{"title":"Kepemimpinan Pesantren untuk Menyiapkan Pemimpin Bangsa Bermoral dalam Menyongsong Bonus Demografi","authors":"Fatiya Nur Azizah, Siti Dzakkiyah","doi":"10.32806/jf.v13i01.4985","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam konteks pendidikan tujuan pendidikan diarahkan mampu untuk menghasilkan lulusan akademik yang profesional guna pengembangan ilmu pengetahuan serta peningkatan taraf hidup masyarakat. Pandangan masyarakat dalam memandang fungsi pendidikan pesantren sebagai lembaga pendidikan kedua, namun profil dari alumni pesantren dan kiprahnya dalam berbagai bidang kepemimpinan di masyarakat membuktikan bahwa pendidikan pesantren banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa. Masyarakat mulai percaya bahwa pesantren sebagai lembaga tidak hanya sebagai pendidikan alternatif melainkan juga sebagai lembaga pendidikan utama untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang baik dalam menghadapi bonus demografi ke depan, Bonus demografi merupakan peluang bagi Indonesia tetapi kalau tidak dipersiapkan dengan baik bisa menjadi tantangan bagi Indonesia. Jika seorang pemimpin dan semua elemen pemerintah mampu mempersiapkan tenaga kerja yang profesional dan mampu membuka lapangan kerja untuk menyerap seluruh angkatan kerja yang tersedia. Namun sebalikanya jika pemerintah tidak mampu melakukannya yang terjadi di Indonesia adalah negara yang banjir pengangguran di masa depan. Tantangan terbesar dalam mempersiapkan bonus demografi adalah bagaimana pemimpin dan seluruh jajarannya mampu mengelola penduduk berusia produktif yang begitu banyak agar produktif dari berbagai bidang. Karena apabila hanya produktif dari segi usia saja tapi tidak produktif dalam segi ekonomi, pendidikan dan sebagainya justru akan menjadi petaka bagi negara. Selain menyebabkan angka pengangguran yang melonjak hal ini juga akan berdampak negatif bagi kehidupan sosial. Tujuan penelitian ini merupakan upaya untuk menjelaskan konsep Implikasi kepemimpinan pesantren dalam menyiapkan pemimpin bangsa yang bermoral khususnya yang berasal dari lulusan pesantren akan mumpuni dalam menghadapi era bonus demografi kedepan dengan mempunyai keahlian dibidang agama, bidang pengetahuan umum dan keterampilan calon pemimpin bangsa yang bermoral. Dalam penelitian ini menggunakan meode Studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. \nKata Kunci: Kepemimpinan pesantren, pemimpin bangsa bermoral, bonus demografi \n ","PeriodicalId":55837,"journal":{"name":"Fikrotuna Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fikrotuna Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32806/jf.v13i01.4985","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam konteks pendidikan tujuan pendidikan diarahkan mampu untuk menghasilkan lulusan akademik yang profesional guna pengembangan ilmu pengetahuan serta peningkatan taraf hidup masyarakat. Pandangan masyarakat dalam memandang fungsi pendidikan pesantren sebagai lembaga pendidikan kedua, namun profil dari alumni pesantren dan kiprahnya dalam berbagai bidang kepemimpinan di masyarakat membuktikan bahwa pendidikan pesantren banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa. Masyarakat mulai percaya bahwa pesantren sebagai lembaga tidak hanya sebagai pendidikan alternatif melainkan juga sebagai lembaga pendidikan utama untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang baik dalam menghadapi bonus demografi ke depan, Bonus demografi merupakan peluang bagi Indonesia tetapi kalau tidak dipersiapkan dengan baik bisa menjadi tantangan bagi Indonesia. Jika seorang pemimpin dan semua elemen pemerintah mampu mempersiapkan tenaga kerja yang profesional dan mampu membuka lapangan kerja untuk menyerap seluruh angkatan kerja yang tersedia. Namun sebalikanya jika pemerintah tidak mampu melakukannya yang terjadi di Indonesia adalah negara yang banjir pengangguran di masa depan. Tantangan terbesar dalam mempersiapkan bonus demografi adalah bagaimana pemimpin dan seluruh jajarannya mampu mengelola penduduk berusia produktif yang begitu banyak agar produktif dari berbagai bidang. Karena apabila hanya produktif dari segi usia saja tapi tidak produktif dalam segi ekonomi, pendidikan dan sebagainya justru akan menjadi petaka bagi negara. Selain menyebabkan angka pengangguran yang melonjak hal ini juga akan berdampak negatif bagi kehidupan sosial. Tujuan penelitian ini merupakan upaya untuk menjelaskan konsep Implikasi kepemimpinan pesantren dalam menyiapkan pemimpin bangsa yang bermoral khususnya yang berasal dari lulusan pesantren akan mumpuni dalam menghadapi era bonus demografi kedepan dengan mempunyai keahlian dibidang agama, bidang pengetahuan umum dan keterampilan calon pemimpin bangsa yang bermoral. Dalam penelitian ini menggunakan meode Studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif.
Kata Kunci: Kepemimpinan pesantren, pemimpin bangsa bermoral, bonus demografi