The Concept of Istitā‘ah Al-Bā’ah in Marriage

Taufiq Hidayat, Raihanah Azahari
{"title":"The Concept of Istitā‘ah Al-Bā’ah in Marriage","authors":"Taufiq Hidayat, Raihanah Azahari","doi":"10.21154/justicia.v17i2.2090","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Islam has to law of sharia a marriage between men and women in order to build a family that is sakinah, mawaddah and rahmah. In order to achieve the goal of marriage, Islam has set a requirement for married couples to have several abilities to marry which is termed as istitā'ah al-bā'ah. Practically, there are still many people in marriages understanding the concept of istitā’ah al-bā’ah partially and even not applied it at all. The objective of this study is to examine the concept of istitā’ah al-bā’ah as a requirement in marriage and to explain its types and criteria according to sharia perspective through library research on Fiqh Principle and content analysis of Fiqh books. This study deeply analyses the collective data. This study has successfully found the types and criteria of marriage recommended in marriage, firstly, non-material abilities including an ability to have sex, physical health from dangerous diseases, and age. The second is material ability including an ability to meet the cost of marriage consisting of paying dowry and living. This study contributes to the context of strengthening the ability standards for couples wishing to get married. Therefore, fulfilling the requirements of the abilities to marry is expected to minimize problems in marriage, including minimizing the divorce rate.Islam telah mensyariatkan perkawinan antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Untuk mewujudkan perkawinan tersebut maka Islam telah menetapkan persyaratan kepada pasangan yang akan menikah untuk memiliki kemampuan menikah terlebih dahulu yang diistilahkan dengan istitā’ah al-bā’ah. Dalam praktiknya banyak yang memahami konsep istitā’ah al-bā’ah secara  parsial atau bahkan perkawinan yang tidak dilandasi konsep istitā’ah al-bā’ah. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji konsep istitā’ah al-bā’ah sebagai sebuah persyaratan dalam perkawinan serta menjelaskan jenis dan kriterianya menurut perspektif syariah. Melalui kajian literatur (library research) terhadap kaidah fikih dan analisis kandungan terhadap kitab-kitab fikih. Analisis dilakukan secara mendalam terhadap data yang telah terkumpul. Kajian ini berhasil menemukan jenis-jenis dan kriteria kemampuan menikah yang dianjurkan dalam Islam, yaitu: pertama, kemampuan non material yang meliputi kemampuan melakukan hubungan kelamin, kesehatan fisik dari penyakit-penyakit yang berbahaya dan cukup umur. Kedua ialah kemampuan material yaitu kemampuan memenuhi biaya nikah yang terdiri dari kemampuan membayar mahar dan nafkah. Kajian ini berkontribusi dalam konteks penguatan standar kemampuan bagi pasangan yang ingin melangsungkan perkawinan. Sehingga dengan prasyarat kemampuan menikah tersebut, diharapkan dapat meminimalisir problem dalam perkawinan, termasuk meminimalisir angka perceraian.","PeriodicalId":31294,"journal":{"name":"Justicia Islamica","volume":"17 1","pages":"223-242"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Justicia Islamica","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/justicia.v17i2.2090","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Islam has to law of sharia a marriage between men and women in order to build a family that is sakinah, mawaddah and rahmah. In order