{"title":"Public Perception and Effectiveness of Punishment for Khalwat Perpetrators in Aceh","authors":"Bastiar Bastiar, Asmuni Asmuni, B. Bukhari","doi":"10.21154/justicia.v19i1.3304","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study examines the public's perception of khalwat and the effectiveness of punishment against perpetrators’ violation of khalwat in Aceh. This study is a normative-empirical study with qualitative data. Data sources are the Constitution of 1945, Law No. 1 of 1946 on the Criminal Code, Law No. 8 of 1981 on the Criminal Procedure Code, and Qanun Aceh No. 6 of 2014 on the Jinayat Law. Field data are sourced from the community, leaders, religious leaders, academics, the Syar'iyah Court, and khalwat perpetrators. The results showed that generally, the community supports the establishment of the rule of jinayat khalwat for the sake of benefit. The establishment of Qanun Jinayat reflects the Islamic life of the Acehnese people so that the protection of self-respect and their families is inseparable. The application of penalties for khalwat violations has not been effective in all regions of Aceh province. However, some areas implement the punishment effectively, proven by the decrease in cases of khalwat violations. However, the application of punishment to khalwat perpetrators did not positively affect other parts of the region—the number of jinayat khalwat that occurred increased. Therefore, punishment for khalwat perpetrators must be able to change the perpetrator’s behavior and become a lesson for the general public. Moreover, the government is advised to be more aggressive in socializing this Qanun. This research provides information and input for the government, law enforcement, and the community in Aceh.Penelitian ini mengkaji persepsi masyarakat tentang khalwat dan efektivitas hukuman terhadap pelaku pelanggaran khalwat di Aceh. Kajian ini adalah kajian normatif-empiris dengan jenis data kualitatif. Data dokumen berupa peraturan perundang-undangan, Sementara data lapangan bersumber dari masyarakat, tokoh, agama, akademisi, Mahkamah Syar’iyah dan pelaku khalwat. Hasil penelitian menunjukkan; umumnya masyarakat mendukung pembentukan aturan jinayat khalwat demi kemaslahatan. Pembentukan Qanun Jinayat merupakan refleksi kehidupan masyarakat Aceh yang Islami sehingga perlindungan terhadap kehormatan diri dan keluarganya tidak dapat dipisahkan. Umumnya masyarakat mendukung pembentukan aturan jinayat khalwat demi kemaslahatan. Pembentukan Qanun Jinayat merupakan refleksi kehidupan masyarakat Aceh yang Islami sehingga perlindungan terhadap kehormatan diri dan keluarganya tidak dapat dipisahkan. Penerapan hukuman terhadap pelanggaran Khalwat belum efektif di semua daerah di provinsi Aceh, meski demikian ada sebagian wilayah yang efektif jika dilihat dari penurunan kasus. Namun, penerapan hukuman terhadap pelaku khalwat tidak memberikan efek positif di sebagian wilayah yang lain. Jumlah jinayat khalwat yang terjadi justru meningkat. Karenanya, hukuman bagi pelaku khalwat harus mampu merubah prilaku pelaku, menjadi pelajaran bagi masyarakat umum, dan pemerintah disarankan lebih gencar mensosialisasikan Qanun ini, khususnya sosialisasi terhadap pengaturan, hikmah pelarangan khalwat dan dampak buruk khalwat. Penelitian ini menjadi informasi dan masukan bagi pemerintah, penegak hukum dan masyarakat di Aceh","PeriodicalId":31294,"journal":{"name":"Justicia Islamica","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Justicia Islamica","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/justicia.v19i1.3304","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This study examines the public's perception of khalwat and the effectiveness of punishment against perpetrators’ violation of khalwat in Aceh. This study is a normative-empirical study with qualitative data. Data sources are the Constitution of 1945, Law No. 1 of 1946 on the Criminal Code, Law No. 8 of 1981 on the Criminal Procedure Code, and Qanun Aceh No. 6 of 2014 on the Jinayat Law. Field data are sourced from the community, leaders, religious leaders, academics, the Syar'iyah Court, and khalwat perpetrators. The results showed that generally, the community