The Will and the Presence of Human Being in Abu al-Hasan al-Ash’ari’s Thought: Explaining the Relation between Human and God in Kalam Discourse

IF 0.3 0 RELIGION
Mohammad Yunus Masrukhin
{"title":"The Will and the Presence of Human Being in Abu al-Hasan al-Ash’ari’s Thought: Explaining the Relation between Human and God in Kalam Discourse","authors":"Mohammad Yunus Masrukhin","doi":"10.14421/ajis.2021.591.221-254","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article tries to problematize the mainstream academic perspectives about fatalistic orientation and predetermined will of mankind attributed to the thoughts of Abu al-Hasan al-Asy’ari, founder of theological school in Islam named after his name. Benefited from phenomenological approach it proves that Ash’ari has conceptualized that mankind is free creature represented by his/her will as it is related to the will of God. This article argues that Ash’ari’s assertion that humankind has freedom is based on the fact that he/she has ability to feel the presence of the will in his/her consciousness as something belongs to him/her. Departing from the logic of Arabic linguistics, freedom is defined as free will found in human being regardless of whether it is created by mankind or by God. Knowing that human will is created by God theologically doesn’t mean that the will is predetermined in the state of consciousness due to the fact that al-Qur’an states that God has created a feeling of freedom for human being to feel free not to feel being determined. Since the conception of being is elucidated linguistically by Ash’ari as being found by finder, this projection has firmly been compatible with projection of phenomenological consciousness. This article ends with conclusion that the feeling of will in the sense of consciousness of it manifests human freedom without neglecting the will of God. This relation of two wills has enabled human being to be aware of his/her freedom and God’s one as unseparated dualism in human religious experience. [Artikel ini mencoba untuk melakukan problematisasi atas pandangan para sarjana mainsntream dalam diskursus teologi yang menyatakan bahwa pemikiran Abu al-Hasan al-Asy’ari, pendiri mazhab Asy’ariah, adalah fatalistik. Lebih lanjut, artikel ini ingin membuktikan bahwa pemikiran Asy’ari mempunyai perhatian yang besar terhadap kebebasan manusia yang direpresentasikan oleh adanya kehendak manusia yang berelasi dengan kehendak Tuhan dengan pendekatan fenomenologis. Artikel ini menjelaskan bahwa Asy’ari menegaskan kebebasan manusia dengan argumentasi bahwa ia mempunyai kehendak yang hadir dalam kesadarannya dan dinisbatkan kepadanya; orang yang berkehendak adalah orang yang mempunyai kehendak tanpa melihat siapa yang mewujudkan kehendak tersebut. Meskipun Tuhan menciptakan kehendak untuk manusia, tapi secara sadar kehendak itu dinisbatkan manusia. Pandangan Asy’ari tentang kehendak dan kebebasan manusia didasarkan pada logika Bahasa Arab dengan menyatakan bahwa eksistensi adalah wujud yang ditemu oleh manusia yang menemukan, mempunyai kesesuaian dengan fenomenologi yang menyatakan bahwa eksistensi adalah relasi kesadaran manusia terhadap wujud. Dalam konteks ini, kehendak merupakan bukti yang paling kuat atas eksistensi manusia yang bebas. Artikel ini berkesimpulan bahwa dalam pandangan Asy’ari manusia adalah makhluk yang bebas melalui kehendaknya tanpa harus mengkorbankan kehendak Tuhan. Lebih lanjut kehendak manusia dan Tuhan merupakan dualisme kesadaran eksistensialisme yang tak bisa dipisahkan dalam pengalaman kemanusiaan religius.]","PeriodicalId":42231,"journal":{"name":"Al-Jamiah-Journal of Islamic Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.3000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Jamiah-Journal of Islamic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ajis.2021.591.221-254","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"RELIGION","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

