Kesehatan sebagai syarat pernikahan: Studi pandangan ulama Kabupaten Gayo Lues-Aceh

Ulul Albab Pub Date : 2013-09-11 DOI:10.18860/UA.V0I0.2325
Jemi’an Jemi’an
{"title":"Kesehatan sebagai syarat pernikahan: Studi pandangan ulama Kabupaten Gayo Lues-Aceh","authors":"Jemi’an Jemi’an","doi":"10.18860/UA.V0I0.2325","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"INDONESIA: \n \nSyahwat yang paling besar pada diri manusia adalah syahwat terhadap lawan jenis, dan pernikahan merupakan cara yang paling sehat untuk menyalurkannya. Sehingga Islam memerintahkan untuk menikah bagi orang yang sudah mampu baik lahir maupun batin (sehat lahir batin). Adapun tujuan dari pernikahan adalah untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Tujuan ini dapat tercapai apabila ada faktor lain yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan seksual dan mendapat keturunan (anak). Sebab ada suami atau istri mengambil keputusan untuk bercerai atau berpoligami karena tidak terpenuhi terpenuhi kebutuhan seksualnya atau karena tidak mendapat keturunan dari pasangannya. Faktor-faktor tersebut tidak dapat dipenuhi oleh suami atau istri karena tidak memiliki alat reproduksi yang sehat, misalnya impoten, mandul, dan , tertutupnya kemaluan wanita, terputusnya kemaluan laki-laki, atau pecah buah pelirnya, dan lain sebagainya. Sehingga suami atau istri tidak mampu untuk bersetubuh atau tidak mampu berketurunan. \n \nPenelitian ini bertujuan untuk memaparkan pandangan ulama tentang perceraian yang disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan seksual atau karena tidak ada keturunan (anak), dan pandangan mereka tentang kesehatan jika kesehatan dijadikan sebagai syarat penikahan. \n \nJenis penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sebagai pisau analisis peneliti menggunakan teori manfaat (utility) Jeremy Bentham dan kaidah al-masalih al-murṣalah. \n \nHasil dari penelitiaan ini ditemukan bahwa: 1. Ulama Kabupaten Gayo Lues memperbolekan cerai atau poligami jika terdapat alasan-alasan yang kuat untuk melakukannya, salah satunya adalah alasan kesehatan (pasangan tidak mampu bersetubuh atau tidak bisa berketurunan). 2. Mayoritas Ulama Kabupaten Gayo Lues setuju kesehatan dijadikan syarat nikah, yaitu sebagai syarat tambahan (syarat administrasi). \n \nSebagai kesimpulan, perceraian dan poligami bukanlah perbuatan yang haram sehingga boleh dilakukan kalau ingin mendapatkan keturunan atau ingin memenuhi kebutuhan seksual yang tidak didapatkan dari pasangan tanpa harus berbuat zina. Dan jika dipandang cerai lebih bermanfaat daripada mempertahankan keluarga yang ada walaupun cerai sangat dibenci oleh Allah. Dan kesehatan bisa dijadikan sebagai syarat tambahan (administrasi) pernikahan, untuk meminimalisir perceraian dan perselingkuhan yang berujung pada perzinaan yang diakibatkan oleh pasangan yang tidak sehat. \n \nENGLISH: \n \nThe most major biological need of human is to have sex and marriage is the healthiest way to fulfill it. Islam orders marriage to people who has the ability to fulfill it both physically and psychologically, which the goal is to achieve family sakinah, mawaddah, wa-rahmah. This goal can be fulfilled with some support factors such as having inherited as well as satisfy the biological needs (sexual). Many couples of marriage take a divorcing decision cause their biological needs are not being met or have no inherit (child). These factors can’t be fulfilled by spouse because of the illness both physically and spiritually such as impotent, sterile, etc. \n \nThe purpose of this research is to find out how the scholars’ perception about divorce which the partner was unable to meet the biological need (sexual libido), and to find out how scholars’ perception if health issue was made as a requirement of marriage. \n \nThis study used a qualitative approach. The collecting data of this research are observation, interviews, and documentation. As a research analysis using the theory of benefit (utility) by Jeremy Bentham to align with theorem of al-mashalih al-mursalah. \n \nThe results of this research obtain: 1. the scholars allow divorce decision with necessary reasons such as health (the spouse can’t fulfill the biological need of have inherit); 2. the scholars allow the health issue was made as the requirement of marriage as the perfection requirement not a validity one. \n \nAs a conclusion of this research, divorce isn’t a forbidden act to do as long as it based on a necessary reason and it’s more beneficial than defend the marriage, in spite of the fact that it’s hated by God; and the healthy term can be made as a requirement of the marriage as the perfection of requirement not a validity one on purpose to minimize the divorcing decision as the effect of illness of spouse both physically and psychologically.","PeriodicalId":30790,"journal":{"name":"Ulul Albab","volume":"14 1","pages":"84-100"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2013-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ulul Albab","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/UA.V0I0.2325","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

