“Kalatidha” : Sebuah Komposisi Musik Program

Wahyu Thoyyib Pambayun
{"title":"“Kalatidha” : Sebuah Komposisi Musik Program","authors":"Wahyu Thoyyib Pambayun","doi":"10.33153/GLR.V17I1.2602","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Karya “Kalatidha” adalah pertunjukan komposisi musik yang mengangkat isi Serat Kalatidha sebagai ide gagasannya. Terciptanya karya “Kalatidha” dilatarbelakangi oleh kegundahan hati melihat keadaan sekitar yang mengalami kemerosotan di berbagai bidang. Karya sastra Serat Kalatidha dianggap mampu untuk mewadahi kegundahan hati karena substansinya masih aktual dan  apresiatif hingga sekarang. Tujuan penyusunan karya “Kalatidha” adalah dapat menyampaikan dan menggambarkan secara musikal isi substansi Serat Kalatidha. Hasil dari pengamatan mendalam terhadap Serat Kalatidha, dapat ditangkap bahwa inti dari isi Serat Kalatidha ada lima butir. Adapun kelima butir tersebut sebagai berikut: (1) Keadaan negara yang penuh keraguan karena tidak adanya tauladan dari pemimpin. (2) Boleh merasa sedih ketika mendapatkan cobaan, namun harus segera bangkit dan menyadari bahwa semua cobaan yang dialami sudah ditakdirkan. (3) Kepandaian dan kedudukan yang didapatkan akan mengakibatkan datangnya petaka jika seseorang tidak mempunyai moral yang baik. (4) Mawas diri, berserah dan berdoa kepada Sang Pencipta, karena Dialah yang menentukan segalanya. (5) Harus tetap semangat untuk berpegang teguh pada kebenaran walaupun dikelilingi perbuatan yang angkara dengan tetap menganggap bahwa seuntung-untungnya orang yang lalai, masih beruntung yang selalu ingat dan waspada. Butir-butir tersebut digunakan sebagai titik pijak tema cerita atau penggambaran situasional untuk menyusun materi musikal dan garap masing-masing komposisi musik dalam karya “Kalatidha”. Adapun komposisi musik tersebut sebagai berikut: Aruhara”, “Kantaka”, “Awignya Angkara”, “Pamuja Pujastawa” dan “Pramana Prayitna”. Penyusunan karya “Kalatidha” menggunakan tiga tahapan, yaitu: penyusunan gagasan isi, penyusunan ide garapan dan penuangan ide garapan. Tahapan dalam penuangan ide meliputi eksplorasi teknik, eksplorasi pola permainan instrumen, pencarian melodi melalui eksplorasi, penyusunan bagian komposisi, penyambungan antara bagian komposisi, pengolahan volume, tempo sajian dan  evaluasi. Hasil dari penyusunan karya dan tesis karya seni “Kalatidha” diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif rujukan untuk menyusun karya musik baru bagi mahasiswa penciptaan musik, khususnya mahasiswa karawitan. Kata Kunci: “Kalatidha”, Serat Kalatidha, Komposisi Musik, Penciptaan Musik, Eksplorasi.  ABSTRACT The work “Kalatidha” is a musical composition performance that elevates the contents of Serat Kalatidha as an idea. The creation of the work “Kalatidha” was motivated by the anxiety of seeing a deteriorating situation in various fields. The literary work of Serat Kalatidha is considered capable to accommodate the anxiety for the substance is still actual and appreciative until now. The purpose of the work “Kalatidha” is to convey and to describe musically the substance of Serat Kalatidha. The in-depth observations of Serat Kalatidha shows that Serat Kalatida contains five points as follows: it can be captured that the core of the Kalatidha Fiber contents is five points. The five points are as follows: (1) A state is full of doubts because there is no guidance from the leader. (2) One may feel sad when getting a trial but he must immediately get up and realize that all that happened are destined. (3) Intelligence and position obtained will result in disaster if someone does not have good morals. (4) To be introspective, surrender and pray to the God because He is the one who determines everything. (5) Keeping the spirit to hold the truth even surrounded by insolent actions and keeping assuming that someone must always remember and alert in order to get safe in his life. These items are used to be a starting point for the themes or situational portrayals to arrange the musical material and the works on each musical composition in “Kalatidha”. The composition of the music is as follows: Aruhara “,” Kantaka “,” Awignya Angkara “,” Pamuja Pujastawa “and” Pramana Prayitna “. The preparation of the work “Kalatidha” uses three stages, namely: the preparation of content ideas, compilation of ideas and conveying the ideas. The stages in conveying ideas include technical exploration, exploration of instrument playing patterns, searching the melodies through exploration, compilation of composition parts, splicing the parts of composition, processing volume, tempo of presentation and evaluation. The results of the works and the thesis of “Kalatidha” are expected to be one of the alternative references for composing new musical works for students of music creation, especially musical students. Keywords: “Kalatidha”, Serat Kalatidha, Music Composition, Music Creation, Exploration.","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gelar Jurnal Seni Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33153/GLR.V17I1.2602","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

