{"title":"ANALISIS CENTROID MOMENT TENSOR (CMT) GEMPA BUMI DI SELAT SUNDA PADA 22 DESEMBER 2018 SEBELUM TSUNAMI BANTEN","authors":"Adinda Syafitri, Supardiyono","doi":"10.26740/IFI.V9N2.P178-183","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis penyebab gempa di wilayah Selat Sunda dan menganalisis hasil estimasi Centroid Moment tensor (CMT) dengan menggunakan metode inversi waveform tiga komponen yang di implementasikan kedalam software MTINV. Wilayah penelitian yang digunakan adalah wilayah Selat Sunda, hal ini karena wilayah Selat Sunda memiliki tingkat seismik yang tinggi. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dua data sekunder pada tanggal 22 Desember 2018 dan pada tanggal 13 Februari 2019 yang memiliki magnitudo sama yaitu 5.1 SR, data penelitian diunduh pada laman WEBDC3 at BMKG. Estimasi CMT menghasilkan momen seismik (Mo), magnitudo momen (Mw), lattitude, longitude, kedalaman centroid, dan orientasi bidang sesar yang meliputi strike, dip, dan rake. Estimasi CMT juga memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya gempa dengan mengetahui persentase DC, CLVD, dan ISO. Hasil dari kedua data tersebut masing-masing memiliki nilai DC yang lebih dominan daripada nilai CLVD, hal ini menunjukkan bahwa event gempa bumi diwilayah Selat Sunda tersebut dikarenakan oleh aktivitas tektonik. \nKata Kunci : Centroid Moment Tensor, inversi waveform tiga komponen, software MTINV \n \nABSTRACT \nThe purpose of this study is to analyze the causes of earthquakes in the Sunda Strait region and analyze the results of the Centroid Moment Tensor (CMT) estimation by using the three component waveform inversion method which was implemented into MTINV software. The study area used is the Sunda Strait region, because the Sunda Strait region has a high seismic level. The data used in this study are two secondary data on 22 Desember 2018 and 13 Februari 2019 which have the same magnitude of 5.1 SR, the research data is downloaded on the WEBDC3 at BMKG website. CMT estimation produces seismic moments (Mo), moment magnitude (Mw),lattitude, longitude, centroid depth, and fault plane orientation which includes strike, dip, rake. CMT estimates also provide information about the causes of earthquakes by knowing the percentage of DC, CLVD, and ISO. The result of the two data each have a DC value that is more dominan than the CLVD value, this shows that the earthquake event in the Sunda Strait region is caused by tectonic activity. \nKeywords: Centroid Moment Tensor, three component waveform inversion, software MTINV","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Fisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/IFI.V9N2.P178-183","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis penyebab gempa di wilayah Selat Sunda dan menganalisis hasil estimasi Centroid Moment tensor (CMT) dengan menggunakan metode inversi waveform tiga komponen yang di implementasikan kedalam software MTINV. Wilayah penelitian yang digunakan adalah wilayah Selat Sunda, hal ini karena wilayah Selat Sunda memiliki tingkat seismik yang tinggi. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dua data sekunder pada tanggal 22 Desember 2018 dan pada tanggal 13 Februari 2019 yang memiliki magnitudo sama yaitu 5.1 SR, data penelitian diunduh pada laman WEBDC3 at BMKG. Estimasi CMT menghasilkan momen seismik (Mo), magnitudo momen (Mw), lattitude, longitude, kedalaman centroid, dan orientasi bidang sesar yang meliputi strike, dip, dan rake. Estimasi CMT juga memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya gempa dengan mengetahui persentase DC, CLVD, dan ISO. Hasil dari kedua data tersebut masing-masing memiliki nilai DC yang lebih dominan daripada nilai CLVD, hal ini menunjukkan bahwa event gempa bumi diwilayah Selat Sunda tersebut dikarenakan oleh aktivitas tektonik.
Kata Kunci : Centroid Moment Tensor, inversi waveform tiga komponen, software MTINV
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the causes of earthquakes in the Sunda Strait region and analyze the results of the Centroid Moment Tensor (CMT) estimation by using the three component waveform inversion method which was implemented into MTINV software. The study area used is the Sunda Strait region, because the Sunda Strait region has a high seismic level. The data used in this study are two secondary data on 22 Desember 2018 and 13 Februari 2019 which have the same magnitude of 5.1 SR, the research data is downloaded on the WEBDC3 at BMKG website. CMT estimation produces seismic moments (Mo), moment magnitude (Mw),lattitude, longitude, centroid depth, and fault plane orientation which includes strike, dip, rake. CMT estimates also provide information about the causes of earthquakes by knowing the percentage of DC, CLVD, and ISO. The result of the two data each have a DC value that is more dominan than the CLVD value, this shows that the earthquake event in the Sunda Strait region is caused by tectonic activity.
Keywords: Centroid Moment Tensor, three component waveform inversion, software MTINV