Strategi Pemertahanan Bahasa Sunda Lea Indramayu

Dede Endang Mascita, Sariah Sariah, Siwi Susilowati
{"title":"Strategi Pemertahanan Bahasa Sunda Lea Indramayu","authors":"Dede Endang Mascita, Sariah Sariah, Siwi Susilowati","doi":"10.26499/RNH.V10I1.2395","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to describe the efforts to maintenance Lea (Lelea) Sundanese language in Lelea Village, Indramayu. Lea Sundanese language is a different Sundanese language when compared to the main Sundanese in the Priangan area. The focus of this research is how to maintenance Lea Sundanese between the use of the Dermayon Javanese language that developed in the Indramayu region and Indonesian as the national language. This study seeks to describe the data and facts that the efforts to maintain the Sundanese Lelea language both in the form of language use in the language activities of the community, as well as policies issued by the local village government relating to the use of language as a means of communication between residents. Based on the results of the analysis of the data obtained it was concluded that Lea Sundanese is one of the regional languages formed from Sundanese and Javanese Dermayon (Indramayu). In their efforts to keep them prisoner, the community and village government carry out language socialization such as: 1) in religious activities: recitation and Friday sermons; 2) education: KBM in schools and madrasah; 3) village government services: meeting activities, counseling to residents; 4) culture: celebrations of traditional events, for example: Ngarot and marriage; 5) PKK: mothers' social gathering; and 6) youth: youth program. Abstrak Bahasa Sunda Lelea merupakan bahasa Sunda yang berbeda apabila dibandingkan dengan bahasa Sunda utama yang berada di daerah priangan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pemertahanan bahasa Sunda Lea di antara penggunaan bahasa Jawa Dermayon yang berkembang di wilayah Indramayu, dan bahasa Indonesia. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan data dan fakta upaya pemertahanan bahasa Sunda Lelea baik berupa penggunaan bahasa dalam kegiatan berbahasa masyarakatnya, maupun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah desa setempat berkaitan dengan penggunaan bahasa sebagai alat berkomunikasi antarwarga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh, disimpulkan bahasa Sunda Lea adalah salah satu bahasa daerah yang terbentuk dari bahasa Sunda dan bahasa Jawa Dermayon (Indramayu). Dalam upaya pemertahanannya, masyarakat dan pemerintah desa melakukan sosialisasi bahasa seperti: 1) dalam kegiatan keagamaan: pengajian dan khutbah Jumat; 2) pendidikan: KBM di sekolah umum dan madrasah; 3) pelayanan pemerintahan desa: kegiatan rapat, penyuluhan ke warga; 4) kebudayaan: perayaan acara adat, misalnya upacara Ngarot dan pernikahan; 5) PKK: arisan ibu-ibu; dan 6) kepemudaan: acara karang taruna.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/RNH.V10I1.2395","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

This study aims to describe the efforts to maintenance Lea (Lelea) Sundanese language in Lelea Village, Indramayu. Lea Sundanese language is a different Sundanese language when compared to the main Sundanese in the Priangan area. The focus of this research is how to maintenance Lea Sundanese between the use of the Dermayon Javanese language that developed in the Indramayu region and Indonesian as the national language. This study seeks to describe the data and facts that the efforts to maintain the Sundanese Lelea language both in the form of language use in the language activities of the community, as well as policies issued by the local village government relating to the use of language as a means of communication between residents. Based on the results of the analysis of the data obtained it was concluded that Lea Sundanese is one of the regional languages formed from Sundanese and Javanese Dermayon (Indramayu). In their efforts to keep them prisoner, the community and village government carry out language socialization such as: 1) in religious activities: recitation and Friday sermons; 2) education: KBM in schools and madrasah; 3) village government services: meeting activities, counseling to residents; 4) culture: celebrations of traditional events, for example: Ngarot and marriage; 5) PKK: mothers' social gathering; and 6) youth: youth program. Abstrak Bahasa Sunda Lelea merupakan bahasa Sunda yang berbeda apabila dibandingkan dengan bahasa Sunda utama yang berada di daerah priangan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pemertahanan bahasa Sunda Lea di antara penggunaan bahasa Jawa Dermayon yang berkembang di wilayah Indramayu, dan bahasa Indonesia. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan data dan fakta upaya pemertahanan bahasa Sunda Lelea baik berupa penggunaan bahasa dalam kegiatan berbahasa masyarakatnya, maupun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah desa setempat berkaitan dengan penggunaan bahasa sebagai alat berkomunikasi antarwarga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh, disimpulkan bahasa Sunda Lea adalah salah satu bahasa daerah yang terbentuk dari bahasa Sunda dan bahasa Jawa Dermayon (Indramayu). Dalam upaya pemertahanannya, masyarakat dan pemerintah desa melakukan sosialisasi bahasa seperti: 1) dalam kegiatan keagamaan: pengajian dan khutbah Jumat; 2) pendidikan: KBM di sekolah umum dan madrasah; 3) pelayanan pemerintahan desa: kegiatan rapat, penyuluhan ke warga; 4) kebudayaan: perayaan acara adat, misalnya upacara Ngarot dan pernikahan; 5) PKK: arisan ibu-ibu; dan 6) kepemudaan: acara karang taruna.
Sunda Lea Indramayu语言防御策略
本研究旨在描述Indramayu Lelea村维护Lea(Lelea)巽他语的努力。Lea Sundanese语与Priangan地区的主要Sundanese语相比,是一种不同的Sundaneses语。本研究的重点是如何在Indramayu地区发展起来的Dermayon爪哇语和印尼语作为国家语言的使用之间保持Lea Sundanese。本研究旨在描述数据和事实,即在社区的语言活动中,以语言使用的形式,以及当地村政府发布的与使用语言作为居民之间交流手段有关的政策,来维持巽他语Lelea语。根据对所获得数据的分析结果,可以得出结论,Lea Sundanese是由Sundaneses和Javanese Dermayon(Indramayu)形成的地区语言之一。社区和村政府在努力将他们监禁的过程中,进行了语言社会化,如:1)宗教活动:背诵和周五布道2) 教育:学校和宗教学校的KBM;3) 村政府服务:会议活动、居民咨询;4) 文化:庆祝传统事件,例如:恩加罗和结婚;5) PKK:母亲的社交聚会;以及6)青年:青年计划。Sunda Lelea的抽象语言与Sunda的主要语言不同。本研究的重点是如何在Indramayu和印度尼西亚开发的Jawa Dermayon的使用之间保持Sunda Lea。本研究试图描述数据和事实,即Sunda Lelea在其社区的语言活动中保持语言使用的努力,以及当地政府发布的与使用语言作为交流工具有关的政策。本研究采用定性描述方法。根据对获得的数据的分析,巽他利亚是巽他和Jawa Dermayon(Indramayu)的一个地区。在防御工作中,村社区和政府正在将语言社会化,例如:1)在宗教活动中:教学和庆祝星期五2) 教育:公立学校和学校的KBM;3) 村政府服务:会议、宣传;4) 文化:一场风俗盛宴,如Ngarot和婚礼;5) PKK:育儿假;以及6)体验:塔鲁纳卡拉OK。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
21
审稿时长
6 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信