{"title":"Efektivitas ice breaking dalam mengurangi kejenuhan peserta didik mempelajari Bahasa Arab","authors":"Desmidar Desmidar, M. Ritonga, Syaflin Halim","doi":"10.21831/hum.v21i2.41941","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi pembelajaran yang statis dipandang tidak proporsional karena menyebabkan peserta didik merasa terbebani, bosan dan jenuh. Kejenuhan belajar didefinisikan sebagai kelelahan fisik, emosional, dan mental yang dialami oleh siswa yang ditandai dengan penurunan motivasi dan minat peserta didik dalam pembelajaran, motivasi dan minat yang rendah dapat mengakibatkan penurunan prestasi belajar siswa. Kejenuhan belajar terjadi karena proses belajar siswa dilakukan secara terus menerus dan untuk waktu yang lama namun tidak mendapatkan kesuksesan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas ice breaking dalam mengurangi kejenuhan peserta didik pada saat pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Sampel penelitian tersebut adalah peserta didik kelas VIII.1 MTs Negeri 2 Pasaman, yaitu 41 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan skor rata-rata kejenuhan siswa sebesar 19,07. Pembelajaran dengan menggunakan ice breaking membuat proses pembelajaran mengalami peningkatan kualitas dan hilangnya kejenuhan peserta didik sebesar 15,31%. Rekomendasi kepada guru agar kreatif menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, salah satunya dengan menerapkan permainan ice breaking dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih optimal.The demands of learning and teaching and learning activities that menoton judged disproportionate so as to make students feel burdened, bored and saturated. Learning saturation is defined as physical, emotional, and mental fatigue experienced by students characterized by decreased motivation and interest in student learning, which can result in decreased student learning achievement. The saturation of learning occurs because the learning process of students is done continuously and for a long time but does not get success. The purpose of this study is to test the effectiveness of ice breaking to reduce the saturation of students' learning. The research uses quantitative approach with quasi experimental design non equivalent pretest post test control group. The research sample was grade VIII.1 MTsN 2 Pasaman students, which is 41 people. The results showed that there was a decrease in the average score of student saturation of 19.07. A significant change in learning saturation score of 15.31%. Recommendations to teachers in order to creatively create an interesting and fun learning atmosphere, one of which is by applying ice breaking games in the learning process so that the learning process becomes more optimal.","PeriodicalId":34797,"journal":{"name":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/hum.v21i2.41941","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Kondisi pembelajaran yang statis dipandang tidak proporsional karena menyebabkan peserta didik merasa terbebani, bosan dan jenuh. Kejenuhan belajar didefinisikan sebagai kelelahan fisik, emosional, dan mental yang dialami oleh siswa yang ditandai dengan penurunan motivasi dan minat peserta didik dalam pembelajaran, motivasi dan minat yang rendah dapat mengakibatkan penurunan prestasi belajar siswa. Kejenuhan belajar terjadi karena proses belajar siswa dilakukan secara terus menerus dan untuk waktu yang lama namun tidak mendapatkan kesuksesan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas ice breaking dalam mengurangi kejenuhan peserta didik pada saat pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Sampel penelitian tersebut adalah peserta didik kelas VIII.1 MTs Negeri 2 Pasaman, yaitu 41 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan skor rata-rata kejenuhan siswa sebesar 19,07. Pembelajaran dengan menggunakan ice breaking membuat proses pembelajaran mengalami peningkatan kualitas dan hilangnya kejenuhan peserta didik sebesar 15,31%. Rekomendasi kepada guru agar kreatif menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, salah satunya dengan menerapkan permainan ice breaking dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih optimal.The demands of learning and teaching and learning activities that menoton judged disproportionate so as to make students feel burdened, bored and saturated. Learning saturation is defined as physical, emotional, and mental fatigue experienced by students characterized by decreased motivation and interest in student learning, which can result in decreased student learning achievement. The saturation of learning occurs because the learning process of students is done continuously and for a long time but does not get success. The purpose of this study is to test the effectiveness of ice breaking to reduce the saturation of students' learning. The research uses quantitative approach with quasi experimental design non equivalent pretest post test control group. The research sample was grade VIII.1 MTsN 2 Pasaman students, which is 41 people. The results showed that there was a decrease in the average score of student saturation of 19.07. A significant change in learning saturation score of 15.31%. Recommendations to teachers in order to creatively create an interesting and fun learning atmosphere, one of which is by applying ice breaking games in the learning process so that the learning process becomes more optimal.