Z. Prasojo, Elmansyah Elmansyah, Muhammed Sahrin Haji Masri
{"title":"Moderate Islam and the Social Construction of Multi-Ethnic Communities","authors":"Z. Prasojo, Elmansyah Elmansyah, Muhammed Sahrin Haji Masri","doi":"10.18326/ijims.v9i2.217-239","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article discusses the social construction of culture and inter-ethnic relations within the daily lives of the people of West Kalimantan. Religion and ethnicity have played central roles in the identity dynamics of its multi-ethnic communities; they have also contributed to communal conflicts, with religious and cultural sentiments common throughout the region. Islam has become an important religion in West Kalimantan, as it is practiced by more than half of the province's population. This article explores the local potential of communities and the opportunity to promote better Islamic development in the region's hinterland after the collapse of the Islamic sultanates that had introduced Islam into this region. Data were obtained from ten different locations in Mempawah, Landak, and Sanggau Regencies, all of which are considered part of West Kalimantan's hinterland and are relatively homogenous in their demographics, religions, and customs. Over two years of research, we noted important local potentials and wisdoms in the region, finding that these complemented Islam within local communities' everyday lives. These local potentials and wisdoms included beliefsthat serving food strengthens brotherhood, friendliness is a key to success, lineage is a gift that should be appreciated, and serving guests brings happiness, as well as an ethos that promotes hard work and good manners. Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian yang mendalam tentang konstruksi sosial yang meliputi persoalan budaya dan hubungan antar etnis yang menjadi isu penting pada masyarakat Kalimantan Barat. Agama dan etnisitas memiliki peran sentral dalam dinamika identitas kehidupan masyarakat yang multi-etnis ini, sehingga konflik yang didorong oleh sentimen agama dan budaya pun terjadi berulang kali di wilayah ini. Islam yang berkembang di Kalimantan Barat menjadi salah satu agama yang memiliki peran sentral, karena dipeluk oleh lebih dari separuh masyarakat Kalimantan Barat. Artikel ini mendiskusikan tentang bagaimana potensi lokal yang dimiliki oleh masyarakat dan peluang Islam untuk berkembang lebih baik dalam konteks bahwa Islam berkembang di wilayah pedalaman pasca runtuhnya beberapa kesultanan Islam yang berhasil membawa Islam ke pedalaman Kalimantan Barat. Potensi lokal tersebut terungkap dari berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat yang ditemukan dalam penelitian selama kurun waktu dua tahun. Data diperoleh dari sepuluh titik lokasi yang berbeda di wilayah Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau yang dianggap sebagai pedalaman Kalimantan Barat. Daerah – daerah tersebut adalah wilayah pedesaan yang memiliki homogenitas penduduk, baik dari segi suku, agama, dan adat istiadat. Beberapa bentuk potensi lokal yang bersambut dengan Islam dari kalangan masyarakat lokal meliputi kepercayaan terhadap kulinari yang dapat mempererat persaudaraan, tradisi warisan budaya untuk persahabatan dengan alam sebagai kunci kesuksesan, keturunan sebagai anugerah yang tidak boleh ditolak, memuliakan tamu sebagai kunci kebahagiaan, bekerja keras, dan tata karma yang tinggi. ","PeriodicalId":42170,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.6000,"publicationDate":"2019-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"19","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18326/ijims.v9i2.217-239","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"RELIGION","Score":null,"Total":0}
引用次数: 19
Abstract
This article discusses the social construction of culture and inter-ethnic relations within the daily lives of the people of West Kalimantan. Religion and ethnicity have played central roles in the identity dynamics of its multi-ethnic communities; they have also contributed to communal conflicts, with religious and cultural sentiments common throughout the region. Islam has become an important religion in West Kalimantan, as it is practiced by more than half of the province's population. This article explores the local potential of communities and the opportunity to promote better Islamic development in the region's hinterland after the collapse of the Islamic sultanates that had introduced Islam