{"title":"KAJIAN SOSIOLOGIS PERILAKU BERESIKO KESEHATAN PADA KEKERASAN DALAM BERPACARAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA","authors":"Ratna Widyasari, Ni Ketut Aryastami","doi":"10.22435/HSR.V21I1.95","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dating violence is a kind of violence that still debatable among the lawyers. It is due to there has not yet specific articles in the law such as Law number 23/2004 of women and child’s protection in domestic crime as well as Law number 23/2002 about child’s protection. The purpose of this study was to understand problems related to dating violence to strengthen the policy analysis of women’s protection under the laws. The methods was reviewing of policy and laws related documents and interviewed with the victims as well as partners or executors to understand the evidence. A qualitative analysis was implemented with snow-balling sample selection. Yogyakarta was selected as the study location considering that it has a huge population of colleges which the well known place of ‘kota pelajar’. The phenomenon of dating violence brings about psycho-social and health implication such as un-safe, feeling worry up until suicide trial. In addition un-expected pregnancy and risks of sexual transmitted infection become a serious thread related to un-negotiable power of the victims over the executor lead to inferior position of women when they ask the partners to use condom to prevent pregnancy. \n \nABSTRAK \nKekerasan dalam berpacaran (dating violence) merupakan salah satu bentuk kekerasan yang masih menjadi perdebatan di kalangan praktisi hukum, mengingat korban kekerasan dalam berpacaran tidak terlindungi oleh peraturan perundang- undangan yang secara spesifik telah disahkan oleh pemerintah, seperti UU no. 23 Tahun 2004 Tentang perlindungan perempuan dan anak terhadap KDRT serta UU no. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Penelitian ini menggunakan metode pengkajian perundang-undangan serta studi kualitatif sebagai pendamping kajian akan dilakukan pada mahasiswa di sekitar kampus yang bertujuan Mengkaji peran lintas sektoral dalam perlindungan masyarakat, terkait kekerasan, khususnya penanganan kekerasan dalam berpacaran di lingkungan kampus di DI Yogyakarta. Fenomena Kekerasan dalam berpacaran ini memiliki implikasi yang luas baik secara psikososial maupun kesehatan dimana kasus-kasus kekerasan ini berakibat pada mengalami kecemasan hingga keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri sedangkan pada kesehatan kekerasan dalam berpacaran terutama pada kekerasan seksual korban sangat berisiko mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD) tertular penyakit seksual menular. Terkait rendahnya daya tawar korban dalam hubungan dengan pelaku, menimbulkan korban memiliki posisi yang lebih inferior ketika meminta pelaku menggunakan alat kontrasepsi pencegah kehamilan (kondom).","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSR.V21I1.95","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Dating violence is a kind of violence that still debatable among the lawyers. It is due to there has not yet specific articles in the law such as Law number 23/2004 of women and child’s protection in domestic crime as well as Law number 23/2002 about child’s protection. The purpose of this study was to understand problems related to dating violence to strengthen the policy analysis of women’s protection under the laws. The methods was reviewing of policy and laws related documents and interviewed with the victims as well as partners or executors to understand the evidence. A qualitative analysis was implemented with snow-balling sample selection. Yogyakarta was selected as the study location considering that it has a huge population of colleges which the well known place of ‘kota pelajar’. The phenomenon of dating violence brings about psycho-social and health implication such as un-safe, feeling worry up until suicide trial. In addition un-expected pregnancy and risks of sexual transmitted infection become a serious thread related to un-negotiable power of the victims over the executor lead to inferior position of women when they ask the partners to use condom to prevent pregnancy.
ABSTRAK
Kekerasan dalam berpacaran (dating violence) merupakan salah satu bentuk kekerasan yang masih menjadi perdebatan di kalangan praktisi hukum, mengingat korban kekerasan dalam berpacaran tidak terlindungi oleh peraturan perundang- undangan yang secara spesifik telah disahkan oleh pemerintah, seperti UU no. 23 Tahun 2004 Tentang perlindungan perempuan dan anak terhadap KDRT serta UU no. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Penelitian ini menggunakan metode pengkajian perundang-undangan serta studi kualitatif sebagai pendamping kajian akan dilakukan pada mahasiswa di sekitar kampus yang bertujuan Mengkaji peran lintas sektoral dalam perlindungan masyarakat, terkait kekerasan, khususnya penanganan kekerasan dalam berpacaran di lingkungan kampus di DI Yogyakarta. Fenomena Kekerasan dalam berpacaran ini memiliki implikasi yang luas baik secara psikososial maupun kesehatan dimana kasus-kasus kekerasan ini berakibat pada mengalami kecemasan hingga keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri sedangkan pada kesehatan kekerasan dalam berpacaran terutama pada kekerasan seksual korban sangat berisiko mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD) tertular penyakit seksual menular. Terkait rendahnya daya tawar korban dalam hubungan dengan pelaku, menimbulkan korban memiliki posisi yang lebih inferior ketika meminta pelaku menggunakan alat kontrasepsi pencegah kehamilan (kondom).
约会暴力是一种在律师中仍有争议的暴力。这是因为法律中还没有具体的条款,例如关于在家庭犯罪中保护妇女和儿童的第23/2004号法律以及关于保护儿童的第23/2002号法律。本研究的目的是了解与约会暴力有关的问题,以加强对法律保护妇女的政策分析。方法是审查政策和法律相关文件,并与受害者以及合作伙伴或执行人面谈,以了解证据。采用滚雪球抽样法进行定性分析。日惹被选为研究地点,考虑到它拥有大量的大学,而众所周知的地方是“kota pelajar”。约会暴力现象带来的心理社会和健康的影响,如不安全,感觉焦虑,直到自杀的审判。此外,意外怀孕和性传播感染的风险成为一个严重的线索,与受害者对执行人的不可谈判的权力有关,导致妇女在要求伴侣使用避孕套避孕时处于劣势地位。【摘要】约会暴力(dating violence),即约会暴力(dating violence),即约会暴力(dating violence),即约会暴力(dating violence)。2004年7月23日,Tentang perlingdungan perempuan dan anak terhadap KDRT seru no. 1。2002年7月23日,天津。Penelitian ini menggunakan mede penkajian perundang-undangan serta studi kalitati sebagai pendamjian akan dilakukan patada mahasiswa di sekitar kampus yang bertujuan Mengkaji perkalkalam dalam perlindungan masyarakat, terkait kekerasan, khususnya penanganan kekerasan dalam berpacaran di lingkungan kampus di日惹。现象:Kekerasan dalam berpacaran ini memoriliki implikasi yang luas baik secaran psikassan dimana kasus-kasus Kekerasan ini berakiban pada mengalami kekemasan ingingan untuk melakakan percobaan bubui sedangkan pada kekeasan dalam berpacaran terutama pada Kekerasan seksual korban sanat berisiko mengalami kehamilan tiakakan diinginkan (KTD) tertturi penyakit sesual menular。Terkait rendahnya daya tawar korban dalam hubungan dengan pelaku, menimbulkan korban memiliki posisi yang lebih较差的ketika meminta pelaku menggunakan alat kontrasepsi penegah kehamilan(王国)。