Faktor Pendukung Perilaku Seksual Remaja Di Provinsi Maluku

IF 0.1
E. Asmin, Sari Kistiana
{"title":"Faktor Pendukung Perilaku Seksual Remaja Di Provinsi Maluku","authors":"E. Asmin, Sari Kistiana","doi":"10.22435/HSR.V24I3.4281","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Premarital sexual behavior among adolescents of Maluku Province is four percent, which was higher than the national figure, making it the fifth-highest in adolescents’ premarital sexual behavior, after West Papua (10%), Papua (5%), North Sulawesi (5%) and North Maluku (4%). This study is based on the 2019 Adolescents’ Performance and Accountability Survey of Population, Family Planning, and Family Development to analyze the relationship between enabling factors and adolescents’ sexual behavior. This research is a quantitative study, which is correlative analytic with a cross-sectional study approach. The total sample was 241 adolescents age 10-24 years and not married. The analysis found significant factors related to adolescents’ sexual behavior were exposure to family planning information (p = 0.011), exposure to“genre” information (p = 0.015), exposure to STIs information (p <0.001), exposure to HIV / AIDS information (p = 0.001), exposure to drugs information (p = 0.026) and discussion of menstruation / wet dreams (p <0.001). This study suggests a breakthrough innovation in providing information which is not only through mass media but also social media such as Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, or reproductive health applications. \nAbstrak \nMaluku merupakan provinsi yang berada pada urutan kelima dengan persentase hubungan seksual pranikah di kalangan remaja tertinggi, setelah Papua Barat (10%), Papua (5%), Sulawesi Utara (5%) dan Maluku Utara (4%). Angka hubungan seksual pranikah di Provinsi Maluku pada tahun 2019 tiga persen lebih tinggi dari angka nasional, yaitu empat persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendukung perilaku seksual remaja di Provinsi Maluku berdasarkan data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP) Remaja Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Besar sampel dalam analisis 241 remaja yang berusia 10-24 tahun dan belum menikah. Hasil regresi logistik menunjukkan lima variabel keterpaparan informasi yang signifikan berhubungan dengan perilaku seksual remaja, antara lain keterpaparan informasi tentang KB (p=0,011), keterpaparan informasi tentang generasi berencana (p=0,015), keterpaparan informasi tentang IMS (p<0,001), keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS (p=0,001), keterpaparan informasi tentang NAPZA (p=0,026) dan diskusi haid/mimpi basah (p<0,001). Disarankan perlunya inovasi dalam saluran pemberian informasi, tidak hanya media massa tetapi juga melalui media sosial seperti Instagram, facebook, twitter, melalui youtube ataupun juga melalui aplikasi khusus mengenai kesehatan reproduksi.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSR.V24I3.4281","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Premarital sexual behavior among adolescents of Maluku Province is four percent, which was higher than the national figure, making it the fifth-highest in adolescents’ premarital sexual behavior, after West Papua (10%), Papua (5%), North Sulawesi (5%) and North Maluku (4%). This study is based on the 2019 Adolescents’ Performance and Accountability Survey of Population, Family Planning, and Family Development to analyze the relationship between enabling factors and adolescents’ sexual behavior. This research is a quantitative study, which is correlative analytic with a cross-sectional study approach. The total sample was 241 adolescents age 10-24 years and not married. The analysis found significant factors related to adolescents’ sexual behavior were exposure to family planning information (p = 0.011), exposure to“genre” information (p = 0.015), exposure to STIs information (p <0.001), exposure to HIV / AIDS information (p = 0.001), exposure to drugs information (p = 0.026) and discussion of menstruation / wet dreams (p <0.001). This study suggests a breakthrough innovation in providing information which is not only through mass media but also social media such as Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, or reproductive health applications. Abstrak Maluku merupakan provinsi yang berada pada urutan kelima dengan persentase hubungan seksual pranikah di kalangan remaja tertinggi, setelah Papua Barat (10%), Papua (5%), Sulawesi Utara (5%) dan Maluku Utara (4%). Angka hubungan seksual pranikah di Provinsi Maluku pada tahun 2019 tiga persen lebih tinggi dari angka nasional, yaitu empat persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendukung perilaku seksual remaja di Provinsi Maluku berdasarkan data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP) Remaja Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Besar sampel dalam analisis 241 remaja yang berusia 10-24 tahun dan belum menikah. Hasil regresi logistik menunjukkan lima variabel keterpaparan informasi yang signifikan berhubungan dengan perilaku seksual remaja, antara lain keterpaparan informasi tentang KB (p=0,011), keterpaparan informasi tentang generasi berencana (p=0,015), keterpaparan informasi tentang IMS (p<0,001), keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS (p=0,001), keterpaparan informasi tentang NAPZA (p=0,026) dan diskusi haid/mimpi basah (p<0,001). Disarankan perlunya inovasi dalam saluran pemberian informasi, tidak hanya media massa tetapi juga melalui media sosial seperti Instagram, facebook, twitter, melalui youtube ataupun juga melalui aplikasi khusus mengenai kesehatan reproduksi.
我省青少年性行为支持因素
马鲁古省青少年婚前性行为比例为4%,高于全国水平,在青少年婚前性性行为中排名第五,仅次于西巴布亚(10%)、巴布亚(5%)、北苏拉威西(5%)和北马鲁古(4%)。本研究基于2019年青少年人口、计划生育和家庭发展绩效和责任调查,分析促成因素与青少年性行为之间的关系。本研究是一项定量研究,采用横断面研究方法进行相关分析。总样本为241名年龄在10-24岁且未结婚的青少年。分析发现,与青少年性行为相关的重要因素是接触计划生育信息(p=0.011)、接触“类型”信息(p=0.015)、接触性传播感染信息(p<0.001)、接触艾滋病毒/艾滋病信息(p=0.001),这项研究表明,不仅通过大众媒体,还通过Instagram、Facebook、Twitter、YouTube或生殖健康应用程序等社交媒体提供信息,这是一项突破性的创新。摘要沙梅省是青少年性交比例最高的第五大省,仅次于西巴布亚省(10%)、巴布亚省(5%)、北苏拉威西省(5%)和北马鲁古省(4%)。2019年,我所在的可耻省份的女性性交次数比全国4%的数字高出3%。这项研究旨在根据Kinerja调查和问责计划2019年人口、计划生育和家庭发展(SKAP)青年的数据,分析我所在可耻省份的青少年性行为支持者。本研究是一项定量研究,与横断面研究方法在分析上相关。大样本分析241名10-24岁未结婚的青少年。Logistic回归结果显示,与青少年性行为相关的信息脆弱性的五个变量,包括知识库信息的脆弱性(p=0.011)、计划生育信息的脆弱度(p=0.015)、智能弹药系统信息的脆弱程度(p<0.001)、艾滋病毒/艾滋病信息的脆弱性,提供关于NAPZA的信息(p=0.026)和关于haid/湿梦的讨论(p<0.001)。它建议在信息渠道上进行创新,不仅是大众媒体,还可以通过社交媒体,如Instagram、facebook、twitter、youtube或特定的生殖健康应用程序。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH-
自引率
0.00%
发文量
1
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信