{"title":"Criticizing The Muslim Divorce Tradition in Lombok: An Effort to Control The Women's Rights","authors":"Abdullah Abdullah, Hijrah Hijrah, Hery Zarkasih","doi":"10.21154/justicia.v19i1.3168","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research aims to identify the divorce tradition in Lombok Muslim life and find solutions to the problems occurring. This is field research using observation, interview, and documentation methods. In this study, the researchers directly observed and interviewed audiences. Moreover, the researchers discovered some problems of Muslim divorce tradition in Lombok Island, namely, the report from a husband to a religious personage or community leader about the divorce between him and his wife. The second problem is pecelekan (bringing back a woman to her parents after her husband has divorced her). The third problem is eliminating the man’s livelihood responsibility after divorcing his wife. In Lombok Island, the divorce can automatically stop the relationship between the husband and wife. In other words, there is no responsibility anymore for a husband after a husband says divorce to his wife. However, separation of spouse by divorce in Islam does not automatically abolish the husband’s responsibilities. The woman in ‘iddah period still obtains her rights. Nevertheless, in Lombok, divorce causes the divorced wife to lose her rights. This research contributes to finding two solutions to solve these problems. The first way is by socializing intensively with all of society, and the second is through the active role of religious personage to control women’s rights in Lombok society.Tujuan penelitian adalah untuk meegetahui tentang budaya talak/cerai dalam kehidupan muslim di Lombok dan untuk mencari solusi atas permasalahan yang ditemukan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, yaitu peneliti secara langsung turun ke lapangan untuk mengobservasi dan menginterview pelaku talak. Dalam Penelitian ini, peneliti menemukan permasalahan-permasalahan tentang budaya talak muslim di Pulau Lombok. Permsalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut; Pertama: Laporan Laki-laki kepada Tuan Guru atau Tokoh Masyarakat tentang telah terjadinya talak antara dia (suami) dengan istrinya. Kedua, melakukan budaya pecelekan yaitu mengembalikan perempuan kepada orangtuanya setelah terjadinya talak. Ketiga, menghilangkan tanggungjawab seorang suami pada istrinya yang tertalak setelah seorang laki-laki mentalak istrinya. Di Pulau Lombok, talak itu bisa membuat hubungan antara suami dan istri terhenti secara otomatis. Jadi, tidak ada lagi tanggungjawab bagi seorang suami setelah seorang suami mengucapkan talak pada istrinya. Padahal perpisahan pasangan dengan talak dalam Islam tidak menghilangkan tanggungjawab suami. Perempuan yang masih dalam masa iddah harusnya masih memperoleh hak-haknya. Tetapi di Lombok, Talak menyebabkan hak-hak istri yang tertalak hilang. Penelitian ini memberikan solusi sebagai berikut; pertama: melakukan sosialisasi secara terus-menerus pada masyarakat tentang hukum yang benar. Kedua, memberikan peran kepada tuan guru atau tokoh masyarakat untuk mengontrol hak-hak perempuan, sehingga budaya talak yang menghilangkan hak-hak perempuan tidak terulang Kembali di masyarakat Lombok.","PeriodicalId":31294,"journal":{"name":"Justicia Islamica","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Justicia Islamica","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/justicia.v19i1.3168","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
