{"title":"FOLKTALES AND RITES OF PASSAGE IN RANDA JARRAR'S A MAP OF HOME","authors":"Hasnul Insani Djohar","doi":"10.22146/POETIKA.V7I2.51160","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper examines the struggle of American-Muslim women to negotiate their identities in literary works published after the invasion of Iraq (20 March-1 May 2003). In this case, I examine Randa Jarrar’s A Map of Home (2008) in order to investigate how Jarrar both negotiates her identity through folktales, naming, and rites of passages. By engaging with postcolonial studies, and working within the frameworks of cultural studies, this paper aims to investigate aesthetic strategies that Jarrar (Egyptian-Palestinian-American) deploys in her writing. Jarrar also respects her Muslim intellectual forebears, such as Muhammad al-Ghazali (Iran), Muhyiddin al-Arabi (Spain), and Jalaluddin Rumi (Turkey), by emulating their tendency to combine in their writings allusions to the Qur’an, ancient storytelling traditions, and contemporary social issues in order to engage with their readers. In doing so, Jarrar uses folktales, naming, and rites of passages to question American belonging and eurocentrism in her fiction. These techniques enable Jarrar to reveal her multiple and complex identities and work to represent both her pride in being Muslims and her desire to claim her rights as American citizens of Muslim descent. Keywords: Randa Jarrar, A Map of Home, folktales, Rites of Passages, US-Muslim women’s literature Artikel ini membahas perjuangan perempuan Amerika-Muslim untuk menegosiasikan identitas mereka dalam karya sastra yang diterbitkan setelah invasi ke Irak (20 Maret-1 Mei 2003). Dalam hal ini, saya meneliti Randa Jarrar's A Map of Home (2008) untuk menyelidiki bagaimana Jarrar menegosiasikan identitasnya dan menentang orientalisme di sepanjang novelnya. Dengan menggunakan studi postkolonial dan studi budaya, artikel ini bertujuan untuk menyelidiki strategi estetika yang Jarrar (Mesir-Palestina-Amerika) gunakan dalam tulisannya. Jarrar juga menghormati leluhur intelektual Muslimnya, seperti Muhammad al-Ghazali (Iran), Muhyiddin al-Arabi (Spanyol), dan Jalaluddin Rumi (Turki), dengan meniru kecenderungan mereka untuk menggabungkan dalam tulisan-tulisan mereka kiasan Alquran, kuno tradisi mendongeng, dan masalah sosial kontemporer untuk menarik pembaca mereka. Dalam hal ini, Jarrar juga menggunakan dongeng, penamaan, dan ritus-ritus untuk mempertanyakan kepemilikan Amerika dan Eurosentrisme dalam fiksinya. Teknik-teknik ini memungkinkan Jarrar untuk mengungkapkan identitasnya yang beragam dan kompleks yang berfungsi untuk menunjukkan kebanggaannya sebagai Muslim dan keinginannya untuk mengklaim hak-haknya sebagai warga negara Amerika keturunan Muslim. Kata kunci: Randa Jarrar, A Map of Home, cerita rakyat, ritus peralihan, sastra Muslimah-Amerika","PeriodicalId":31482,"journal":{"name":"Jurnal Poetika","volume":"7 1","pages":"148-157"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Poetika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/POETIKA.V7I2.51160","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
