ASEAN Way: Managing Expectation in the Code of Conduct for the South China Sea

Naifa Rizani
{"title":"ASEAN Way: Managing Expectation in the Code of Conduct for the South China Sea","authors":"Naifa Rizani","doi":"10.7454/global.v23i2.666","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ASEAN WAY: MANAGING EXPECTATION IN THE CODE OF CONDUCT FOR THE SOUTH CHINA SEA Naifa Rizani Lardo Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia,S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapore Email: naifa.rizani@gmail.comSubmitted: 5 October 2021; accepted: 13 November 2021 AbstrakLandasan pesimistis proses ASEAN Way seringkali menurunkan kredibiltas dari peran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam menangani sengketa di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Justifikasi tersebut disikapi melalui konsep power balance yang mendiskreditkan struktur norma institusionalisme dalam ASEAN Way. Hal ini mendorong rangkaian diskusi terkait kinerja ASEAN melalui prinsip ASEAN Way dalam proses Code of Conduct for the South China Sea (COC for SCS) yang membuka ruang ekspektasi untuk meningkatkan peran keamanan regionalnya. Melalui permasalahan ini, artikel ini menyuguhkan pandangan peran kemanan regional ASEAN di proses sengketa LTS dengan merumuskan pertanyaan “Apa yang bisa diharapkan dari norma ASEAN Way dalam proses COC for SCS?” Dengan menggunakan pendekatan norma institutionalisme dalam proses perumusan COC, artikel ini menunjukkan bahwa ASEAN Way tidak dibentuk sebagai solusi penyelesaian konflik LTS, melainkan sebagai penyokong bentuk kerja sama pertahanan dengan asas fleksibel bagi partisipan konflik di isu LTS. Adapun, kontribusi ASEAN Way dalam COC for SCS terjabarkan dengan memberikan ruang fleksibilitas bagi pemangku kepentingan untuk berdialog secara damai di luar ketidakseimbangan kekuatan yang terjadi dari proses COC. Hal ini dengan proses yang fleksibel dalam membawa Tiongkok dan pemangku kepentingan terkait lainnya menuju kerja sama keamanan kooperatif yang dapat memenuhi kepentingan bersama dalam perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Pendekatan norma institusionalisme ini juga menunjukkan limitasi-limitasi dari kemampuan ASEAN yang dapat membatasi ekspektasi dari perumusan COC for SCS ke penyelesaian sengketa di LTS. Kata kunci:ASEAN, Laut Tiongkok Selatan, Code of Conduct, Tiongkok, ASEAN Way AbstractPessimistic perspectives on the ASEAN Way process frequently undermine the role of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) in resolving the South China Sea (SCS) dispute. These justifications are addressed through the notion of power balance, which undermines the norm institutionalism framework that underlines the ASEAN Way’s foundation. This droves various conversations on ASEAN capabilities ahead of the ASEAN Way principle throughout the Code of Conduct for the South China Sea (COC for SCS) process, which questioned its expectations as a regional security body. This article offers insight on ASEAN’s regional security role in the SCS dispute peace process, guided by the question “What to expect from ASEAN Way in the process of COC for SCS?” Instead of following the power balance approach, this article suggests a norm-based institutionalism perspective through ASEAN Way to the COC process. The ASEAN Way was developed to facilitate security cooperation under flexible participation among relevant parties involved in the conflict. The ASEAN Way on COC for SCS contributes by allowing relevant actors to engage in peaceful dialogue despite the power imbalance that existed on the disputed sea. This flexible participation offered by ASEAN can deliver cooperative security to the Southeast Asia region in the interest of peace. Nonetheless, norm institutionalism also revealed limitations in ASEAN capability that impede the expectation of the formulation of COC for SCS to the resolution of SCS disputes.","PeriodicalId":32472,"journal":{"name":"Global Jurnal Politik Internasional","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Jurnal Politik Internasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/global.v23i2.666","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

