AL-QUR’AN DAN FENOMENA SALAH TULIS (Studi atas al-Qur’an dalam Tradisi Lisan dan Tulisan)

QOF Pub Date : 2019-06-15 DOI:10.30762/QOF.V3I1.1137
Derhana Bulan Dalimunthe
{"title":"AL-QUR’AN DAN FENOMENA SALAH TULIS (Studi atas al-Qur’an dalam Tradisi Lisan dan Tulisan)","authors":"Derhana Bulan Dalimunthe","doi":"10.30762/QOF.V3I1.1137","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nTulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana fenomena salah tulis al-Qur’an dalam dunia Muslim itu terjadi. Disadari atau tidak, sebagian umat Muslim sering salah dalam menuliskan ayat al-Qur’an meski ia menghafalnya. Berdasarkan analisis sejarah, fenomena yang seperti ini sangat mungkin terjadi. Fenomena salah tulis al-Qur’an terbentuk adalah karena dominannya pentransmisian al-Qur’an secara lisan, bukan tulisan. Petransmisian ini dilakukan sejak masa Nabi sampai sekarang. Meski al-Qur’an sudah berada dalam tradisi tulis, namun sejatinya tradisi tulis tersebut hanya untuk memperkuat kelisanan al-Qur’an. Kemudian seberapa besar kesadaran masyarakat akan tradisi lisan dan tulisan juga turut mempengaruhinya. Bagi mereka yang hanya memiliki kesadaran, lisan salah tulis adalah hal yang lumrah. Namun, bagi mereka yang memiliki kesadaran tulisan, salah tulis adalah hal yang tabu. Dalam masyarakat Muslim sendiri justru kesadaran tulis belum mendominasi dalam diri masyarakatnya secara penuh. \n \n \nAbstract \n \nThis paper aims to see how the phenomenon of mistakenly written of the Qur'an in the Muslim world took place. Realized or not, some Muslims are often wrong in writing verses of the Qur'an even though he memorized it. Based on historical analysis, this phenomenon is very likely to occur. The phenomenon of mistakenly written of the Qur'an was formed because of the dominance of transmitting the Qur'an orally, not writing. This transmission has been carried out since the time of the Prophet until now. Although the Qur'an is already in the tradition of writing, but true writing tradition is only to strengthen the allegiance of the Qur'an. Then how much public awareness of oral and written traditions also influenced him. For those who have only consciousness, written oral misconduct is commonplace. However, for those who have written consciousness, mis-writing is taboo. In the Muslim community itself the written consciousness has not yet dominated in its society in full.","PeriodicalId":33702,"journal":{"name":"QOF","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"QOF","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30762/QOF.V3I1.1137","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana fenomena salah tulis al-Qur’an dalam dunia Muslim itu terjadi. Disadari atau tidak, sebagian umat Muslim sering salah dalam menuliskan ayat al-Qur’an meski ia menghafalnya. Berdasarkan analisis sejarah, fenomena yang seperti ini sangat mungkin terjadi. Fenomena salah tulis al-Qur’an terbentuk adalah karena dominannya pentransmisian al-Qur’an secara lisan, bukan tulisan. Petransmisian ini dilakukan sejak masa Nabi sampai sekarang. Meski al-Qur’an sudah berada dalam tradisi tulis, namun sejatinya tradisi tulis tersebut hanya untuk memperkuat kelisanan al-Qur’an. Kemudian seberapa besar kesadaran masyarakat akan tradisi lisan dan tulisan juga turut mempengaruhinya. Bagi mereka yang hanya memiliki kesadaran, lisan salah tulis adalah hal yang lumrah. Namun, bagi mereka yang memiliki kesadaran tulisan, salah tulis adalah hal yang tabu. Dalam masyarakat Muslim sendiri justru kesadaran tulis belum mendominasi dalam diri masyarakatnya secara penuh. Abstract This paper aims to see how the phenomenon of mistakenly written of the Qur'an in the Muslim world took place. Realized or not, some Muslims are often wrong in writing verses of the Qur'an even though he memorized it. Based on historical analysis, this phenomenon is very likely to occur. The phenomenon of mistakenly written of the Qur'an was formed because of the dominance of transmitting the Qur'an orally, not writing. This transmission has been carried out since the time of the Prophet until now. Although the Qur'an is already in the tradition of writing, but true writing tradition is only to strengthen the allegiance of the Qur'an. Then how much public awareness of oral and written traditions also influenced him. For those who have only consciousness, written oral misconduct is commonplace. However, for those who have written consciousness, mis-writing is taboo. In the Muslim community itself the written consciousness has not yet dominated in its society in full.
古兰经与误读现象(对可兰经传统的研究)
这本抽象的圣经旨在了解《古兰经》的错误现象是如何在穆斯林世界发生的。事实上,有些穆斯林的文字是错误的。根据历史分析,这样的现象极有可能发生。《古兰经》的错误之处在于,它是背诵《古兰经”的主体。这个广播从先知时代开始一直进行到现在。尽管《古兰经》已经有了书面传统,但它确实是书面传统,只是为了加强《古兰经的品味》。那么公众对语言传统和写作的意识对它的影响有多大。对于那些只有意识的人来说,错误的歌词是一件反常的事情。然而,对于那些有书写意识的人来说,错误的书写是禁忌。在穆斯林社会本身,书写意识并没有在其社会中完全占据主导地位。摘要本文旨在了解穆斯林世界中的《古兰经》写错现象是如何发生的。不管有没有意识到,一些穆斯林即使背了《古兰经》的诗句,也经常写错。根据历史分析,这种现象很可能发生。《古兰经》的误传现象是由于以口头传播而非书面传播占主导地位而形成的。从先知时代到现在,这种传播一直在进行。虽然《古兰经》已经在书写传统,但真正的书写传统只是为了强化对《古兰经的忠诚。那么,公众对口头和书面传统的认识也对他产生了多大影响。对于那些只有意识的人来说,书面或口头的不当行为是司空见惯的。然而,对于那些有书面意识的人来说,写错是禁忌。在穆斯林社区本身,书面意识尚未在其社会中完全占主导地位。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
QOF
QOF
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信