{"title":"TINGKAT AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK SELATAN DI KOTA PONTIANAK","authors":"M. Radhi, Dian Rahayu Perwita Sari, A. Fitrianto","doi":"10.26418/lantang.v9i1.47537","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNESCAP pada tahun 2013, terdapat 650 juta penyandang difabel di wilayah Asia Pasifik. Angka ini setiap tahunnya senantiasa mengalami peningkatan dari sejumlah faktor seperti usia, bencana alam, kecelakaan lalulintas, kondisi kesehatan kronik maupun buruknya kondisi lingkungan kerja. Faktor lain seperti minimnya regulasi, maupun ratifikasi hingga pada penyediaan fasilitas umum yang kurang memberikan dukungan layanan bagi masyarakat difabel. Peraturan pemerintah dalam Permen PU Nomor 30 tahun 2006 mengenai pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan, telah menetapkan sejumlah ketentuan bagi diterapkannya prinsip-prinsip perancangan bangunan gedung yang bersifat inklusif (Inclusive Design), namun di lapangan masih ditemukan adanya fasilitas publik yang dirancang dan dibangun dengan tidak mengakomodir layanan bagi difabel. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi terhadap tingkat aksesbilitas bagi kaum difabel pada sejumlah sarana dan prasarana pendidikan di Sekolah Dasar Kota Pontianak dengan sampel adalah Bangunan Sekolah Dasar di kecamatan Pontianak Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis studi komparatif pada sejumlah fasilitas gedung sekolah dasar terhadap sejumlah kriteria standar layanan terkait aksesibilitas bagi kaum Difabel. Hasil dari penelitian ini adalah nilai tingkat aksesbilitas sarana dan prasarana bangunan Sekolah Dasar yang ada di Kota Pontianak yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana bagi pengguna disabilitas.ACCESBILITY LEVELS OF ELEMENTARY SCHOOL BUILDINGS IN SOUTH PONTIANAK SUB-DISTRICT, PONTIANAK CITYBased on data released by UNESCAP in 2013, there were 650 million people with disabilities in the Asia Pacific region. This figure increases every year due to age, natural disasters, traffic accidents, chronic health conditions, and poor working conditions. The lack of regulation and ratification to the provision of public facilities that do not provide service support for people with disabilities makes it worse. The government regulation in the Minister of Public Works Number 30 of 2006 concerning technical guidelines for facilities and accessibility in buildings and environments. It has stipulated some provisions for applying inclusive design principles that do not accommodate services for disabilities. This study aims to identify the level of accessibility for people with disabilities in several educational facilities and infrastructure in Pontianak City Elementary Schools with a sample of Elementary School Buildings in the South Pontianak District. This research conducts a comparative study analysis method on several elementary school building facilities against the number of service standard criteria related to accessibility for people with disabilities. The results of this study are the value of the level of accessibility of elementary school facilities and infrastructure in Pontianak City, which can be used as a reference to improve facilities and infrastructure for users with disabilities. ","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/lantang.v9i1.47537","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNESCAP pada tahun 2013, terdapat 650 juta penyandang difabel di wilayah Asia Pasifik. Angka ini setiap tahunnya senantiasa mengalami peningkatan dari sejumlah faktor seperti usia, bencana alam, kecelakaan lalulintas, kondisi kesehatan kronik maupun buruknya kondisi lingkungan kerja. Faktor lain seperti minimnya regulasi, maupun ratifikasi hingga pada penyediaan fasilitas umum yang kurang memberikan dukungan layanan bagi masyarakat difabel. Peraturan pemerintah dalam Permen PU Nomor 30 tahun 2006 mengenai pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan, telah menetapkan sejumlah ketentuan bagi diterapkannya prinsip-prinsip perancangan bangunan gedung yang bersifat inklusif (Inclusive Design), namun di lapangan masih ditemukan adanya fasilitas publik yang dirancang dan dibangun dengan tidak mengakomodir layanan bagi difabel. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi terhadap tingkat aksesbilitas bagi kaum difabel pada sejumlah sarana dan prasarana pendidikan di Sekolah Dasar Kota Pontianak dengan sampel adalah Bangunan Sekolah Dasar di kecamatan Pontianak Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis studi komparatif pada sejumlah fasilitas gedung sekolah dasar terhadap sejumlah kriteria standar layanan terkait aksesibilitas bagi kaum Difabel. Hasil dari penelitian ini adalah nilai tingkat aksesbilitas sarana dan prasarana bangunan Sekolah Dasar yang ada di Kota Pontianak yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana bagi pengguna disabilitas.ACCESBILITY LEVELS OF ELEMENTARY SCHOOL BUILDINGS IN SOUTH PONTIANAK SUB-DISTRICT, PONTIANAK CITYBased on data released by UNESCAP in 2013, there were 650 million people with disabilities in the Asia Pacific region. This figure increases every year due to age, natural disasters, traffic accidents, chronic health conditions, and poor working conditions. The lack of regulation and ratification to the provision of public facilities that do not provide service support for people with disabilities makes it worse. The government regulation in the Minister of Public Works Number 30 of 2006 concerning technical guidelines for facilities and accessibility in buildings and environments. It has stipulated some provisions for applying inclusive design principles that do not accommodate services for disabilities. This study aims to identify the level of accessibility for people with disabilities in several educational facilities and infrastructure in Pontianak City Elementary Schools with a sample of Elementary School Buildings in the South Pontianak District. This research conducts a comparative study analysis method on several elementary school building facilities against the number of service standard criteria related to accessibility for people with disabilities. The results of this study are the value of the level of accessibility of elementary school facilities and infrastructure in Pontianak City, which can be used as a reference to improve facilities and infrastructure for users with disabilities.