{"title":"Neraca kehidupan dan parameter demografi Henosepilachna vigintioctopunctata Fabricius (Coleoptera: Coccinellidae) pada empat tanaman inang berbeda","authors":"Adi Waskito, Tri Atmowidi, Sih Kahono","doi":"10.5994/JEI.15.3.115","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kumbang lembing Henosepilachna vigintioctopunctata Fabricius (Coleoptera: Cocinellidae) mempunyai tanaman inang yang luas, terutama pada famili Solanaceae. Spesies ini dapat menjadi hama yang serius bagi tanaman terung-terungan, seperti terong dan kentang. Penelitian ini bertujuan menyusun neraca kehidupan dan mengukur parameter demografi H. vigintioctopunctata yang diberi pakan empat tanaman inang yang berbeda, yaitu daun Solanum torvum, S. nigrum, S. melongena, dan Brugmansia suaveolens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama hidup imago paling lama (68,7 hari, jantan dan 79 hari, betina) terjadi pada kumbang H. vigintioctopunctata yang diberi pakan daun S. nigrum, diikuti oleh S. torvum (20,6 hari, jantan dan 31,7 hari, betina), S. melongena (1,5 hari, jantan dan 2,5 hari, betina), dan B. suaveolens (1,8 hari, jantan dan 1,7 hari, betina). Parameter demografi H. vigintioctopunctata menunjukkan bahwa laju reproduksi bersih tertinggi terjadi pada pemberian daun S. torvum (R0 = 2,11 betina/induk), diikuti S. nigrum (R0 = 0,64 betina/induk), S. melongena (R0 = 0,06 betina/induk), dan B. suaveolens (R0 = 0,006 betina/induk). Waktu generasi paling lama terjadi pada pemberian daun S. nigrum (28,53 hari), diikuti S. torvum (27,42 hari), B. suaveolens (5,9 hari), dan S. melongena (2,5 hari). Pemberian daun S. torvum menghasilkan laju pertumbuhan intrinsik H. vigintioctopunctata yang tinggi (r = 0,0094 betina/induk/hari). Berdasarkan neraca kehidupan dan parameter demografi, S. torvum merupakan tanaman inang yang sesuai untuk perkembangan H. vigintioctopunctata.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Entomologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.3.115","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kumbang lembing Henosepilachna vigintioctopunctata Fabricius (Coleoptera: Cocinellidae) mempunyai tanaman inang yang luas, terutama pada famili Solanaceae. Spesies ini dapat menjadi hama yang serius bagi tanaman terung-terungan, seperti terong dan kentang. Penelitian ini bertujuan menyusun neraca kehidupan dan mengukur parameter demografi H. vigintioctopunctata yang diberi pakan empat tanaman inang yang berbeda, yaitu daun Solanum torvum, S. nigrum, S. melongena, dan Brugmansia suaveolens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama hidup imago paling lama (68,7 hari, jantan dan 79 hari, betina) terjadi pada kumbang H. vigintioctopunctata yang diberi pakan daun S. nigrum, diikuti oleh S. torvum (20,6 hari, jantan dan 31,7 hari, betina), S. melongena (1,5 hari, jantan dan 2,5 hari, betina), dan B. suaveolens (1,8 hari, jantan dan 1,7 hari, betina). Parameter demografi H. vigintioctopunctata menunjukkan bahwa laju reproduksi bersih tertinggi terjadi pada pemberian daun S. torvum (R0 = 2,11 betina/induk), diikuti S. nigrum (R0 = 0,64 betina/induk), S. melongena (R0 = 0,06 betina/induk), dan B. suaveolens (R0 = 0,006 betina/induk). Waktu generasi paling lama terjadi pada pemberian daun S. nigrum (28,53 hari), diikuti S. torvum (27,42 hari), B. suaveolens (5,9 hari), dan S. melongena (2,5 hari). Pemberian daun S. torvum menghasilkan laju pertumbuhan intrinsik H. vigintioctopunctata yang tinggi (r = 0,0094 betina/induk/hari). Berdasarkan neraca kehidupan dan parameter demografi, S. torvum merupakan tanaman inang yang sesuai untuk perkembangan H. vigintioctopunctata.