INDONESIA: Syahwat yang paling besar pada diri manusia adalah syahwat terhadap lawan jenis, dan pernikahan merupakan cara yang paling sehat untuk menyalurkannya. Sehingga Islam memerintahkan untuk menikah bagi orang yang sudah mampu baik lahir maupun batin (sehat lahir batin). Adapun tujuan dari pernikahan adalah untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Tujuan ini dapat tercapai apabila ada faktor lain yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan seksual dan mendapat keturunan (anak). Sebab ada suami atau istri mengambil keputusan untuk bercerai atau berpoligami karena tidak terpenuhi terpenuhi kebutuhan seksualnya atau karena tidak mendapat keturunan dari pasangannya. Faktor-faktor tersebut tidak dapat dipenuhi oleh suami atau istri karena tidak memiliki alat reproduksi yang sehat, misalnya impoten, mandul, dan , tertutupnya kemaluan wanita, terputusnya kemaluan laki-laki, atau pecah buah pelirnya, dan lain sebagainya. Sehingga suami atau istri tidak mampu untuk bersetubuh atau tidak mampu berketurunan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pandangan ulama tentang perceraian yang disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan seksual atau karena tidak ada keturunan (anak), dan pandangan mereka tentang kesehatan jika kesehatan dijadikan sebagai syarat penikahan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sebagai pisau analisis peneliti menggunakan teori manfaat (utility) Jeremy Bentham dan kaidah al-masalih al-murṣalah. Hasil dari penelitiaan ini ditemukan bahwa: 1. Ulama Kabupaten Gayo Lues memperbolekan cerai atau poligami jika terdapat alasan-alasan yang kuat untuk melakukannya, salah satunya adalah alasan kesehatan (pasangan tidak mampu bersetubuh atau tidak bisa berketurunan). 2. Mayoritas Ulama Kabupaten Gayo Lues setuju kesehatan dijadikan syarat nikah, yaitu sebagai syarat tambahan (syarat administrasi). Sebagai kesimpulan, perceraian dan poligami bukanlah perbuatan yang haram sehingga boleh dilakukan kalau ingin mendapatkan keturunan atau ingin memenuhi kebutuhan seksual yang tidak didapatkan dari pasangan tanpa harus berbuat zina. Dan jika dipandang cerai lebih bermanfaat daripada mempertahankan keluarga yang ada walaupun cerai sangat dibenci oleh Allah. Dan kesehatan bisa dijadikan sebagai syarat tambahan (administrasi) pernikahan, untuk meminimalisir perceraian dan perselingkuhan yang berujung pada perzinaan yang diakibatkan oleh pasangan yang tidak sehat. ENGLISH: The most major biological need of human is to have sex and marriage is the healthiest way to fulfill it. Islam orders marriage to people who has the ability to fulfill it both physically and psychologically, which the goal is to achieve family sakinah, mawaddah, wa-rahmah. This goal can be fulfilled with some support factors such as having inherited as well as satisfy the biological needs (sexual). Many couples of marriage take a divorcing decision cause their biological needs are not being met or have no inherit (child). These factors can’t be fulfilled by spouse because of the illness both physically and spiritually such as impotent, sterile, etc. The purpose of this research is to find out how the scholars’ perception about divorce which the partner was unable to meet the biological need (sexual libido), and to find out how scholars’ perception if health issue was made as a requirement of marriage. This study used a qualitative approach. The collecting data of this research are observation, interviews, and documentation. As a research analysis using the theory of benefit (utility) by Jeremy Bentham to align with theorem of al-mashalih al-mursalah. The results of this research obtain: 1. the scholars allow divorce decision with necessary reasons such as health (the spouse can’t fulfill the biological need of have inherit); 2. the scholars allow the health issue was made as the requirement of marriage as the perfection requirement not a validity one. As a conclusion of this research, divorce isn’t a forbidden act to do as long as it based on a necessary reason and it’s more beneficial than defend the marriage, in spite of the fact that it’s hated by God; and the healthy term can be made as a requirement of the marriage as the perfection of requirement not a validity one on purpose to minimize the divorcing decision as the effect of illness of spouse both physically and psychologically.
