Perubahan Morfologi dan Morfometri Saluran Reproduksi Kelinci Lokal Bunting Semu Hasil Induksi Menggunakan GnRH

Sri Wahyuni, S. Syafruddin, Muhammad Fathan Rizky Athallah, T. N. Siregar, Mulyadi Adam, R. Roslizawaty
{"title":"Perubahan Morfologi dan Morfometri Saluran Reproduksi Kelinci Lokal Bunting Semu Hasil Induksi Menggunakan GnRH","authors":"Sri Wahyuni, S. Syafruddin, Muhammad Fathan Rizky Athallah, T. N. Siregar, Mulyadi Adam, R. Roslizawaty","doi":"10.17969/agripet.v23i1.25377","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT. Bunting semu pada kelinci dapat terjadi karena adanya induksi secara hormonal dan stimulasi fisik yang dapat menyebabkan perubahan pada morfologi saluran reproduksi. Salah satu metode induksi bunting semu adalah melalui injeksi GnRH. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perubahan terhadap anatomi dan histologi saluran reproduksi pada kelinci lokal bunting semu yang diinduksi dengan penyuntikan GnRH. Dalam penelitian ini digunakan sembilan ekor kelinci betina lokal, berumur 1-2 tahun dengan bobot badan 1,8-2,2 kg. Kelinci yang dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan (n=3) yakni K1, K2, dan K3. Kelompok K1 (kontrol negatif), diinjeksi dengan 0,1 ml NaCl fisiologis tanpa perkawinan; K2 (kontrol positif), kelinci diinduksi dengan 100 IU PMSG, tiga hari kemudian dikawinkan dan diinjeksi 75 IU hCG; dan K3, kelinci diinduksi dengan penyuntikan 5 µg GnRH secara intravena. Pada hari ke-8 setelah perlakuan seluruh kelinci disembelih lalu saluran reproduksi diambil untuk pengamatan morfologi dan morfometri oviduk, kornua uteri, serviks uteri dan vagina lalu diproses secara histoteknik dan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin untuk pengamatan histologi dan histomorfometri. Panjang oviduk, kornua, dan vagina kelinci memperlihatkan perbedaan yang nyata (P0,05) antar K1 dan K2 dengan K3. Ketebalan lapisan muskularis ampula, lamina propia isthmus, lamina muskularis isthmus, tunika serosa isthmus memperlihatkan perbedaan yang nyata (P0,05) antara K1 dan K2 dengan K3. Tebal lapisan endometrium kornua uterus K2 berbeda sangat nyata (P0,05) dengan K3, namun tidak berbeda nyata (P0,05) dibandingkan K1. Lapisan serosa serviks uteri K1 dan K2 berbeda sangat nyata (P0,05) dengan K3. Histomorfometri vagina kelinci menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa induksi GnRH tidak menyebabkan perubahan morfologi dan morfometri saluran reproduksi kelinci lokal pada hari ke-8 setelah induksi.  (Morphology and morphometry changes of reproductive tract in the pseudo pregnant does using GnRH) ABSTRAK. Pseudopregnancy in rabbits can occur due to hormonal induction and physical stimulation that can cause changes in the morphology of the reproductive tract. One method of hormonal induction is GnRH injection. This study aimed to determine the anatomical and histological changes of the reproductive tract in pseudo pregnant local rabbits induced by injection of GnRH. In this study, nine local female rabbits, aged 1-2 years with a body weight of 1.8-2.2 kg, were divided into three treatment groups (n=3), namely, K1 (negative control): injected with 0.1 ml of physiological NaCl without mating, K2 (positive control): injected with 100 IU PMSG and then mated with male rabbits after three days of injection and followed by injection of 75 IU Hcg; K3 injection 5µg of GnRH intravena route. On the day-8 after treatment, all rabbits were slaughtered and the reproductive tract was collected for morphological and morphometric observation of the oviduct, uterine horn, uterine cervix, and vagina, and then processed histotechnically and stained with hematoxylin and eosin for histological and histomorphometric observation. The length of oviduct, uterine horn and vagina showed significant different (P0.05) between K1 and K2 with K3. The thickness of the lamina muscularis of ampulla, lamina propia of isthmus, lamina muscularis of isthmus, tunica serous of isthmus showed significant different (P0.05) between K1 and K2 with K3.The thickness of the endometrium of uterine horn was significant different (P0.05) between K2 and K3, but not significantly different (P0.05) with K1. The thickness of tunica serous of servical uterine K1 and K2 was significant different (P0.05) with K3. Vaginal histomorphometry of rabbits was not significantly different (P0.05). It can be concluded that the induction of GnRH did not changes the morphology and histology of the reproductive tract in the local rabbits on the day-8 after treatment.","PeriodicalId":30910,"journal":{"name":"Jurnal Agripet","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agripet","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/agripet.v23i1.25377","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACT. Bunting semu pada kelinci dapat terjadi karena adanya induksi secara hormonal dan stimulasi fisik yang dapat menyebabkan perubahan pada morfologi saluran reproduksi. Salah satu metode induksi bunting semu adalah melalui injeksi GnRH. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perubahan terhadap anatomi dan histologi saluran reproduksi pada kelinci lokal bunting semu yang diinduksi dengan penyuntikan GnRH. Dalam penelitian ini digunakan sembilan ekor kelinci betina lokal, berumur 1-2 tahun dengan bobot badan 1,8-2,2 kg. Kelinci yang dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan (n=3) yakni K1, K2, dan K3. Kelompok K1 (kontrol negatif), diinjeksi dengan 0,1 ml NaCl fisiologis tanpa perkawinan; K2 (kontrol positif), kelinci diinduksi dengan 100 IU PMSG, tiga hari kemudian dikawinkan dan diinjeksi 75 IU hCG; dan K3, kelinci diinduksi dengan penyuntikan 5 µg GnRH secara intravena. Pada hari ke-8 setelah perlakuan seluruh kelinci disembelih lalu saluran reproduksi diambil untuk pengamatan morfologi dan morfometri oviduk, kornua uteri, serviks uteri dan vagina lalu diproses secara histoteknik dan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin untuk pengamatan histologi dan histomorfometri. Panjang oviduk, kornua, dan vagina kelinci memperlihatkan perbedaan yang nyata (P0,05) antar K1 dan K2 dengan K3. Ketebalan lapisan muskularis ampula, lamina propia isthmus, lamina muskularis isthmus, tunika serosa isthmus memperlihatkan perbedaan yang nyata (P0,05) antara K1 dan K2 dengan K3. Tebal lapisan endometrium kornua uterus K2 berbeda sangat nyata (P0,05) dengan K3, namun tidak berbeda nyata (P0,05) dibandingkan K1. Lapisan serosa serviks uteri K1 dan K2 berbeda sangat nyata (P0,05) dengan K3. Histomorfometri vagina kelinci menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa induksi GnRH tidak menyebabkan perubahan morfologi dan morfometri saluran reproduksi kelinci lokal pada hari ke-8 setelah induksi.  (Morphology and morphometry changes of reproductive tract in the pseudo pregnant does using GnRH) ABSTRAK. Pseudopregnancy in rabbits can occur due to hormonal induction and physical stimulation that can cause changes in the morphology of the reproductive tract. One method of hormonal induction is GnRH injection. This study aimed to determine the anatomical and histological changes of the reproductive tract in pseudo pregnant local rabbits induced by injection of GnRH. In this study, nine local female rabbits, aged 1-2 years with a body weight of 1.8-2.2 kg, were divided into three treatment groups (n=3), namely, K1 (negative control): injected with 0.1 ml of physiological NaCl without mating, K2 (positive control): injected with 100 IU PMSG and then mated with male rabbits after three days of injection and followed by injection of 75 IU Hcg; K3 injection 5µg of GnRH intravena route. On the day-8 after treatment, all rabbits were slaughtered and the reproductive tract was collected for morphological and morphometric observation of the oviduct, uterine horn, uterine cervix, and vagina, and then processed histotechnically and stained with hematoxylin and eosin for histological and histomorphometric observation. The length of oviduct, uterine horn and vagina showed significant different (P0.05) between K1 and K2 with K3. The thickness of the lamina muscularis of ampulla, lamina propia of isthmus, lamina muscularis of isthmus, tunica serous of isthmus showed significant different (P0.05) between K1 and K2 with K3.The thickness of the endometrium of uterine horn was significant different (P0.05) between K2 and K3, but not significantly different (P0.05) with K1. The thickness of tunica serous of servical uterine K1 and K2 was significant different (P0.05) with K3. Vaginal histomorphometry of rabbits was not significantly different (P0.05). It can be concluded that the induction of GnRH did not changes the morphology and histology of the reproductive tract in the local rabbits on the day-8 after treatment.
