Keberhasilan Hiperimunisasi Pada Sapi Bunting: Kajian Terhadap Ketepatan Waktu Vaksinasi

Safitri Wulandari, A. Esfandiari, S. Murtini, Retno Wulansari
{"title":"Keberhasilan Hiperimunisasi Pada Sapi Bunting: Kajian Terhadap Ketepatan Waktu Vaksinasi","authors":"Safitri Wulandari, A. Esfandiari, S. Murtini, Retno Wulansari","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.1.88","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh umur kebuntingan induk sapi saat vaksin pertama kali diberikan terhadap keberhasilan hiperimunisasi. Sebanyak 12 ekor induk sapi bunting jenis sapi Friesian Holstein, dibagi menjadi kelompok kontrol dan vaksin, dengan masing-masing kelompok terdiri dari umur kebuntingan enam bulan (n=3) dan tujuh bulan (n=3). Induk sapi diinjeksi vaksin Avian influenza (AI) H5N1 komersial (killed vaccine) sub-kutan, sebanyak 5 dosis/ekor (106 EID50/dosis). Vaksinasi dilakukan dua kali dengan interval antar vaksinasi selama dua minggu. Sebelum vaksinasi, induk sapi diberi imunomodulator 0,1 mg/kg bb per oral selama tiga hari berturut-turut kemudian dilakukan priming dengan menyuntikkan antigen AI H5N1 inaktif tanpa adjuvant (intravena) tiga hari berturut-turut (10x28 HAU/ekor). Sampel darah dikoleksi melalui vena coccygea sebelum vaksinasi pertama, dua minggu pascavaksinasi I dan dua minggu pascavaksinasi II untuk dianalisis terhadap parameter leukosit (jumlah total leukosit dan limfosit), kadar total protein, globulin dan rasio albumin/ globulin (A/G), serta titer IgG anti AI H5N1 dalam darah dan kolostrum. Hasil pengamatan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah total leukosit dan limfosit, kadar total protein dan globulin, rasio A/G, serta titer IgG anti AI H5N1 dalam darah dan kolostrum, baik antar kelompok maupun antar waktu pengamatan (p>0.05). Namun demikian, pada induk sapi kelompok vaksin umur kebuntingan enam bulan menunjukkan parameter leukosit, kadar total protein dan globulin serta titer IgG anti AI H5N1 dalam darah dan kolostrum lebih tinggi dibandingkan kelompok induk sapi umur kebuntingan tujuh bulan. Umur kebuntingan pada saat vaksinasi pertama kali dilakukan tidak memengaruhi keberhasilan hiperimunisasi pada induk sapi bunting trimester akhir.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.1.88","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh umur kebuntingan induk sapi saat vaksin pertama kali diberikan terhadap keberhasilan hiperimunisasi. Sebanyak 12 ekor induk sapi bunting jenis sapi Friesian Holstein, dibagi menjadi kelompok kontrol dan vaksin, dengan masing-masing kelompok terdiri dari umur kebuntingan enam bulan (n=3) dan tujuh bulan (n=3). Induk sapi diinjeksi vaksin Avian influenza (AI) H5N1 komersial (killed vaccine) sub-kutan, sebanyak 5 dosis/ekor (106 EID50/dosis). Vaksinasi dilakukan dua kali dengan interval antar vaksinasi selama dua minggu. Sebelum vaksinasi, induk sapi diberi imunomodulator 0,1 mg/kg bb per oral selama tiga hari berturut-turut kemudian dilakukan priming dengan menyuntikkan antigen AI H5N1 inaktif tanpa adjuvant (intravena) tiga hari berturut-turut (10x28 HAU/ekor). Sampel darah dikoleksi melalui vena coccygea sebelum vaksinasi pertama, dua minggu pascavaksinasi I dan dua minggu pascavaksinasi II untuk dianalisis terhadap parameter leukosit (jumlah total leukosit dan limfosit), kadar total protein, globulin dan rasio albumin/ globulin (A/G), serta titer IgG anti AI H5N1 dalam darah dan kolostrum. Hasil pengamatan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah total leukosit dan limfosit, kadar total protein dan globulin, rasio A/G, serta titer IgG anti AI H5N1 dalam darah dan kolostrum, baik antar kelompok maupun antar waktu pengamatan (p>0.05). Namun demikian, pada induk sapi kelompok vaksin umur kebuntingan enam bulan menunjukkan parameter leukosit, kadar total protein dan globulin serta titer IgG anti AI H5N1 dalam darah dan kolostrum lebih tinggi dibandingkan kelompok induk sapi umur kebuntingan tujuh bulan. Umur kebuntingan pada saat vaksinasi pertama kali dilakukan tidak memengaruhi keberhasilan hiperimunisasi pada induk sapi bunting trimester akhir.
小牛杂交的成功:疫苗接种的精确时间研究
本研究的目的是观察首次接种疫苗时牛母体成熟度对超免疫成功的影响。多达12头弗里斯-荷斯坦型妊娠奶牛,分为对照组和疫苗组,每组由6个月大(n=3)和7个月大的奶牛组成(n=3)。给母牛皮下注射商业(灭活疫苗)H5N1禽流感疫苗(AI),最多5剂/尾(106 EID50/剂)。接种两次疫苗,间隔两周。在接种疫苗之前,给牛的父母连续三天口服0.1 mg/kg bb的免疫调节剂,然后通过连续三天注射无佐剂的无活性AI H5N1抗原(静脉注射)(10x28 IU/尾)来引发。在第一次接种疫苗前、接种疫苗后两周I和接种疫苗后二周通过尾静脉采集血样,以分析血液和初乳中的白细胞增多症参数(总白细胞和淋巴细胞)、总蛋白、球蛋白和白蛋白/球蛋白比率(A/G)以及IgG抗AI H5N1滴度。观察结果显示,无论是组间还是观察时间间,血液和初乳中的总白细胞和淋巴细胞、总蛋白和球蛋白、A/G比率以及IgG抗AI H5N1滴度均无显著差异(p>0.05)。血液和初乳中的总蛋白、球蛋白和IgG抗AI H5N1滴度高于7个月大的母牛群体。第一次接种疫苗时的怀孕年龄并不影响妊娠晚期小牛超免疫的成功。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信