Putri Utami, Muhammad Zainul Hanif, A. Yekti, R. Prafitri, A. Huda, K. Kuswati, Kusmartono Kusmartono, T. Susilawati
{"title":"Evaluation The Success of Artificial Insemination Using Frozen Sexed Semen Based on Different Estrus Characters","authors":"Putri Utami, Muhammad Zainul Hanif, A. Yekti, R. Prafitri, A. Huda, K. Kuswati, Kusmartono Kusmartono, T. Susilawati","doi":"10.17969/agripet.v22i2.23423","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT. Knowledge of farmers about estrus detection is one of the factors that affect fixed-time artificial insemination (AI). This study aims to evaluate the success rate of AI using Y sexing frozen semen based on the estrus character of cattle. Forty-five Limousin Crossed Cows involved in this research with a Body Condition Score of 3-5 (1-9 scale), 1.8-7 years old. Y sexing frozen semen is produced by the Singosari Center for Artificial Insemination using Percoll's Gradient Density Centrifugation method. Observation of estrus character was done before insemination with the deep insemination technique of AI. Artificial insemination was carried out using double doses at the 2nd and 8th hours after estrus. Rheinbio vitamins as BioATP+ are injected after AI. The results showed that the Conception Rate and Pregnancy Rate based on the estrus character was higher as indicated by the red colour of the vulva was 17.78% and 22.22%; very swollen vulva was 20% and 22.22%; abundant cervical mucus was 15.56% and 17.78%, and vaginal temperatures ranging from 38.0-38.5oC was 13.33% and 20%. In conclusion, the low percentage of pregnancy in this study was caused by various factors, mainly the genetic quality, early embryonic efficacy, maintenance management especially feed, and there were cows that experienced reproductive disorders. (Evaluasi keberhasilan inseminasi buatan menggunakan semen beku sexing berdasarkan karakter estrus yang berbeda) ABSTRAK. Pengetahuan peternak mengenai deteksi estrus merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu inseminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan IB menggunakan semen sexing Y berdasarkan karakter estrus ternak. Akseptor yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 45 ekor Sapi Persilangan Limousin dengan BCS 3-5 dan umur berkisar antara 1,8-7 tahun. Semen beku sexing Y merupakan hasil produksi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari menggunakan metode Sentrifugasi Densitas Gradien Percoll (SGDP). Pengamatan karakter estrus dilakukan sebelum inseminasi. Inseminasi Buatan dilakukan dengan menggunakan double dosis pada jam ke-2 dan jam ke-8 dengan teknik deep insemination. Vitamin Rheinbio sebagai BioATP+ diinjeksikan setelah IB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan kebuntingan ditinjau dari nilai conception rate (CR) dan pregnancy rate (PR) berdasarkan karakter estrus ternak lebih tinggi ditunjukkan pada kondisi warna vulva merah merata yaitu 17,78% dan 22,22%; vulva yang sangat bengkak yaitu 20% dan 22,22%; banyak mengeluarkan lendir servik yaitu 15,56% dan 17,78%, serta suhu vagina yang berkisar antara 38,0-38,5oC yaitu 13,33% dan 20%. Persentase kebuntingan yang rendah pada penelitian ini disebabkan oleh berbagai faktor, utamanya kualitas genetik ternak, kematian embrio dini, manajemen pemeliharaan khususnya pakan, dan terdapat ternak yang mengalami gangguan reproduksi.","PeriodicalId":30910,"journal":{"name":"Jurnal Agripet","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agripet","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/agripet.v22i2.23423","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
