{"title":"Analisis Berpikir Kritis Siswa terhadap Pemecahan Masalah Matematika di MTs Surya Buana Malang","authors":"Natasyia Amanda, Toto Nusantara","doi":"10.21831/JPMS.V8I2.19660","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemecahan masalah menjadi sentral dalam pembelajaran matematika Hal ini dapat dimaklumi karena penyelesaian masalah dekat kehidupan sehari-hari. Selain itu, penyelesaian masalah melibatkan proses berpikir secara optimal. Agar proses penyelesaian masalah dalam matematika dapat dikuasai dengan baik, salah satunya melalui penghargaan terhadap perbedaan masing-masing siswa. Dengan pengamatan yang mendalam pada diri siswa, akan disadari adanya berbagai jenis perbedaan berpikir. Dalam menyelesaikan masalah matematika dibutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk menentukan ide awal pengerjaan soal tersebut. Karena tidak semua soal matematika dapat langsung diselesaikan menggunakan rumus. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis yang tinggi dalam menentukan ide awal pengerjaan soal-soal matematika akan lebih mudah untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah akan merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal tersebut Jadi, respons siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dapat berbeda-beda. Artikel ini merupakan hasil diskusi tentang mendeskripsikan hasil analisis berpikir kritis siswa pada pemecahan masalah matematis di SMP Surya Buana Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, sedang, dan rendah.","PeriodicalId":31765,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/JPMS.V8I2.19660","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Pemecahan masalah menjadi sentral dalam pembelajaran matematika Hal ini dapat dimaklumi karena penyelesaian masalah dekat kehidupan sehari-hari. Selain itu, penyelesaian masalah melibatkan proses berpikir secara optimal. Agar proses penyelesaian masalah dalam matematika dapat dikuasai dengan baik, salah satunya melalui penghargaan terhadap perbedaan masing-masing siswa. Dengan pengamatan yang mendalam pada diri siswa, akan disadari adanya berbagai jenis perbedaan berpikir. Dalam menyelesaikan masalah matematika dibutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk menentukan ide awal pengerjaan soal tersebut. Karena tidak semua soal matematika dapat langsung diselesaikan menggunakan rumus. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis yang tinggi dalam menentukan ide awal pengerjaan soal-soal matematika akan lebih mudah untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah akan merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal tersebut Jadi, respons siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dapat berbeda-beda. Artikel ini merupakan hasil diskusi tentang mendeskripsikan hasil analisis berpikir kritis siswa pada pemecahan masalah matematis di SMP Surya Buana Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, sedang, dan rendah.