健康作为婚姻条件:Gayo lues -亚齐地区神职人员的观点研究
印度尼西亚:人类最伟大的Syahwat是异性的Syahwat,婚姻是引导异性的最健康方式。因此,伊斯兰教下令为所有出生或出生的人结婚。至于婚姻的目的是联系萨基纳家庭,mawaddah wa rahmah。当必须满足性需求和生育后代等其他因素时,这一目标就可以实现。因为丈夫或妻子决定离婚或一夫多妻,因为他们没有得到他们的性需求或没有他们的配偶的孩子。这些因素不能被丈夫或妻子满足,因为他们没有健康的生殖工具,如无能、不生育,以及女性生殖器的封闭、男性生殖器的破裂或睾丸破裂等等。所以丈夫或妻子不能做爱或生育。本研究旨在阐明神职人员对离婚的看法,这些离婚是由于未满足的性需求或没有后代,如果健康成为结婚的条件,他们对健康的看法。这种研究是定性的。通过观察、采访和记录收集数据。作为刀(公用事业)杰里米边沁的理论研究人员使用效益分析和规范al-masalih al-murṣ阿拉。这项研究的结果是:该地区的神职人员Gayo Lues允许离婚或一夫多妻制,如果有充分的理由这样做,其中之一就是健康原因(夫妻不能生育或不能生育)。2. 伽奥卢斯摄政的大多数神职人员同意将健康作为结婚条件,即作为一种附加条件。总而言之,离婚和一夫多妻制并不是一种不洁的行为,因此,为了获得后代或满足配偶的性需求,而不需要通奸。离婚比维持一个家庭更有价值,尽管上帝强烈反对这样做。健康可以作为婚姻的附加条件,以尽量减少导致不健康配偶通奸的离婚和不忠。人类最主要的生物需要性和婚姻是实现这一目标最健康的方式。伊斯兰教的命令是,人们有能力在生理和心理上实现这一目标,而目标是实现家庭sakinah, mawaddah, warahmah。这一目标可能会满足一些支持因素,比如让我们对生物需求感到满意。许多婚姻关系导致他们的生物需求要么不是天生的,要么不是。这些因素不能被spouse所困扰,因为它们既是生理上的,精神上的,既不可能成为惰性的,无菌的,等等。这项研究的目的是要找出学者对伴侣无法满足生物学需求的离婚的看法,以及如果健康问题是婚姻的要求,那么找出学者是如何接受的。这项研究已被证明是合理的。这项研究的数据收集、审查和证明。作为一项研究分析,杰里米边沁将al- masha_bar_al -mursalah理论付诸实践。这项研究的结果是:学者们对其健康的需求是一致的;2. 学者们提出的健康问题是,婚姻的要求被认为是完全的要求,而不是有效的保证。作为这项研究的结合体,只要它是基于一个必要的原因,而且它比维护婚姻更仁慈,因为它是由上帝安排的;健康的承诺可以作为婚姻的保证,而不是作为拒绝的保证而有效。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
18
审稿时长
10 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信