ASEAN WAY: MANAGING EXPECTATION IN THE CODE OF CONDUCT FOR THE SOUTH CHINA SEA Naifa Rizani Lardo Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia,S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapore Email: naifa.rizani@gmail.comSubmitted: 5 October 2021; accepted: 13 November 2021 AbstrakLandasan pesimistis proses ASEAN Way seringkali menurunkan kredibiltas dari peran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam menangani sengketa di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Justifikasi tersebut disikapi melalui konsep power balance yang mendiskreditkan struktur norma institusionalisme dalam ASEAN Way. Hal ini mendorong rangkaian diskusi terkait kinerja ASEAN melalui prinsip ASEAN Way dalam proses Code of Conduct for the South China Sea (COC for SCS) yang membuka ruang ekspektasi untuk meningkatkan peran keamanan regionalnya. Melalui permasalahan ini, artikel ini menyuguhkan pandangan peran kemanan regional ASEAN di proses sengketa LTS dengan merumuskan pertanyaan “Apa yang bisa diharapkan dari norma ASEAN Way dalam proses COC for SCS?” Dengan menggunakan pendekatan norma institutionalisme dalam proses perumusan COC, artikel ini menunjukkan bahwa ASEAN Way tidak dibentuk sebagai solusi penyelesaian konflik LTS, melainkan sebagai penyokong bentuk kerja sama pertahanan dengan asas fleksibel bagi partisipan konflik di isu LTS. Adapun, kontribusi ASEAN Way dalam COC for SCS terjabarkan dengan memberikan ruang fleksibilitas bagi pemangku kepentingan untuk berdialog secara damai di luar ketidakseimbangan kekuatan yang terjadi dari proses COC. Hal ini dengan proses yang fleksibel dalam membawa Tiongkok dan pemangku kepentingan terkait lainnya menuju kerja sama keamanan kooperatif yang dapat memenuhi kepentingan bersama dalam perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Pendekatan norma institusionalisme ini juga menunjukkan limitasi-limitasi dari kemampuan ASEAN yang dapat membatasi ekspektasi dari perumusan COC for SCS ke penyelesaian sengketa di LTS. Kata kunci:ASEAN, Laut Tiongkok Selatan, Code of Conduct, Tiongkok, ASEAN Way AbstractPessimistic perspectives on the ASEAN Way process frequently undermine the role of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) in resolving the South China Sea (SCS) dispute. These justifications are addressed through the notion of power balance, which undermines the norm institutionalism framework that underlines the ASEAN Way’s foundation. This droves various conversations on ASEAN capabilities ahead of the ASEAN Way principle throughout the Code of Conduct for the South China Sea (COC for SCS) process, which questioned its expectations as a regional security body. This article offers insight on ASEAN’s regional security role in the SCS dispute peace process, guided by the question “What to expect from ASEAN Way in the process of COC for SCS?” Instead of following the power balance approach, this article suggests a norm-based institutionalism perspective through ASEAN Way to the COC process. The ASEAN Way was developed to facilitate security cooperation under flexible participation among relevant parties involved in the conflict. The ASEAN Way on COC for SCS contributes by allowing relevant actors to engage in peaceful dialogue despite the power imbalance that existed on the disputed sea. This flexible participation offered by ASEAN can deliver cooperative security to the Southeast Asia region in the interest of peace. Nonetheless, norm institutionalism also revealed limitations in ASEAN capability that impede the expectation of the formulation of COC for SCS to the resolution of SCS disputes.
东盟之道:管理“南海行为准则”的期望
东盟方式:南海行为准则中的管理期望新加坡拉惹勒南国际研究学院naifa.rizani@gmail.comSubmitted:2021年10月5日;接受日期:2021年11月13日这种理由是通过权力平衡的概念获得的,这种概念归功于东盟方式的制度规范结构。这鼓励通过《南海行为准则》(南海行为准则)进程中的“东盟方式”原则,就东盟的表现展开讨论,为增强其区域安全作用开辟了空间。通过这个问题,本文破坏了“东盟方式规范在南海合作委员会进程中可以期待什么?”这一问题,破坏了东盟区域繁荣在LTS进程中的作用,只是作为一种形式的防务合作的支持者,在LTS问题上为参与冲突提供灵活的基础。此外,ASEAN Way为SCS的COC做出的贡献是通过为我的开发者提供灵活性的空间来传播的,以利于在COC过程中出现的力量失衡之外的和平对话。这是一个灵活的过程,让中国和我的其他相关开发商进行安全合作,以满足南亚地区和平的共同利益。这种对制度规范的方法也表明,东盟有能力限制COC对SCS拆除和LTS解决的期望。关键词:东盟,南曼谷,行为准则,曼谷,东盟方式[UNK]摘要对东盟方式进程的悲观看法经常破坏东南亚国家联盟(东盟)在解决南海争端中的作用。这些理由是通过权力平衡的概念来解决的,这破坏了强调东盟方式基础的规范制度主义框架。在整个《南海行为准则》(COC for SCS)过程中,在东盟方式原则之前,这引发了关于东盟能力的各种对话,这对其作为地区安全机构的期望提出了质疑。本文以“在南海南海合作准则进程中对东盟方式的期望是什么”为问题为指导,深入探讨了东盟在南海争端和平进程中的区域安全作用。本文没有遵循权力平衡的方法,而是通过东盟方式对南海合同准则进程提出了基于规范的制度主义视角。制定东盟方式是为了在冲突有关各方的灵活参与下促进安全合作。尽管争议海域存在权力失衡,但东盟关于南海南海行为准则的方式有助于相关行为者参与和平对话。东盟提供的这种灵活参与可以为东南亚地区带来有利于和平的合作安全。尽管如此,规范制度主义也揭示了东盟能力的局限性,这些局限性阻碍了为南海制定COC以解决南海争端的期望。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
15 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信