{"title":"Pemaknaan ajaran paramita pada relief Jatakamala di Candi Borobudur: Perspektif semiotika","authors":"So Tju Shinta Lee, A. Munandar","doi":"10.30883/jba.v42i2.963","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini mengkaji bagaimana relief Jatakamala di Candi Borobudur merepresentasikan ajaran enam kesempurnaan (sat-paramita), peran sosial dari tokoh utama, dan nilai-nilai universal di dalam cerita. Penelitian ini perlu dilakukan karena belum ada analisis yang memadai bagaimana Jatakamala diasosiasikan dengan praktik kesempurnaan pada kajian-kajian terdahulu. Berdasarkan tiga komponen data: relief, naskah, dan sutra-sutra mengenai enam kesempurnaan, kajian ini menggunakan semiotika pragmatis Charles Sanders Peirce untuk mengidentifikasi kesempurnaan/multikesempurnaan pada lima cerita Jatakamala. Analisis tematis digunakan untuk melihat peran sosial dan pesan universal dalam 14 cerita. Penerapan triadik Peirce menunjukkan bahwa masing-masing cerita merepresentasikan multikesempurnaan. Tokoh utama dalam Jatakamala berperan aktif secara sosial dan turut memecahkan isu-isu di masyarakat melalui tindakan dan keteladanan. Jatakamala juga mengandung nilai-nilai universal sebagai sarana pembelajaran dan pendidikan.","PeriodicalId":52718,"journal":{"name":"Berkala Arkeologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Berkala Arkeologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30883/jba.v42i2.963","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tulisan ini mengkaji bagaimana relief Jatakamala di Candi Borobudur merepresentasikan ajaran enam kesempurnaan (sat-paramita), peran sosial dari tokoh utama, dan nilai-nilai universal di dalam cerita. Penelitian ini perlu dilakukan karena belum ada analisis yang memadai bagaimana Jatakamala diasosiasikan dengan praktik kesempurnaan pada kajian-kajian terdahulu. Berdasarkan tiga komponen data: relief, naskah, dan sutra-sutra mengenai enam kesempurnaan, kajian ini menggunakan semiotika pragmatis Charles Sanders Peirce untuk mengidentifikasi kesempurnaan/multikesempurnaan pada lima cerita Jatakamala. Analisis tematis digunakan untuk melihat peran sosial dan pesan universal dalam 14 cerita. Penerapan triadik Peirce menunjukkan bahwa masing-masing cerita merepresentasikan multikesempurnaan. Tokoh utama dalam Jatakamala berperan aktif secara sosial dan turut memecahkan isu-isu di masyarakat melalui tindakan dan keteladanan. Jatakamala juga mengandung nilai-nilai universal sebagai sarana pembelajaran dan pendidikan.