ABSTRACT. Knowledge of farmers about estrus detection is one of the factors that affect fixed-time artificial insemination (AI). This study aims to evaluate the success rate of AI using Y sexing frozen semen based on the estrus character of cattle. Forty-five Limousin Crossed Cows involved in this research with a Body Condition Score of 3-5 (1-9 scale), 1.8-7 years old. Y sexing frozen semen is produced by the Singosari Center for Artificial Insemination using Percoll's Gradient Density Centrifugation method. Observation of estrus character was done before insemination with the deep insemination technique of AI. Artificial insemination was carried out using double doses at the 2nd and 8th hours after estrus. Rheinbio vitamins as BioATP+ are injected after AI. The results showed that the Conception Rate and Pregnancy Rate based on the estrus character was higher as indicated by the red colour of the vulva was 17.78% and 22.22%; very swollen vulva was 20% and 22.22%; abundant cervical mucus was 15.56% and 17.78%, and vaginal temperatures ranging from 38.0-38.5oC was 13.33% and 20%. In conclusion, the low percentage of pregnancy in this study was caused by various factors, mainly the genetic quality, early embryonic efficacy, maintenance management especially feed, and there were cows that experienced reproductive disorders. (Evaluasi keberhasilan inseminasi buatan menggunakan semen beku sexing berdasarkan karakter estrus yang berbeda) ABSTRAK. Pengetahuan peternak mengenai deteksi estrus merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu inseminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan IB menggunakan semen sexing Y berdasarkan karakter estrus ternak. Akseptor yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 45 ekor Sapi Persilangan Limousin dengan BCS 3-5 dan umur berkisar antara 1,8-7 tahun. Semen beku sexing Y merupakan hasil produksi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari menggunakan metode Sentrifugasi Densitas Gradien Percoll (SGDP). Pengamatan karakter estrus dilakukan sebelum inseminasi. Inseminasi Buatan dilakukan dengan menggunakan double dosis pada jam ke-2 dan jam ke-8 dengan teknik deep insemination. Vitamin Rheinbio sebagai BioATP+ diinjeksikan setelah IB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan kebuntingan ditinjau dari nilai conception rate (CR) dan pregnancy rate (PR) berdasarkan karakter estrus ternak lebih tinggi ditunjukkan pada kondisi warna vulva merah merata yaitu 17,78% dan 22,22%; vulva yang sangat bengkak yaitu 20% dan 22,22%; banyak mengeluarkan lendir servik yaitu 15,56% dan 17,78%, serta suhu vagina yang berkisar antara 38,0-38,5oC yaitu 13,33% dan 20%. Persentase kebuntingan yang rendah pada penelitian ini disebabkan oleh berbagai faktor, utamanya kualitas genetik ternak, kematian embrio dini, manajemen pemeliharaan khususnya pakan, dan terdapat ternak yang mengalami gangguan reproduksi.
摘要农民对发情检测的了解程度是影响固定时间人工授精的因素之一。本研究旨在根据牛的发情特点,评价Y型冷冻精液人工授精的成功率。本研究选取体况评分3-5分(1-9分制)、1.8-7岁的利穆赞杂交牛45头。Y性别冷冻精液是由Singosari人工授精中心使用Percoll的梯度密度离心法生产的。人工授精前用人工智能深度授精技术观察发情特征。于发情后第2、8 h双剂量人工授精。人工智能后注射Rheinbio维生素如BioATP+。结果表明,以发情特征为依据的受孕率和受孕率较高,外阴红色分别为17.78%和22.22%;外阴极度肿胀分别占20%和22.22%;宫颈粘液丰富的占15.56%和17.78%,阴道温度在38.0 ~ 38.5℃的占13.33%和20%。综上所述,本试验奶牛受孕率低是由多种因素造成的,主要是遗传质量、早期胚胎功效、维持管理特别是饲料等,存在奶牛生殖障碍。【关键词】羊水,羊水,羊水,羊水,羊水;Pengetahuan peternak mengenai deteksi发情merupakan salah - satu因子为yang berpengaru terhadap ketepatan waktu insemasi。Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan IB menggunakan精液sexing Y berdasarkan karakter发情期。Akseptor yang digunakan padpenelitian ini berjumlah 45 ekor Sapi Persilangan Limousin dengan BCS 3-5 danumur berkisar antara 1,8-7 tahun。精液的性别分析(BBIB)。Singosari menggunakan metrifugasi Densitas Gradien Percoll (SGDP)。蓬马丹karakter发情期dilakukan sebelum inseminasi。精品厂:华丹,迪拉库坎,登干,蒙古纳坎,双剂量,帕达,卡克-2,丹,卡克-8,登干,特尼克,深度人工授精。维生素Rheinbio sebagai BioATP+ diinjeksikan setelah IB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan kebuntingan和ditinjau dari nilai受孕率(CR)和妊娠率(PR) berdasarkan karakter发情ternak lebih tinggi ditunjukkan pada kondisi warna vulva merah merata yait17,78%丹22,22%;外阴杨桑加特本卡克雅图20%丹22 22%;菩提猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴猴研究对象为:kebuntingan yang rendah padpenelitian ini disebabkan oleh berbagai因子,utamanya kualitas遗传因子,kematian胚胎因子,管理pemeliharaan khususnya pakan,以及terdapat ternak yang mengalami gangguan生殖因子。