{"title":"FULFILLING CHILDREN'S RIGHTS THROUGH POST-DIVORCE RELATIONSHIPS: An Investigation from Bima","authors":"Feni Agustina","doi":"10.14421/ahwal.2023.16108","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article sheds light on the fulfillment of children's rights after divorce. The fulfillment of children's rights is explained by examining the relationships built by divorced parents. To collect data, interviews were conducted with divorced couples who have children. Taking place in Bima, West Nusa Tenggara, this article identifies at least three patterns of post-divorce parental relationships: (1) the relationship built by both ex-spouses, (2) the relationship built by only one of them, and (3) the relationship that is not built by both ex-spouses. It is arguable to say that the relationship built by both ex-spouses is the best for fulfilling the rights of the child. Conversely, the last type of relationship is mostly ineffective in many cases.[Artikel ini membahas tentang pemenuhan hak-hak anak pasca perceraian. Pemenuhan hak anak dijelaskan setelah meneliti relasi yang dibangun oleh orang tua yang bercerai. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara terhadap pasangan-pasangan yang telah bercera dan memiliki anak. Mengambil tempat penelitian di Bima, Nusa Tenggara Barat, artikel ini menemukan setidaknya terdapat tiga pola relasi orang tua pasca perceraian: (1) relasi yang dibangun oleh kedua mantan pasangan, (2) relasi yang dibangun oleh salah satunya, dan (3) relasi yang enggan dibangun oleh kedua mantan pasangan. Relasi yang dibangun oleh dua mantan pasangan merupakan relasi yang terbaik bagi pemenuhan hak-hak anak. Sedangkan relasi tipe terakhir sama sekali tidak efektif dalam pemenuhan anak.]","PeriodicalId":55821,"journal":{"name":"AlAhwal Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlAhwal Jurnal Hukum Keluarga Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ahwal.2023.16108","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This article sheds light on the fulfillment of children's rights after divorce. The fulfillment of children's rights is explained by examining the relationships built by divorced parents. To collect data, interviews were conducted with divorced couples who have children. Taking place in Bima, West Nusa Tenggara, this article identifies at least three patterns of post-divorce parental relationships: (1) the relationship built by both ex-spouses, (2) the relationship built by only one of them, and (3) the relationship that is not built by both ex-spouses. It is arguable to say that the relationship built by both ex-spouses is the best for fulfilling the rights of the child. Conversely, the last type of relationship is mostly ineffective in many cases.[Artikel ini membahas tentang pemenuhan hak-hak anak pasca perceraian. Pemenuhan hak anak dijelaskan setelah meneliti relasi yang dibangun oleh orang tua yang bercerai. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara terhadap pasangan-pasangan yang telah bercera dan memiliki anak. Mengambil tempat penelitian di Bima, Nusa Tenggara Barat, artikel ini menemukan setidaknya terdapat tiga pola relasi orang tua pasca perceraian: (1) relasi yang dibangun oleh kedua mantan pasangan, (2) relasi yang dibangun oleh salah satunya, dan (3) relasi yang enggan dibangun oleh kedua mantan pasangan. Relasi yang dibangun oleh dua mantan pasangan merupakan relasi yang terbaik bagi pemenuhan hak-hak anak. Sedangkan relasi tipe terakhir sama sekali tidak efektif dalam pemenuhan anak.]
这篇文章阐明了离婚后子女权利的实现。儿童权利的实现可以通过研究离异父母建立的关系来解释。为了收集数据,对有孩子的离婚夫妇进行了采访。这篇文章以西努沙登加拉的比马为研究对象,确定了离婚后父母关系的至少三种模式:(1)前配偶双方建立的关系,(2)只有一方建立的关系,(3)不是前配偶双方建立的关系。有争议的是,前配偶双方建立的关系对实现孩子的权利是最好的。相反,最后一种关系在很多情况下是无效的。[Artikel - ini]的成员有tentang pemenuhan hak-hak anak pasca peraian。penenuhan hak anak dijelaskan setelah meneliti relasi yang dibangan oleh orang tua yang berceri。数据dikumpulkan dengan melakukan wawancara terhadap pasangan-pasangan yang telah bercera dan memoriliki anak。(1)释放yang dibangun oleh kedua mantan pasangan;(2)释放yang dibangun oleh salah satunya;(3)释放yang enggan dibangun oleh kedua mantan pasangan。放松,yang dibangan oleh dua mantan pasangan merupakan放松,yang terbaik bagi pemenuhan hak-hak anak。[英文][Sedangkan relasi tipe terakhir sama sekali tidak efektif dalam pemenuhan anak。]