ANALISIS PRESS RELEASE EXPRESS GROUP TENTANG PERAMPOKAN DI DALAM TAKSI PUTIH MELALUI PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS DALAM MENGATASI KRISIS KEPERCAYAAN PUBLIK
{"title":"ANALISIS PRESS RELEASE EXPRESS GROUP TENTANG PERAMPOKAN DI DALAM TAKSI PUTIH MELALUI PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS DALAM MENGATASI KRISIS KEPERCAYAAN PUBLIK","authors":"Mirana Hanathasia","doi":"10.36782/jcs.v7i1.1785","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kasus perampokan di taksi putih di Jakarta di akhir 2014 ramai diberitakan di media massa. Masyarakat mengasosiasikan taksi putih dengan Express Taksi. Akibatnya pendapatan Express Taksi menurun. Melihat situasi ini, Express Group sebagai perusahaan yang menaungi Express Taksi tidak tinggal diam. Strategi respon dijalankan dengan mengeluarkan dua press release. Penelitian ini menganalisis press release yang telah dibuat oleh Express Group dari perspektif Analisis Wacana Kritis dari Norman Fairclough (AWK). Dalam melakukan AWK ada tiga dimensi yang diperhatikan yaitu teks, praktik wacana, dan praktis sosio-budaya. Dalam proses analisis, penulis menggunakan dua jenis data, yakni data primer berupa press release Express Group tentang perampokan di taksi putih, dan data sekunder yang terdiri dari wawancara dan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teks press release mengkonstruksi perusahaan sebagai perusahaan yang tidak bersalah bahkan merupakan korban dari isu yang berkembang; sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk membantu kepolisian; sebagai perusahaan yang mengedepankan perhatian dan kepedulian terhadap konsumen.","PeriodicalId":52783,"journal":{"name":"Journal Communication Spectrum","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Communication Spectrum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36782/jcs.v7i1.1785","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kasus perampokan di taksi putih di Jakarta di akhir 2014 ramai diberitakan di media massa. Masyarakat mengasosiasikan taksi putih dengan Express Taksi. Akibatnya pendapatan Express Taksi menurun. Melihat situasi ini, Express Group sebagai perusahaan yang menaungi Express Taksi tidak tinggal diam. Strategi respon dijalankan dengan mengeluarkan dua press release. Penelitian ini menganalisis press release yang telah dibuat oleh Express Group dari perspektif Analisis Wacana Kritis dari Norman Fairclough (AWK). Dalam melakukan AWK ada tiga dimensi yang diperhatikan yaitu teks, praktik wacana, dan praktis sosio-budaya. Dalam proses analisis, penulis menggunakan dua jenis data, yakni data primer berupa press release Express Group tentang perampokan di taksi putih, dan data sekunder yang terdiri dari wawancara dan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teks press release mengkonstruksi perusahaan sebagai perusahaan yang tidak bersalah bahkan merupakan korban dari isu yang berkembang; sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk membantu kepolisian; sebagai perusahaan yang mengedepankan perhatian dan kepedulian terhadap konsumen.