This research aims to identify the divorce tradition in Lombok Muslim life and find solutions to the problems occurring. This is field research using observation, interview, and documentation methods. In this study, the researchers directly observed and interviewed audiences. Moreover, the researchers discovered some problems of Muslim divorce tradition in Lombok Island, namely, the report from a husband to a religious personage or community leader about the divorce between him and his wife. The second problem is pecelekan (bringing back a woman to her parents after her husband has divorced her). The third problem is eliminating the man’s livelihood responsibility after divorcing his wife. In Lombok Island, the divorce can automatically stop the relationship between the husband and wife. In other words, there is no responsibility anymore for a husband after a husband says divorce to his wife. However, separation of spouse by divorce in Islam does not automatically abolish the husband’s responsibilities. The woman in ‘iddah period still obtains her rights. Nevertheless, in Lombok, divorce causes the divorced wife to lose her rights. This research contributes to finding two solutions to solve these problems. The first way is by socializing intensively with all of society, and the second is through the active role of religious personage to control women’s rights in Lombok society.Tujuan penelitian adalah untuk meegetahui tentang budaya talak/cerai dalam kehidupan muslim di Lombok dan untuk mencari solusi atas permasalahan yang ditemukan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, yaitu peneliti secara langsung turun ke lapangan untuk mengobservasi dan menginterview pelaku talak. Dalam Penelitian ini, peneliti menemukan permasalahan-permasalahan tentang budaya talak muslim di Pulau Lombok. Permsalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut; Pertama: Laporan Laki-laki kepada Tuan Guru atau Tokoh Masyarakat tentang telah terjadinya talak antara dia (suami) dengan istrinya. Kedua, melakukan budaya pecelekan yaitu mengembalikan perempuan kepada orangtuanya setelah terjadinya talak. Ketiga, menghilangkan tanggungjawab seorang suami pada istrinya yang tertalak setelah seorang laki-laki mentalak istrinya. Di Pulau Lombok, talak itu bisa membuat hubungan antara suami dan istri terhenti secara otomatis. Jadi, tidak ada lagi tanggungjawab bagi seorang suami setelah seorang suami mengucapkan talak pada istrinya. Padahal perpisahan pasangan dengan talak dalam Islam tidak menghilangkan tanggungjawab suami. Perempuan yang masih dalam masa iddah harusnya masih memperoleh hak-haknya. Tetapi di Lombok, Talak menyebabkan hak-hak istri yang tertalak hilang. Penelitian ini memberikan solusi sebagai berikut; pertama: melakukan sosialisasi secara terus-menerus pada masyarakat tentang hukum yang benar. Kedua, memberikan peran kepada tuan guru atau tokoh masyarakat untuk mengontrol hak-hak perempuan, sehingga budaya talak yang menghilangkan hak-hak perempuan tidak terulang Kembali di masyarakat Lombok.
本研究旨在找出龙目岛穆斯林生活中的离婚传统,并找出解决问题的方法。这是一种实地调查,采用观察、访谈和文献记录的方法。在本研究中,研究者直接对受众进行观察和访谈。此外,研究人员还发现了龙目岛穆斯林离婚传统的一些问题,即丈夫向宗教人士或社区领袖报告他与妻子之间的离婚。第二个问题是pecelekan(在丈夫离婚后把女人带回到父母身边)。第三个问题是离婚后男方的生活责任被解除。在龙目岛,离婚可以自动终止夫妻关系。换句话说,丈夫对妻子说离婚后,丈夫就没有责任了。然而,在伊斯兰教中,因离婚而使配偶分离并不自动废除丈夫的责任。iddah时期的妇女仍然获得了她的权利。然而,在龙目岛,离婚导致离婚的妻子失去了她的权利。本研究有助于找到解决这些问题的两种解决方案。第一种方式是通过与社会各界的密切交往,第二种方式是通过宗教人士的积极作用来控制龙目岛社会中的妇女权利。龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛。Penelitian ini adalah Penelitian lapangan。Penelitian ini menggunakan方法观测,wanancara dan dokumentasi, yitu peneliti secara lang - sung turun ke lapangan untuk mengoservasi dan menggunakan采访pelaku talak。Dalam Penelitian ini, peneliti menemukan permasalahan-permasalahan tantanbudaya talak穆斯林在龙目岛。Permsalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut;印尼语:Laporan Laki-laki kepada Tuan Guru atau Tokoh Masyarakat tentang telah terjadinya talak antara dia (suami) dengan istrinya。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Ketiga, menghilangkan tanggungjawab seorang suami pada istrinya yang tertalak seorah seorang laki-laki mentalak istrinya。龙目岛,印尼国家旅游局成员,印尼国家旅游局局长,印尼国家旅游局局长,印尼国家旅游局局长。加迪,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天。Padahal perpisahan pasangan dengan talak dalam Islam tidak menghilangkan tanggungjawab suami。Perempuan yang masih dalam masa iddah harusnya masih memperoleh hak-haknya。Tetapi di Lombok, Talak menyebabkan hak-hak istri yang tertalak hilang。Penelitian ini memberikan solusi sebagai berikut;Pertama: melakukan sosialisasi secara terus-menerus pada masyarakat tentang hukum Yang benar。龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