{"title":"RADICALISME AND TOLERANCE BASED ON ISLAM NUSANTARA","authors":"Arief Rifkiawan Hamzah","doi":"10.14421/jsr.v13i1.1305","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose this article is analyze the symptoms of the emergence of radicalism that developed among muslim in Indonesia. These symptoms must be analyzed sociologically, because radicalism is often viewed as negative and is considered the basis of the emergence of terrorism. Radicalisme is not spontaneously, but arises from long procces. The preceding views of life can entirely influence the radical understanding of society. Radicalism often associated with Islam and terrorism base. Islam is regarded as a religion of no rahmatan lil’alamin, which is often regarded as a radical religion. If like that, these incorrect views must be systematically aligned. In this case, the authtors want to strengthen tolerance of Islam based Islam Nusantara, overcoming and alignment understanding correctly religion. Paham radikal dan terorisme di kalangan umum seringkali dihubungkan dengan Islam, sehingga memunculkan pandangan negatif. Agama Islam dianggap sebagai agama yang “Tidak” rahmatan lil’alamin, intoleran, dan menutup diri. Tulisan yang berupa studi pustaka ini menjabarkan mengenai gejala-gejala munculnya radikalisme yang seringkali dianggap sebagai basis dari munculnya terorisme. Selama ini, radikalisme banyak diungkapkan secara teoretis di berbagai buku dan jurnal, namun secara nyata radikalisme masih harus banyak digali dengan lebih mendalam. Radikalisme muncul bukan secara spontan, tetapi muncul berdasarkan proses yang panjang. Pandangan hidup yang terbangun sebelumnya dapat sepenuhnya mempengaruhi pemahaman radikal di kalangan masyarakat. Kemudian penulis menjabarkan mengenai toleransi yang berbasis Islam Nusantara sebagai sarana untuk pencegahan, penanggulangan serta meminimalisir pemahaman yang menganggap radikalisme berkembang di kalangan umat Islam. Islam Nusantara yang dipopulerkan oleh Nahdlatul Ulama merupakan wajah keislaman yang menjunjung tinggi toleransi dan meredam segala gerakan-gerakan yang berpotensi menjadi gerakan radikal dan terorisme. ","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jsr.v13i1.1305","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The purpose this article is analyze the symptoms of the emergence of radicalism that developed among muslim in Indonesia. These symptoms must be analyzed sociologically, because radicalism is often viewed as negative and is considered the basis of the emergence of terrorism. Radicalisme is not spontaneously, but arises from long procces. The preceding views of life can entirely influence the radical understanding of society. Radicalism often associated with Islam and terrorism base. Islam is regarded as a religion of no rahmatan lil’alamin, which is often regarded as a radical religion. If like that, these incorrect views must be systematically aligned. In this case, the authtors want to strengthen tolerance of Islam based Islam Nusantara, overcoming and alignment understanding correctly religion. Paham radikal dan terorisme di kalangan umum seringkali dihubungkan dengan Islam, sehingga memunculkan pandangan negatif. Agama Islam dianggap sebagai agama yang “Tidak” rahmatan lil’alamin, intoleran, dan menutup diri. Tulisan yang berupa studi pustaka ini menjabarkan mengenai gejala-gejala munculnya radikalisme yang seringkali dianggap sebagai basis dari munculnya terorisme. Selama ini, radikalisme banyak diungkapkan secara teoretis di berbagai buku dan jurnal, namun secara nyata radikalisme masih harus banyak digali dengan lebih mendalam. Radikalisme muncul bukan secara spontan, tetapi muncul berdasarkan proses yang panjang. Pandangan hidup yang terbangun sebelumnya dapat sepenuhnya mempengaruhi pemahaman radikal di kalangan masyarakat. Kemudian penulis menjabarkan mengenai toleransi yang berbasis Islam Nusantara sebagai sarana untuk pencegahan, penanggulangan serta meminimalisir pemahaman yang menganggap radikalisme berkembang di kalangan umat Islam. Islam Nusantara yang dipopulerkan oleh Nahdlatul Ulama merupakan wajah keislaman yang menjunjung tinggi toleransi dan meredam segala gerakan-gerakan yang berpotensi menjadi gerakan radikal dan terorisme.
本文的目的是分析印尼穆斯林中出现的激进主义的症状。必须从社会学角度分析这些症状,因为激进主义往往被视为消极的,被认为是恐怖主义出现的基础。激进主义不是自发产生的,而是经过长期过程产生的。以前的人生观可以完全影响对社会的激进理解。激进主义常与伊斯兰教和恐怖主义基地联系在一起。伊斯兰教被认为是一个无主的宗教,通常被认为是一个激进的宗教。如果是这样,这些不正确的观点就必须有系统地调整。在这种情况下,作者希望加强对以伊斯兰教为基础的伊斯兰努沙塔拉的宽容,克服和校准正确的宗教理解。Paham radical dan terrorism di kalangan umum seringkali dihubungkan dengan Islam, sehinga memunculkan pandangan negative。Agama Islam dianggap sebagai Agama yang " Tidak " rahmatan lil 'alamin,不耐受,但menutup diri。图里桑yang berupa studi pustaka ini menjabarkan mengenai gejala-gejala munculnya激进主义yang seringkali dianggap sebagai基础dari munculnya恐怖主义。从根本上讲,这是一种科学,一种新的科学,一种新的科学,一种新的科学,一种新的科学,一种新的科学,一种新的科学。radickalisme muncul bukan secara spontan, tetapi muncul berdasarkan proses yang panjang。Pandangan hidup yang terbangun sebelumnya dapat sepenuhnya mempengaruhi pemahaman radikal di kalangan masyarakat。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。伊斯兰教是极端主义和恐怖主义。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是极端主义。