Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Self Efficacy

Annisa Yanuarisma, Endah Budi Rahaju
{"title":"Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Self Efficacy","authors":"Annisa Yanuarisma, Endah Budi Rahaju","doi":"10.26740/mathedunesa.v12n1.p22-40","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Self efficacy siswa terbagi atas self efficacy tinggi dan rendah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perbedaan proses berpikir siswa saat memecahan masalah matematika. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa self efficacy tinggi dan rendah dalam memecahkan masalah matematika. Peneliti memilih dua siswa untuk dijadikan subjek penelitian yaitu seorang siswa self efficacy tinggi dan seorang siswa self efficacy rendah dengan kriteria memiliki jenis kelamin sama, kemampuan matematikanya setara, serta lancar dan terbuka dalam berkomunikasi lisan. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket skala self efficacy, lembar Tes Pemecahan Masalah, Pedoman Wawancara, dan lembar Tes Kemampuan Matematika. Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa pada setiap tahap baik siswa self efficacy tinggi maupun rendah memiliki kemiripan proses berpikir karena mampu memahami masalah, merencanakan dan melakukan pemecahan masalah serta mengecek kembali hasilnya. Namun siswa self efficacy rendah masih kurang dalam hal pengidentifikasian informasi pada masalah  meskipun menghabiskan waktu baca lebih banyak, tidak mempunyai dasar yang jelas dalam hal menganalisis konsep dan rumus yang sesuai untuk memecahkan masalah, kurang teliti ketika memecahkan masalah, serta melakukan pengecekan kembali jawabannya hanya pada hasil operasi hitung yang sudah dilakukan. Sedangkan siswa self efficacy tinggi cenderung tidak memeriksa kembali jawabannya namun menyertakan pembuktian tambahan. Temuan penelitian ini memiliki beberapa implikasi, salah satunya adalah guru perlu mengetahui proses berpikir siswanya ketika memecahkan masalah matematika untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi untuk merancang pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang. \nKata kunci: Proses Berpikir, Masalah Matematika, Self Efficacy.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MATHEdunesa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v12n1.p22-40","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Self efficacy siswa terbagi atas self efficacy tinggi dan rendah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perbedaan proses berpikir siswa saat memecahan masalah matematika. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses berpikir siswa self efficacy tinggi dan rendah dalam memecahkan masalah matematika. Peneliti memilih dua siswa untuk dijadikan subjek penelitian yaitu seorang siswa self efficacy tinggi dan seorang siswa self efficacy rendah dengan kriteria memiliki jenis kelamin sama, kemampuan matematikanya setara, serta lancar dan terbuka dalam berkomunikasi lisan. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket skala self efficacy, lembar Tes Pemecahan Masalah, Pedoman Wawancara, dan lembar Tes Kemampuan Matematika. Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa pada setiap tahap baik siswa self efficacy tinggi maupun rendah memiliki kemiripan proses berpikir karena mampu memahami masalah, merencanakan dan melakukan pemecahan masalah serta mengecek kembali hasilnya. Namun siswa self efficacy rendah masih kurang dalam hal pengidentifikasian informasi pada masalah  meskipun menghabiskan waktu baca lebih banyak, tidak mempunyai dasar yang jelas dalam hal menganalisis konsep dan rumus yang sesuai untuk memecahkan masalah, kurang teliti ketika memecahkan masalah, serta melakukan pengecekan kembali jawabannya hanya pada hasil operasi hitung yang sudah dilakukan. Sedangkan siswa self efficacy tinggi cenderung tidak memeriksa kembali jawabannya namun menyertakan pembuktian tambahan. Temuan penelitian ini memiliki beberapa implikasi, salah satunya adalah guru perlu mengetahui proses berpikir siswanya ketika memecahkan masalah matematika untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi untuk merancang pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang. Kata kunci: Proses Berpikir, Masalah Matematika, Self Efficacy.
学生解决数学问题的思维过程是自我解放的
学生的自卫分为高攻击性和低攻击性。它成为影响学生在解决数学问题时思维过程差异的一个因素。这种描述性质的研究的目的是解释学生在解决数学问题时的高低、自我效能思维过程。研究人员选择了两名学生作为研究对象,一名高自我努力的学生和一名低自我努力的学生,其性别、数学能力平等,在口头交流方面既流利又开放。使用的工具包括自我效能量表、问题解决测试表、采访指南和数学能力测试表。这项研究表明,在每个阶段,高低、高、高、低的学生都有类似的思维过程,因为他们能够理解问题、计划和解决问题并重新审视结果。赛尔夫efficacy低的学生仍然不擅长识别问题,即使多花时间读的信息,分析方面没有明确的基本概念和公式适合解决问题,缺乏细致的解决问题,以及检查回来的时候答案只有在手术数已经做过的事。而高智商的学生往往不检查答案,但包括额外的证明。这项研究的发现产生了一些影响,其中之一是教师需要了解学生在解决数学问题时的思维过程,以识别学生的困难,并将其作为一种评估材料,以设计更好的学习在未来。关键词:思维过程,数学问题,自卫。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
55
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信