into this region. Data were obtained from ten different locations in Mempawah, Landak, and Sanggau Regencies, all of which are considered part of West Kalimantan's hinterland and are relatively homogenous in their demographics, religions, and customs. Over two years of research, we noted important local potentials and wisdoms in the region, finding that these complemented Islam within local communities' everyday lives. These local potentials and wisdoms included beliefsthat serving food strengthens brotherhood, friendliness is a key to success, lineage is a gift that should be appreciated, and serving guests brings happiness, as well as an ethos that promotes hard work and good manners. Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian yang mendalam tentang konstruksi sosial yang meliputi persoalan budaya dan hubungan antar etnis yang menjadi isu penting pada masyarakat Kalimantan Barat. Agama dan etnisitas memiliki peran sentral dalam dinamika identitas kehidupan masyarakat yang multi-etnis ini, sehingga konflik yang didorong oleh sentimen agama dan budaya pun terjadi berulang kali di wilayah ini. Islam yang berkembang di Kalimantan Barat menjadi salah satu agama yang memiliki peran sentral, karena dipeluk oleh lebih dari separuh masyarakat Kalimantan Barat. Artikel ini mendiskusikan tentang bagaimana potensi lokal yang dimiliki oleh masyarakat dan peluang Islam untuk berkembang lebih baik dalam konteks bahwa Islam berkembang di wilayah pedalaman pasca runtuhnya beberapa kesultanan Islam yang berhasil membawa Islam ke pedalaman Kalimantan Barat. Potensi lokal tersebut terungkap dari berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat yang ditemukan dalam penelitian selama kurun waktu dua tahun. Data diperoleh dari sepuluh titik lokasi yang berbeda di wilayah Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau yang dianggap sebagai pedalaman Kalimantan Barat. Daerah – daerah tersebut adalah wilayah pedesaan yang memiliki homogenitas penduduk, baik dari segi suku, agama, dan adat istiadat. Beberapa bentuk potensi lokal yang bersambut dengan Islam dari kalangan masyarakat lokal meliputi kepercayaan terhadap kulinari yang dapat mempererat persaudaraan, tradisi warisan budaya untuk persahabatan dengan alam sebagai kunci kesuksesan, keturunan sebagai anugerah yang tidak boleh ditolak, memuliakan tamu sebagai kunci kebahagiaan, bekerja keras, dan tata karma yang tinggi.
本文探讨了西加里曼丹人民日常生活中的文化和民族关系的社会建构。宗教和种族在其多民族社区的认同动态中发挥了核心作用;它们也助长了社区冲突,宗教和文化情绪在整个区域都很普遍。伊斯兰教已经成为西加里曼丹的一个重要宗教,因为该省一半以上的人口都信奉伊斯兰教。本文探讨了当地社区的潜力,以及在将伊斯兰教引入该地区的伊斯兰苏丹国垮台后,促进该地区腹地更好的伊斯兰教发展的机会。数据来自门帕瓦、兰达克和Sanggau县的10个不同地点,这些地点都被认为是西加里曼丹内陆的一部分,在人口、宗教和习俗方面相对相同。经过两年的研究,我们注意到该地区重要的当地潜力和智慧,发现这些在当地社区的日常生活中与伊斯兰教相辅相成。这些当地的潜力和智慧包括:上菜增进兄弟情谊、友谊是成功的关键、血统是应该受到赞赏的礼物、为客人服务带来幸福,以及提倡努力工作和礼貌的精神。在加里曼丹巴拉,Artikel ini, didasarkan, pada, hasil penelitian, yang mendalan, tantankonstruksi,社会,yang meliputi,个人,budaya, danhubungan, antar, etnis, yang menjadi, isu, pada masyarakat。蜥蜴丹etnisitas memiliki peran sentral dalam dinamika identitas kehidupan步伐杨multi-etnis ini, sehingga konflik杨didorong oleh pokalchuk sentimen蜥蜴丹budaya双关语terjadi berulang卡莉di wilayah ini。伊斯兰教,Kalimantan Barat menjadi salah satu agama yang memiliki peran central, karena dipeluk oleh lebih dari separuh masyarakat Kalimantan Barat。在加里曼丹市,当地的人都知道,当地的人都知道,当地的人都知道,当地的人都知道,当地的人都知道,当地的人都知道,当地的人都知道,当地的人都知道。potsi本地tersebut terungkap dari berbagai kearifan本地yang dimiliki oleh masyarakat yang ditemukan dalam penelitian selama kurun waktu dua tahun。数据diperoleh dari sepuluh titik lokasi yang berbeda di wilayah Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak, dankabupaten Sanggau yang dianggap sebagai pedalaman Kalimantan Barat。Daerah - Daerah tersebut adalah wilayah pedesaan yang memiliki homogenitas penduduk, baik dari segi suku, agama, dan adatistiadad。当地居民是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民,是当地居民。
期刊介绍:
Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS): This journal should coverage Islam both as a textual tradition with its own historical integrity and as a social reality which was dynamic and constantly changing. The journal also aims at bridging the gap between the textual and contextual approaches to Islamic Studies; and solving the dichotomy between ‘orthodox’ and ‘heterodox’ Islam. So, the journal invites the intersection of several disciplines and scholars. In other words, its contributors borrowed from a range of disciplines, including the humanities and social sciences.