{"title":"Pan-Islamism and Response to the Collapse of Ottoman Turks in the Dutch East Indies","authors":"A. Prayogi","doi":"10.15294/paramita.v33i1.36343","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article was written against the backdrop of the position of the Ottoman Turks, which historically had a significant influence on Muslims in the Dutch East Indies. The Muslims of the Dutch East Indies saw that the Ottoman Turks were their political and spiritual representatives. Thus, this article aims to find out the background and response of the Muslims of the Dutch East Indies when the Ottoman Empire was overthrown and replaced with the Republic of Turks. This article used historical research methods with stages in heuristics, criticism/verification, interpretation, and historiography. The data is used as primary data taken from various contemporary mass media reports and secondary data. From the results of the analysis, it is known that the collapse of the Ottoman Turks on 3 March 1924 was responded to by the Muslims of the Dutch East Indies with efforts to revitalize the caliphate through efforts to carry out congresses/meetings, the formation of committees/special agencies and the publication of mass media. The changing image of Turks in the eyes of the Muslim population of the Dutch East Indies eventually contributed to the emergence of new discourses, especially regarding the relationship between Islam and the state in the context of searching for the format of an independent state for Indonesia in the future. This discourse has yet to end in Indonesia and is still experiencing dynamics. Keywords: Pan Islam, Khilafah, Turks, Dutch East Indies, IslamArtikel ini ditulis dengan latar belakang posisi Turki Utsmani yang secara historis memiliki pengaruh signifikan terhadap umat Islam di Hindia Belanda. Umat Islam Hindia Belanda melihat bahwa Turki Usmani adalah perwakilan politik dan spiritual mereka. Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan respon umat Islam Hindia Belanda ketika Kesultanan Utsmaniyah digulingkan dan diganti dengan Republik Turki. Artikel ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan heuristik, kritik/verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Data yang digunakan sebagai data primer diambil dari berbagai pemberitaan media massa kontemporer dan data sekunder. Dari hasil analisis diketahui bahwa runtuhnya Turki Utsmani pada tanggal 3 Maret 1924 ditanggapi oleh umat Islam Hindia Belanda dengan upaya merevitalisasi khilafah melalui upaya melakukan kongres/pertemuan, pembentukan panitia/badan khusus dan publikasi media massa. Berubahnya citra orang Turki di mata penduduk Muslim Hindia Belanda akhirnya turut melahirkan wacana baru, khususnya mengenai hubungan Islam dan negara dalam rangka pencarian format negara merdeka bagi Indonesia di Indonesia. masa depan. Wacana ini belum berakhir di Indonesia dan masih mengalami dinamika.Kata kunci: Pan Islam, Khilafah, Turki, Hindia Belanda, Islam","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.36343","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This article was written against the backdrop of the position of the Ottoman Turks, which historically had a significant influence on Muslims in the Dutch East Indies. The Muslims of the Dutch East Indies saw that the Ottoman Turks were their political and spiritual representatives. Thus, this article aims to find out the background and response of the Muslims of the Dutch East Indies when the Ottoman Empire was overthrown and replaced with the Republic of Turks. This article used historical research methods with stages in heuristics, criticism/verification, interpretation, and historiography. The data is used as primary data taken from various contemporary mass media reports and secondary data. From the results of the analysis, it is known that the collapse of the Ottoman Turks on 3 March 1924 was responded to by the Muslims of the Dutch East Indies with efforts to revitalize the caliphate through efforts to carry out congresses/meetings, the formation of committees/special agencies and the publication of mass media. The changing image of Turks in the eyes of the Muslim population of the Dutch East Indies eventually contributed to the emergence of new discourses, especially regarding the relationship between Islam and the state in the context of searching for the format of an independent state for Indonesia in the future. This discourse has yet to end in Indonesia and is still experiencing dynamics. Keywords: Pan Islam, Khilafah, Turks, Dutch East Indies, IslamArtikel ini ditulis dengan latar belakang posisi Turki Utsmani yang secara historis memiliki pengaruh signifikan terhadap umat Islam di Hindia Belanda. Umat Islam Hindia Belanda melihat bahwa Turki Usmani adalah perwakilan politik dan spiritual mereka. Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan respon umat Islam Hindia Belanda ketika Kesultanan Utsmaniyah digulingkan dan diganti dengan Republik Turki. Artikel ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan heuristik, kritik/verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Data yang digunakan sebagai data primer diambil dari berbagai pemberitaan media massa kontemporer dan data sekunder. Dari hasil analisis diketahui bahwa runtuhnya Turki Utsmani pada tanggal 3 Maret 1924 ditanggapi oleh umat Islam Hindia Belanda dengan upaya merevitalisasi khilafah melalui upaya melakukan kongres/pertemuan, pembentukan panitia/badan khusus dan publikasi media massa. Berubahnya citra orang Turki di mata penduduk Muslim Hindia Belanda akhirnya turut melahirkan wacana baru, khususnya mengenai hubungan Islam dan negara dalam rangka pencarian format negara merdeka bagi Indonesia di Indonesia. masa depan. Wacana ini belum berakhir di Indonesia dan masih mengalami dinamika.Kata kunci: Pan Islam, Khilafah, Turki, Hindia Belanda, Islam
这篇文章是在奥斯曼土耳其人的立场的背景下写的,奥斯曼土耳其人在历史上对荷属东印度群岛的穆斯林产生了重大影响。荷属东印度群岛的穆斯林认为奥斯曼土耳其人是他们的政治和精神代表。因此,本文旨在了解当奥斯曼帝国被推翻并被土耳其共和国取代时,荷属东印度群岛的穆斯林的背景和反应。本文采用的历史研究方法分为启发式、批判/验证、阐释、史学四个阶段。数据作为主要数据取自当代各种大众媒体报道和辅助数据。从分析的结果可知,1924年3月3日奥斯曼土耳其人垮台后,荷属东印度群岛的穆斯林通过努力举行大会/会议、成立委员会/特别机构和出版大众传播媒介,努力恢复哈里发的活力。在荷属东印度群岛的穆斯林人口眼中,土耳其人形象的改变最终促成了新的话语的出现,特别是在寻求未来印尼独立国家形式的背景下,关于伊斯兰教与国家之间关系的话语。这种讨论在印度尼西亚尚未结束,并且仍在经历动态。关键词:泛伊斯兰教,哈里发,土耳其人,荷属东印度群岛,伊斯兰教artikel ini ditulis dengan latar belakang posisi Turki Utsmani yang secara,历史,记忆,pengaruh signifikan terhadap,伊斯兰教与印度BelandaUmat Islam hinindia Belanda melihat bahwa Turki Usmani adalah perwakilan政治和精神mereka。Maka dari, artikel ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan responat伊斯兰教印度Belanda ketika Kesultanan Utsmaniyah digulingkan dan diganti dengan共和国土耳其语。本文主要研究了启发式、批判/验证、解释性、史学等方面的问题。Data yang digunakan sebagai Data primer diambil dari berbagai pemberitaan media massa kontemper dan Data sekunder。Dari hasil analysis diketahui bahwa runtuhnya Turki Utsmani pada tanggal 3 market 1924 ditanggapi oleh umat Islam hinindia Belanda dengan upaya merevitalisasi khilafah melalui upaya melakukan kongres/ perteman, pembentukan panitia/badan khusus dan publiclikasi media massa。印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:玛莎depan。Wacana ini belum berakhir di Indonesia dan masih mengalami dinamika。Kata kunci:泛伊斯兰教,希拉法,突厥语,印度,贝兰达,伊斯兰教