This article tries to problematize the mainstream academic perspectives about fatalistic orientation and predetermined will of mankind attributed to the thoughts of Abu al-Hasan al-Asy’ari, founder of theological school in Islam named after his name. Benefited from phenomenological approach it proves that Ash’ari has conceptualized that mankind is free creature represented by his/her will as it is related to the will of God. This article argues that Ash’ari’s assertion that humankind has freedom is based on the fact that he/she has ability to feel the presence of the will in his/her consciousness as something belongs to him/her. Departing from the logic of Arabic linguistics, freedom is defined as free will found in human being regardless of whether it is created by mankind or by God. Knowing that human will is created by God theologically doesn’t mean that the will is predetermined in the state of consciousness due to the fact that al-Qur’an states that God has created a feeling of freedom for human being to feel free not to feel being determined. Since the conception of being is elucidated linguistically by Ash’ari as being found by finder, this projection has firmly been compatible with projection of phenomenological consciousness. This article ends with conclusion that the feeling of will in the sense of consciousness of it manifests human freedom without neglecting the will of God. This relation of two wills has enabled human being to be aware of his/her freedom and God’s one as unseparated dualism in human religious experience. [Artikel ini mencoba untuk melakukan problematisasi atas pandangan para sarjana mainsntream dalam diskursus teologi yang menyatakan bahwa pemikiran Abu al-Hasan al-Asy’ari, pendiri mazhab Asy’ariah, adalah fatalistik. Lebih lanjut, artikel ini ingin membuktikan bahwa pemikiran Asy’ari mempunyai perhatian yang besar terhadap kebebasan manusia yang direpresentasikan oleh adanya kehendak manusia yang berelasi dengan kehendak Tuhan dengan pendekatan fenomenologis. Artikel ini menjelaskan bahwa Asy’ari menegaskan kebebasan manusia dengan argumentasi bahwa ia mempunyai kehendak yang hadir dalam kesadarannya dan dinisbatkan kepadanya; orang yang berkehendak adalah orang yang mempunyai kehendak tanpa melihat siapa yang mewujudkan kehendak tersebut. Meskipun Tuhan menciptakan kehendak untuk manusia, tapi secara sadar kehendak itu dinisbatkan manusia. Pandangan Asy’ari tentang kehendak dan kebebasan manusia didasarkan pada logika Bahasa Arab dengan menyatakan bahwa eksistensi adalah wujud yang ditemu oleh manusia yang menemukan, mempunyai kesesuaian dengan fenomenologi yang menyatakan bahwa eksistensi adalah relasi kesadaran manusia terhadap wujud. Dalam konteks ini, kehendak merupakan bukti yang paling kuat atas eksistensi manusia yang bebas. Artikel ini berkesimpulan bahwa dalam pandangan Asy’ari manusia adalah makhluk yang bebas melalui kehendaknya tanpa harus mengkorbankan kehendak Tuhan. Lebih lanjut kehendak manusia dan Tuhan merupakan dualisme kesadaran eksistensialisme yang tak bisa dipisahkan dalam pengalaman kemanusiaan religius.]
阿布·哈桑·阿什阿里思想中的人的意志与存在——解读卡拉姆语篇中人与神的关系
本文试图对以其名字命名的伊斯兰教神学院创始人阿布·哈桑·阿西里的思想所产生的关于人类宿命论取向和预定意志的主流学术观点提出质疑。得益于现象学方法,它证明了阿世已经将人类概念化为以他/她的意志为代表的自由生物,因为它与上帝的意志有关。这篇文章认为,Ash’ari关于人类拥有自由的断言是基于这样一个事实,即他/她有能力在他/她的意识中感受到意志的存在,因为某种东西属于他/她。从阿拉伯语语言学的逻辑出发,自由被定义为人身上的自由意志,无论它是由人类还是上帝创造的。从神学上知道人类的意志是由上帝创造的,并不意味着意志是在意识状态下预先确定的,因为《古兰经》指出,上帝创造了一种自由的感觉,让人类感到自由,而不是被决定。由于存在的概念在语言学上被阿里阐明为被发现者所发现,这种投射与现象学意识的投射是牢固兼容的。本文最后得出这样的结论:意识意义上的意志感体现了人的自由而不忽视上帝的意志。这种两种意志的关系使人类意识到自己的自由和上帝的自由是人类宗教体验中不可分割的二元论。[未知][本文试图在神学话语中对主流学生的观点进行质疑,认为Asy’ariah mazhab的创始人Abu al-Hasan al-Asy’ari的思想是宿命论的。它以现象学的方法回应上帝的意志。这篇文章解释说,亚述肯定人的自由,认为他有一个意愿存在于他的良心,并告知他。渴望的人是有意志的人,而看不到是谁创造了意志。虽然上帝创造了人的意志,但他让人知道了。亚洲人对人类意志和自由的看法基于阿拉伯逻辑,认为存在是一个人发现的存在,与现象学相匹配,现象学认为存在是人类意识与存在的关系。在这种情况下,意志是人类自由存在的最有力证明。这篇文章指出,在亚洲人眼中,他们是自由意志的生物,不必牺牲上帝的意志。更多的是人与上帝的意志是存在主义意识的二元论,在宗教人性的体验中是不可分离的。]
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
CiteScore
1.80
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
6 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信