supports the establishment of the rule of jinayat khalwat for the sake of benefit. The establishment of Qanun Jinayat reflects the Islamic life of the Acehnese people so that the protection of self-respect and their families is inseparable. The application of penalties for khalwat violations has not been effective in all regions of Aceh province. However, some areas implement the punishment effectively, proven by the decrease in cases of khalwat violations. However, the application of punishment to khalwat perpetrators did not positively affect other parts of the region—the number of jinayat khalwat that occurred increased. Therefore, punishment for khalwat perpetrators must be able to change the perpetrator’s behavior and become a lesson for the general public. Moreover, the government is advised to be more aggressive in socializing this Qanun. This research provides information and input for the government, law enforcement, and the community in Aceh.Penelitian ini mengkaji persepsi masyarakat tentang khalwat dan efektivitas hukuman terhadap pelaku pelanggaran khalwat di Aceh. Kajian ini adalah kajian normatif-empiris dengan jenis data kualitatif. Data dokumen berupa peraturan perundang-undangan, Sementara data lapangan bersumber dari masyarakat, tokoh, agama, akademisi, Mahkamah Syar’iyah dan pelaku khalwat. Hasil penelitian menunjukkan; umumnya masyarakat mendukung pembentukan aturan jinayat khalwat demi kemaslahatan. Pembentukan Qanun Jinayat merupakan refleksi kehidupan masyarakat Aceh yang Islami sehingga perlindungan terhadap kehormatan diri dan keluarganya tidak dapat dipisahkan. Umumnya masyarakat mendukung pembentukan aturan jinayat khalwat demi kemaslahatan. Pembentukan Qanun Jinayat merupakan refleksi kehidupan masyarakat Aceh yang Islami sehingga perlindungan terhadap kehormatan diri dan keluarganya tidak dapat dipisahkan. Penerapan hukuman terhadap pelanggaran Khalwat belum efektif di semua daerah di provinsi Aceh, meski demikian ada sebagian wilayah yang efektif jika dilihat dari penurunan kasus. Namun, penerapan hukuman terhadap pelaku khalwat tidak memberikan efek positif di sebagian wilayah yang lain. Jumlah jinayat khalwat yang terjadi justru meningkat. Karenanya, hukuman bagi pelaku khalwat harus mampu merubah prilaku pelaku, menjadi pelajaran bagi masyarakat umum, dan pemerintah disarankan lebih gencar mensosialisasikan Qanun ini, khususnya sosialisasi terhadap pengaturan, hikmah pelarangan khalwat dan dampak buruk khalwat. Penelitian ini menjadi informasi dan masukan bagi pemerintah, penegak hukum dan masyarakat di Aceh
本研究考察了公众对哈瓦特的看法,以及对亚齐省违反哈瓦特的肇事者的惩罚效果。本研究采用定性数据进行规范-实证研究。数据来源为1945年《宪法》、1946年《刑法》第1号法、1981年《刑事诉讼法》第8号法和2014年《迦南亚齐法》第6号法。实地数据来自社区、领袖、宗教领袖、学者、伊斯兰法庭和khalwat犯罪者。结果表明,总体而言,社区出于利益考虑,支持“吉纳亚特·哈尔沃特”统治的建立。甘农寺的建立反映了亚齐人的伊斯兰生活,使自尊与家庭的保护密不可分。在亚齐省的所有地区,对违反节的行为实施惩罚的情况并不有效。然而,一些地区有效地执行了惩罚,违反节的案件减少证明了这一点。然而,对khalwat犯罪者的惩罚并没有对该地区的其他地区产生积极影响——发生的jinayat khalwat的数量增加了。因此,对khalwat犯罪者的惩罚必须能够改变犯罪者的行为,并成为公众的教训。此外,建议政府更积极地将这些甘农社会化。这项研究为亚齐省的政府、执法部门和社区提供了信息和投入。Penelitian ini mengkaji persepi masyarakat tentang khalwat danfektivitas hukuman terhadap pelaku pelanggaran khalwdi Aceh。数据定性的实证分析与实证分析。Data dokumen berupa peraturan perundang-undangan, Sementara Data lapangan bersumber dari masyarakat, tokoh, agama, akademisi, Mahkamah Syar 'iyah dan pelaku khalwat。Hasil penelitian menunjukkan;Umumnya masyarakat mendukung pembentukan aturan jinayat khalwat demi kemaslahatan。彭本图坎Qanun Jinayat merupakan refleksi kehidupan masyarakat Aceh yang Islami seingga perlindungan terhadap kehormatan diri dan keluganya tidak dapat dipisahkan。Umumnya masyarakat mendukung pembentukan aturan jinayat khalwat demi kemaslahatan。彭本图坎Qanun Jinayat merupakan refleksi kehidupan masyarakat Aceh yang Islami seingga perlindungan terhadap kehormatan diri dan keluganya tidak dapat dipisahkan。在印尼亚齐省,印尼人民有权利保护自己的国家,有权利保护自己的国家,有权利保护自己的国家。南门,日本中央人民政府的一名高级官员说:“我认为这是一个积极的决定。”Jumlah jinayat khalwat yang terjadi justru meningkat。Karenanya, hukuman bagi pelaku khalu harus mampu pelajan bagi masyarakat umum, dan peremerintah disarankan lebih gencar mensosialisaskan qanunini, khususnya sosialisasi terhadap pengaturan, hikmah pelarangan khalwat dan danpak buruk khalwat。在亚齐省,人们可以在网上了解亚齐省的信息