tahun 1992 disebutkan bahwa bank syariah harus menggunakan prinsip-prinsip syariah. Kemudian diksi fatwa dijelaskan dan dicantumkan pada UU No. 21 Tahun 2008. Dilain pihak produk dan jasa yang dikeluarkan oleh bank syariah saat ini telah terakomodir dengan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, artikel ini menyimpulkan bahwa posisi fatwa belum memiliki peran yang signifikaan terhadap perkembangan produk dan jasa bank syariah. Hal ini dikarenakan bahwa fatwa berperan hanya sebagai komplementer bagi produk dan jasa bank syariah. disamping itu dikarenakan fatwa merupakan tuntutan Undang-Undang bagi sektor perbankan syariah dalam konteks kepatuhan syariah (syariah compliance). Selanjutnya fatwa juga diterbitkan setelah produk dan jasa sudah terbit bukan dengan mekanisme pembahasan terlebih dahulu.","PeriodicalId":32706,"journal":{"name":"AnNisbah Jurnal Ekonomi Syariah","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AnNisbah Jurnal Ekonomi Syariah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21274/AN.2019.5.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Aktikel ini mencoba untuk melihat posisi fatwa DSN-MUI terhadap perkembangan produk dan jasa bank syariah sebagai instrument syariah compliance. Hingga tahun 2017 fatwa terkait produk dan jasa pada lembaga keuangan syariah telah diterbitkan sebanyak 116 fatwa. Produk dan jasa yang dimanfaatkan oleh bank syariah secara umum dapat dibagi menjadi pola yaitu perhimpunan, pembiayaan dan produk jasa. Fatwa terbanyak dikeluarkan oleh DSN-MUI pada tahun 2000 dan 2002 yang merupakan respon cepat MUI untuk memberikan acuan instrument kepatuhan syariah. Kepatuhan syariah tersebut dituangkan dalam UU No. 10 Tahun 1998 perubahan UU No. 07 Tahun 1992 disebutkan bahwa bank syariah harus menggunakan prinsip-prinsip syariah. Kemudian diksi fatwa dijelaskan dan dicantumkan pada UU No. 21 Tahun 2008. Dilain pihak produk dan jasa yang dikeluarkan oleh bank syariah saat ini telah terakomodir dengan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, artikel ini menyimpulkan bahwa posisi fatwa belum memiliki peran yang signifikaan terhadap perkembangan produk dan jasa bank syariah. Hal ini dikarenakan bahwa fatwa berperan hanya sebagai komplementer bagi produk dan jasa bank syariah. disamping itu dikarenakan fatwa merupakan tuntutan Undang-Undang bagi sektor perbankan syariah dalam konteks kepatuhan syariah (syariah compliance). Selanjutnya fatwa juga diterbitkan setelah produk dan jasa sudah terbit bukan dengan mekanisme pembahasan terlebih dahulu.
印尼伊斯兰银行产品的发展
这些行为试图将伊斯兰银行的产品和服务作为伊斯兰符合标准的工具的发展立场。截至2017年,有关伊斯兰金融机构产品和服务的教令已发布多达116个教令。伊斯兰银行通常使用的产品和服务可以分为会议、融资和服务产品。这项法令在2000年和2002年得到的最多,是梅对伊斯兰教教学的快速反应。《伊斯兰教法》是1998年第10号法案,1992年第07号修正案规定,伊斯兰银行必须使用伊斯兰原则。然后在2008年的第21条中解释并引用了教令。另一方面,伊斯兰银行目前提供的产品和服务已经满足于DSN-MUI的要求。通过采用定性方法研究文献,这篇文章得出结论,教令职位尚未对伊斯兰银行产品和服务的发展产生重大影响。这是因为教令只对伊斯兰银行的产品和服务起着补充作用。此外,这是因为伊斯兰银行部门在符合伊斯兰教法的情况下是伊斯兰教法要求的。此外,教令是在产品和服务出版后发布的,而不是在讨论机制上。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
35 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信