to achieve the goal of marriage, Islam has set a requirement for married couples to have several abilities to marry which is termed as istitā'ah al-bā'ah. Practically, there are still many people in marriages understanding the concept of istitā’ah al-bā’ah partially and even not applied it at all. The objective of this study is to examine the concept of istitā’ah al-bā’ah as a requirement in marriage and to explain its types and criteria according to sharia perspective through library research on Fiqh Principle and content analysis of Fiqh books. This study deeply analyses the collective data. This study has successfully found the types and criteria of marriage recommended in marriage, firstly, non-material abilities including an ability to have sex, physical health from dangerous diseases, and age. The second is material ability including an ability to meet the cost of marriage consisting of paying dowry and living. This study contributes to the context of strengthening the ability standards for couples wishing to get married. Therefore, fulfilling the requirements of the abilities to marry is expected to minimize problems in marriage, including minimizing the divorce rate.Islam telah mensyariatkan perkawinan antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Untuk mewujudkan perkawinan tersebut maka Islam telah menetapkan persyaratan kepada pasangan yang akan menikah untuk memiliki kemampuan menikah terlebih dahulu yang diistilahkan dengan istitā’ah al-bā’ah. Dalam praktiknya banyak yang memahami konsep istitā’ah al-bā’ah secara  parsial atau bahkan perkawinan yang tidak dilandasi konsep istitā’ah al-bā’ah. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji konsep istitā’ah al-bā’ah sebagai sebuah persyaratan dalam perkawinan serta menjelaskan jenis dan kriterianya menurut perspektif syariah. Melalui kajian literatur (library research) terhadap kaidah fikih dan analisis kandungan terhadap kitab-kitab fikih. Analisis dilakukan secara mendalam terhadap data yang telah terkumpul. Kajian ini berhasil menemukan jenis-jenis dan kriteria kemampuan menikah yang dianjurkan dalam Islam, yaitu: pertama, kemampuan non material yang meliputi kemampuan melakukan hubungan kelamin, kesehatan fisik dari penyakit-penyakit yang berbahaya dan cukup umur. Kedua ialah kemampuan material yaitu kemampuan memenuhi biaya nikah yang terdiri dari kemampuan membayar mahar dan nafkah. Kajian ini berkontribusi dalam konteks penguatan standar kemampuan bagi pasangan yang ingin melangsungkan perkawinan. Sehingga dengan prasyarat kemampuan menikah tersebut, diharapkan dapat meminimalisir problem dalam perkawinan, termasuk meminimalisir angka perceraian.
婚姻中的伊斯兰教概念
伊斯兰教必须遵守伊斯兰教法,即男女之间的婚姻,以建立一个萨基纳、玛瓦达和拉赫玛的家庭。为了实现婚姻的目标,伊斯兰教规定已婚夫妇必须具备多种结婚能力,这被称为istitā'ah al-bā’ah。实际上,仍有许多婚姻中的人部分理解istitā'ah al-bā'aah的概念,甚至根本没有应用它。本研究的目的是通过图书馆对菲克原则的研究和菲克书籍的内容分析,检验婚姻中的一项要求,并从伊斯兰教法的角度解释其类型和标准。本研究对集体数据进行了深入分析。本研究成功地找到了婚姻中推荐的婚姻类型和标准,首先是非物质能力,包括性生活能力、危险疾病的身体健康和年龄。第二是物质能力,包括支付嫁妆和生活费用的能力。这项研究有助于加强希望结婚的夫妇的能力标准。因此,满足结婚能力的要求有望最大限度地减少婚姻问题,包括最大限度地降低离婚率。伊斯兰教规定男女结婚是为了建立一个悲伤、高尚和仁慈的家庭。为了实现这一婚姻,伊斯兰教规定已婚夫妇必须在离婚前结婚。在实践中,许多人部分理解istitāah al-bā'ah的概念,甚至理解婚姻,而这并不伴随着istitā。本研究的目的是研究作为婚姻条件的istitāah al-bā'ah的概念,并从企业的角度解释其类型和标准。通过对小说的文学研究和对小说类书籍的内容分析。利用收集到的数据进行了深入的分析。本研究发现了伊斯兰教提倡的婚姻类型和标准,即:第一,非物质能力,包括性生活的能力、远离危险疾病的身体健康和足够的年龄。二是物质能力满足婚姻成本由支付能力和成本构成。这项研究有助于为想要求婚的夫妇提供标准容量负荷。因此,在婚姻能力的前提下,希望能最大限度地减少婚姻问题,包括减少离婚人数。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
10
审稿时长
3 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信