ABSTRAK Karya “Kalatidha” adalah pertunjukan komposisi musik yang mengangkat isi Serat Kalatidha sebagai ide gagasannya. Terciptanya karya “Kalatidha” dilatarbelakangi oleh kegundahan hati melihat keadaan sekitar yang mengalami kemerosotan di berbagai bidang. Karya sastra Serat Kalatidha dianggap mampu untuk mewadahi kegundahan hati karena substansinya masih aktual dan  apresiatif hingga sekarang. Tujuan penyusunan karya “Kalatidha” adalah dapat menyampaikan dan menggambarkan secara musikal isi substansi Serat Kalatidha. Hasil dari pengamatan mendalam terhadap Serat Kalatidha, dapat ditangkap bahwa inti dari isi Serat Kalatidha ada lima butir. Adapun kelima butir tersebut sebagai berikut: (1) Keadaan negara yang penuh keraguan karena tidak adanya tauladan dari pemimpin. (2) Boleh merasa sedih ketika mendapatkan cobaan, namun harus segera bangkit dan menyadari bahwa semua cobaan yang dialami sudah ditakdirkan. (3) Kepandaian dan kedudukan yang didapatkan akan mengakibatkan datangnya petaka jika seseorang tidak mempunyai moral yang baik. (4) Mawas diri, berserah dan berdoa kepada Sang Pencipta, karena Dialah yang menentukan segalanya. (5) Harus tetap semangat untuk berpegang teguh pada kebenaran walaupun dikelilingi perbuatan yang angkara dengan tetap menganggap bahwa seuntung-untungnya orang yang lalai, masih beruntung yang selalu ingat dan waspada. Butir-butir tersebut digunakan sebagai titik pijak tema cerita atau penggambaran situasional untuk menyusun materi musikal dan garap masing-masing komposisi musik dalam karya “Kalatidha”. Adapun komposisi musik tersebut sebagai berikut: Aruhara”, “Kantaka”, “Awignya Angkara”, “Pamuja Pujastawa” dan “Pramana Prayitna”. Penyusunan karya “Kalatidha” menggunakan tiga tahapan, yaitu: penyusunan gagasan isi, penyusunan ide garapan dan penuangan ide garapan. Tahapan dalam penuangan ide meliputi eksplorasi teknik, eksplorasi pola permainan instrumen, pencarian melodi melalui eksplorasi, penyusunan bagian komposisi, penyambungan antara bagian komposisi, pengolahan volume, tempo sajian dan  evaluasi. Hasil dari penyusunan karya dan tesis karya seni “Kalatidha” diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif rujukan untuk menyusun karya musik baru bagi mahasiswa penciptaan musik, khususnya mahasiswa karawitan. Kata Kunci: “Kalatidha”, Serat Kalatidha, Komposisi Musik, Penciptaan Musik, Eksplorasi.  ABSTRACT The work “Kalatidha” is a musical composition performance that elevates the contents of Serat Kalatidha as an idea. The creation of the work “Kalatidha” was motivated by the anxiety of seeing a deteriorating situation in various fields. The literary work of Serat Kalatidha is considered capable to accommodate the anxiety for the substance is still actual and appreciative until now. The purpose of the work “Kalatidha” is to convey and to describe musically the substance of Serat Kalatidha. The in-depth observations of Serat Kalatidha shows that Serat Kalatida contains five points as follows: it can be captured that the core of the Kalatidha Fiber contents is five points. The five points are as follows: (1) A state is full of doubts because there is no guidance from the leader. (2) One may feel sad when getting a trial but he must immediately get up and realize that all that happened are destined. (3) Intelligence and position obtained will result in disaster if someone does not have good morals. (4) To be introspective, surrender and pray to the God because He is the one who determines everything. (5) Keeping the spirit to hold the truth even surrounded by insolent actions and keeping assuming that someone must always remember and alert in order to get safe in his life. These items are used to be a starting point for the themes or situational portrayals to arrange the musical material and the works on each musical composition in “Kalatidha”. The composition of the music is as follows: Aruhara “,” Kantaka “,” Awignya Angkara “,” Pamuja Pujastawa “and” Pramana Prayitna “. The preparation of the work “Kalatidha” uses three stages, namely: the preparation of content ideas, compilation of ideas and conveying the ideas. The stages in conveying ideas include technical exploration, exploration of instrument playing patterns, searching the melodies through exploration, compilation of composition parts, splicing the parts of composition, processing volume, tempo of presentation and evaluation. The results of the works and the thesis of “Kalatidha” are expected to be one of the alternative references for composing new musical works for students of music creation, especially musical students. Keywords: “Kalatidha”, Serat Kalatidha, Music Composition, Music Creation, Exploration.
