PENERAPAN MODEL DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR DAN HOME CARE DALAM MENINGKATKAN SELF CARE PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA NUSA TENGGARA BARAT
{"title":"PENERAPAN MODEL DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR DAN HOME CARE DALAM MENINGKATKAN SELF CARE PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA NUSA TENGGARA BARAT","authors":"Muhtar Muhtar, A. Haris, Aniharyati Aniharyati","doi":"10.22435/HSR.V22I1.69","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit TB merupakan masalah kesehatan masarakat di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Penerapan discharge planning terstruktur melalui 5 (lima) tahap langkah kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku perawatan diri (self care) penderita TB paru selama menjalani pengobatan TB yang biasanya berlangsung sampai 6 bulan. \nTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima. \nMetode: Menggunakan randomized control group pretest posttest design, penelitan ini melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakukan randomisasi. Populasi dalam penelitan ini adalah semua penderita TB paru yang menjalani rawat inap di RSUD Bima selama tahun 2017 yang tersebar di dua ruangan yaitu ruangan penyakit dalam dan ruangan perawatan isolasi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan statistik non parametris Wilcoxon sign rank test dan Mann-Whitney test, hipotesis alternatif diterima bila nilai p ≤ 0,05. \nHasil: Self care demand dan self care agency penderita TB paru mengalami peningkatan, uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann-Whitney Test menunjukan nilai p<0,05, yang berarti ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis. \nKesimpulan: ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care terhadap self care demand penderita TB paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.69","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Penyakit TB merupakan masalah kesehatan masarakat di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Penerapan discharge planning terstruktur melalui 5 (lima) tahap langkah kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku perawatan diri (self care) penderita TB paru selama menjalani pengobatan TB yang biasanya berlangsung sampai 6 bulan.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima.
Metode: Menggunakan randomized control group pretest posttest design, penelitan ini melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakukan randomisasi. Populasi dalam penelitan ini adalah semua penderita TB paru yang menjalani rawat inap di RSUD Bima selama tahun 2017 yang tersebar di dua ruangan yaitu ruangan penyakit dalam dan ruangan perawatan isolasi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan statistik non parametris Wilcoxon sign rank test dan Mann-Whitney test, hipotesis alternatif diterima bila nilai p ≤ 0,05.
Hasil: Self care demand dan self care agency penderita TB paru mengalami peningkatan, uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann-Whitney Test menunjukan nilai p<0,05, yang berarti ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis.
Kesimpulan: ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care terhadap self care demand penderita TB paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima.
背景:结核病是一个巨大的全球健康问题,是仅次于心血管疾病和呼吸道疾病的第三大死因,也是感染群体中的头号死因。出院计划由五(5)个步骤组成,这些步骤可以在结核病治疗期间提高对肺结核的认识、意识和自我护理,通常持续6个月。目的:本研究旨在证明毕马综合医院实施结构化出院计划模式和家庭护理对提高肺结核患者自我护理的影响。方法:采用随机对照组前测后测设计,该打印涉及两组受试者,行为组和对照组。这项研究中的人群都是2017年在Bima RSUD住院的肺结核患者,他们在室内疾病和隔离护理室这两个房间里传播。使用非概率抽样技术的抽样是有目的的抽样。使用非参数统计学[UNK]Wilcoxon符号秩检验和Mann-Whitney检验的数据分析,当p值≤0.05时接受替代假设。结果:自我护理需求和自我护理机构的肺结核患者经历了增加,Wilcoxon Signed Rank检验和Mann-Whitney检验显示p<0.05,这意味着结构化出院计划模型和家庭护理在增加肺结核患者自我护理方面的应用受到了影响。结论:毕马综合医院实施结构化出院计划模式和家庭护理对肺结核患者的自我护理需求有影响。