This paper examines the struggle of American-Muslim women to negotiate their identities in literary works published after the invasion of Iraq (20 March-1 May 2003). In this case, I examine Randa Jarrar’s A Map of Home (2008) in order to investigate how Jarrar both negotiates her identity through folktales, naming, and rites of passages. By engaging with postcolonial studies, and working within the frameworks of cultural studies, this paper aims to investigate aesthetic strategies that Jarrar (Egyptian-Palestinian-American) deploys in her writing. Jarrar also respects her Muslim intellectual forebears, such as Muhammad al-Ghazali (Iran), Muhyiddin al-Arabi (Spain), and Jalaluddin Rumi (Turkey), by emulating their tendency to combine in their writings allusions to the Qur’an, ancient storytelling traditions, and contemporary social issues in order to engage with their readers. In doing so, Jarrar uses folktales, naming, and rites of passages to question American belonging and eurocentrism in her fiction. These techniques enable Jarrar to reveal her multiple and complex identities and work to represent both her pride in being Muslims and her desire to claim her rights as American citizens of Muslim descent. Keywords: Randa Jarrar, A Map of Home, folktales, Rites of Passages, US-Muslim women’s literature Artikel ini membahas perjuangan perempuan Amerika-Muslim untuk menegosiasikan identitas mereka dalam karya sastra yang diterbitkan setelah invasi ke Irak (20 Maret-1 Mei 2003). Dalam hal ini, saya meneliti Randa Jarrar's A Map of Home (2008) untuk menyelidiki bagaimana Jarrar menegosiasikan identitasnya dan menentang orientalisme di sepanjang novelnya. Dengan menggunakan studi postkolonial dan studi budaya, artikel ini bertujuan untuk menyelidiki strategi estetika yang Jarrar (Mesir-Palestina-Amerika) gunakan dalam tulisannya. Jarrar juga menghormati leluhur intelektual Muslimnya, seperti Muhammad al-Ghazali (Iran), Muhyiddin al-Arabi (Spanyol), dan Jalaluddin Rumi (Turki), dengan meniru kecenderungan mereka untuk menggabungkan dalam tulisan-tulisan mereka kiasan Alquran, kuno tradisi mendongeng, dan masalah sosial kontemporer untuk menarik pembaca mereka. Dalam hal ini, Jarrar juga menggunakan dongeng, penamaan, dan ritus-ritus untuk mempertanyakan kepemilikan Amerika dan Eurosentrisme dalam fiksinya. Teknik-teknik ini memungkinkan Jarrar untuk mengungkapkan identitasnya yang beragam dan kompleks yang berfungsi untuk menunjukkan kebanggaannya sebagai Muslim dan keinginannya untuk mengklaim hak-haknya sebagai warga negara Amerika keturunan Muslim. Kata kunci: Randa Jarrar, A Map of Home, cerita rakyat, ritus peralihan, sastra Muslimah-Amerika
本文考察了美国穆斯林妇女在入侵伊拉克(2003年3月20日至5月1日)后出版的文学作品中为争取自己的身份而进行的斗争。在这种情况下,我研究了Randa Jarrar的A Map of Home(2008),以调查Jarrar如何通过民间故事,命名和通道仪式来协商她的身份。通过参与后殖民研究,并在文化研究的框架内工作,本文旨在调查贾拉尔(埃及-巴勒斯坦裔美国人)在她的写作中运用的美学策略。Jarrar也尊重她的穆斯林知识分子祖先,如Muhammad al-Ghazali(伊朗),Muhyiddin al-Arabi(西班牙)和Jalaluddin Rumi(土耳其),通过模仿他们在他们的作品中结合古兰经典故,古代故事传统和当代社会问题的倾向,以吸引他们的读者。在这样做的过程中,Jarrar用民间故事、命名和段落仪式来质疑她小说中的美国归属感和欧洲中心主义。这些技巧使Jarrar揭示了她多重而复杂的身份,并努力表现出她作为穆斯林的骄傲和她作为穆斯林后裔的美国公民要求权利的愿望。关键词:兰达·贾拉尔,《家的地图》,民间故事,《通道仪式》,美国穆斯林女性文学,阿蒂克尔尼成员,perjuangan永久美国穆斯林,menegosiasikan身份,mereka dalam karya sastra yang diiterbitkan setelah入侵伊拉克(2003年10月1日)。兰达·贾拉尔的《家的地图》(2008)。邓干,孟古纳坎,后殖民时期的研究,研究budaya, artikel ini bertujuan untuk menyelidiki战略,estetika yang Jarrar (mesir -巴勒斯坦-美国)gunakan dalam tulisannya。Jarrar juga menghormati leluhur知识分子Muslimnya, seperti Muhammad al-Ghazali(伊朗),Muhyiddin al-Arabi(西班牙),dan Jalaluddin Rumi(土耳其),dengan meniru kecenderungan mereka untuk menggabungkan dalam tulisan mereka kiasan Alquran, kuno tradisi mendongeng, dan masalah social kontemporer untuk menarik pembaca mereka。Dalam hal ini, Jarrar juga menggunakan donggeng, penamaan, dan ritus-ritus untuk成员,tantanakan kepemilikan,美国和欧洲中心主义Dalam fiksinya。这句话的意思是:“我是一个穆斯林,我是一个穆斯林,我是一个穆斯林,我是一个穆斯林。”Kata kunci: Randa Jarrar,《家园地图》,cerita rakyat, ritus peralihan, sastra muslim - america