形态改变和地方兔子生殖通道变形
抽象。兔子的伪经受精可能是由于激素诱导和物理刺激引起生殖通道形态变化的原因。任何一种诱导怀孕的方法都是通过GnRH注射。本研究旨在确定通过注射GnRH诱导的伪兔子的解剖和生殖管道组织的变化。在这项研究中,9只当地雌性兔子的体重为1.8 - 2.2公斤。兔子被分成三组,K1、K2和K3。K1组(负控制),注射0.1 ml的非婚生子女生理机能;乔戈里尼(正控制),这只兔子的诱导有100个IU PMSG,三天后配对并注射75个IU hCG;K3,兔子和静脉注射5µg GnRH的诱导。在兔子完成治疗后的第八天,生殖系统被提取出来,用于形态学和形态测量、冠状子宫、宫颈子宫和阴道,然后用血红素和eosin染色和雌雄酶进行组织和染色处理。oviduk、角膜和兔子的阴道的长度显示了K1和K3之间的明显差异(p0.05)。肌肉层的厚度,肌原质lamina propia,肌化地膜lamina lmus, tunosa地峡苔藓显示K1和K3之间的明显区别(p0.05)。子宫内膜内膜和K3的内膜内膜和K1的内膜内膜有明显的区别。K1和K2的真皮和真皮(p0.05)与K3有明显的不同。兔子的阴道组织测定法显示了明显的差异(p0.05)。根据这项研究,可以得出结论,GnRH归纳法在归纳后的第8天并没有导致当地兔子生殖管道的形态和形态改变。(伪产前小册子的形态和形态变化改变了)抽象。野兔对荷尔蒙和生理刺激的伪称称可能导致生殖小册子形态变化。荷尔蒙诱导的一种注射方式。这项研究表明,在GnRH注射中发现了生殖小册子的解剖和组织上的变化。In this study,九local女性兔子,老1 - 2年with a 8-2 1。2公斤的车身重量,是divided进三个治疗集团(n = 3), namely, K1(负控制和0.1 ml):喷射of physiological没有mating, K2(积极控制食盐和100 IU):喷射PMSG然后mated男三号injection的日子之后的兔子和75的跟着由injection Hcg IU;K3 injection 5µg静脉GnRH的公路。在治疗结束后的今天8日,所有的兔子都被屠杀,生殖小册子被收集到形态学和形态测量,uterine horn, uterine cervix和阴道,然后处理组织技术,并在组织和组织形态观察中结合。oviduct, uterine horn和阴道有不同的意义(p0.05),在K1和K3之间。ampulla lamina的thithiness,地峡的lamina,地峡的lamina, K1和K3之间有不同的地峡的色调(p0.05)。uterine角和K3之间的子宫内膜成分不同,但不同的是p0.05。-对-对野兔的阴道组织形态化不是无关紧要的(p0.05)。这可能会得出结论,GnRH的形成并没有改变当地种植小兔在day-8后的小窝里的形态学和生殖学。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信