“Kalatidha”:一个音乐组成的程序
抽象的“kadridha”是一种音乐成分的展示,它能把Kalatidha纤维的内容提升到一个想法中。“Kalatidha”的创造是由观察不同领域环境恶化的焦虑所支持的。刚毛文学作品被认为能够积累心灵忧郁,因为这种物质至今仍是真实和感恩的。制作“Kalatidha”作品的目的是能够音乐表达和描述Kalatidha纤维的内容。由于对kadridha纤维的深入观察,可以捕获Kalatidha纤维的核心有5粒。至于这五项,如下:(1)由于缺乏领导人的领导领导,该国局势处于怀疑状态。(2)面对试炼时可能会感到悲伤,但必须迅速站起来,认识到所有的试炼都是命中注定的。如果一个人缺乏良好的道德品质,他所获得的智力和地位将导致灾难性的后果。(4)祷告,顺服,向创造主祷告,因为他掌管一切。(5)在愤怒的行为中,保持对真理的热情,认为疏忽大意的人是幸运的,是幸运的人总是记得和警惕。这些段落被用作故事主题或情景描述的支点,将音乐和音乐的个别组成组成“Kalatidha”作品。至于这些作品,包括《阿鲁拉》、《Kantaka》、《愤怒的场景》、《Pamuja Pujastawa》和《Pramana Prayitna》。“kaitidha”的排版采用了三个步骤:内容思想的汇编、吸收思想的排版和吸收思想的排版。思想接触的各个阶段包括技术探索、工具游戏模式的探索、通过探索来寻找旋律的过程、成分的编排、对成分的处理、音量处理、评价和评价的分级。“katitdha”艺术创作的作品和论文被期望是为音乐创作学生,尤其是karawitan学生创作新音乐作品的替代参考。关键词:“Kalatidha”,Kalatidha纤维,音乐成分,音乐创造,探索。缺席的工作“卡蒂达”是一种音乐表现,其强度相当于一种想法。工作“卡蒂达”的产生是由在不同领域看到退化情况的焦虑所激发的。一种透明质纤维的物质被认为能够适应这种物质的抗焦虑在此之前仍然是真实的和值得欣赏的。工作的目的是融合和真正地描述kaindha纤维的物质。在不协调的情况下,Kalatidha纤维的观察表明,kadiadha纤维的核心包含五个点:这五个方面是可信的:(1)一个州充满了疑问,因为没有领袖的指导。(2)试炼的时候,一个人可能会感到难过,但他必须立即醒来,意识到这一切都是命中注定的。(3)如果有人没有道德观念,情报和保密将导致灾难。(4)反省、向上帝投降和祈祷,因为他是决定一切的人。(5)保持精神,坚持真理,即使被冷酷的行动和不断的怀疑所包围,一个人必须永远记住并警告他的生活要安全。这些段落过去是该主题或情况的起点,以其独特的特点为特色的音乐材料,并在每一部音乐剧中发挥作用。音乐的背景是《芝麻》、《Kantaka》、《愤怒的布道》、《Pamuja Pujastawa》和《Prayitna》。工作的准备“卡蒂达”uses three stages, namely:对理想的准备,对理想和理想的总结。在conveying ideas包括技术探索,探索工具探索,探索探索,寻找合适的部分,替换相应的部分,编辑部分,编辑卷,演示和评估的节奏。作品的再现和“卡蒂达”论文的预期是为音乐创造专业学生的新音乐作品提供替代参考。主题:“kadridha”、kapradha纤维、音乐组合、音乐创造、探索。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
8
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信