{"title":"KELITBANGAN DALAM PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI KOTA SEMARANG","authors":"Prihadi Nugroho, Samsul Ma’rif, Novita Rohmana Putri","doi":"10.35475/riptek.v15i2.133","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Misi pembangunan bidang ekonomi Kota Semarang menyebutkan bahwa pembangunan ekonomi dilakukan berdasarkan riset dan inovasi. Hal ini selaras dengan paradigma pembangunan ekonomi yang saat ini telah berorientasi pada knowledge- based economy yaitu pengetahuan dan budaya inovasi menjadi motor penggerak perekonomian. Dalam pencapaian misi pembangunan bidang ekonomi, Kota Semarang menghadapi berbagai permasalahan di antaranya berupa penurunan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) dari 6,89% pada tahun 2019 menjadi minus 1,61% pada tahun 2020 dan pencapaian indeks daya saing daerah (IDSD) yang tidak signifikan. Selain itu, akibat pandemi Covid-19, perekonomian daerah mengalami perlambatan akibat terganggunya aktivitas-aktivitas ekonomi sejumlah sektor usaha. Kesenjangan (gap) antara hasil kinerja pada aspek ekonomi dan apa yang telah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah lewat berbagai standar capaian yang ditetapkan menyebabkan munculnya permasalahan dalam mencapai misi pembangunan bidang ekonomi. Kegiatan kelitbangan dibutuhkan untuk mendukung pencapaian indikator-indikator kinerja pembangunan ekonomi Kota Semarang ini. Oleh karena itu, diperlukan kajian strategis kelitbangan yang diharapkan dapat menjadi jembatan antara penelitian menuju kebijakan (bridging research to policy) serta menjadi upaya implementasi kebijakan berbasisi bukti evidence based policy dalam pemerintahan Kota Semarang. Secara spesifik, kajian ini disusun dengan tujuan untuk menyusun arahan kegiatan kelitbangan di bidang ekonomi yang mendorong pencapaian visi dan misi RPJMD Kota Semarang 2021-2026. Kajian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed method) yaitu menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Kajian menghasilkan 49 usulan tema kelitbangan dengan jenis kegiatan berupa penelitian, pengembangan, dan evaluasi kebijakan. Kajian ini memiliki temuan bahwa dalam penyusunan usulan judul tema kelitbangan perlu memerhatikan indikator kinerja dan prioritas program yang mendukung tiap sasaran rencana pembangunan. Hal ini berkaitan dengan upaya agar tema kelitbangan yang diusulkan tepat sasaran dalam pencapaian indikator kinerja dalam misi bidang ekonomi. ","PeriodicalId":33858,"journal":{"name":"Jurnal Riptek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riptek","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35475/riptek.v15i2.133","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Misi pembangunan bidang ekonomi Kota Semarang menyebutkan bahwa pembangunan ekonomi dilakukan berdasarkan riset dan inovasi. Hal ini selaras dengan paradigma pembangunan ekonomi yang saat ini telah berorientasi pada knowledge- based economy yaitu pengetahuan dan budaya inovasi menjadi motor penggerak perekonomian. Dalam pencapaian misi pembangunan bidang ekonomi, Kota Semarang menghadapi berbagai permasalahan di antaranya berupa penurunan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) dari 6,89% pada tahun 2019 menjadi minus 1,61% pada tahun 2020 dan pencapaian indeks daya saing daerah (IDSD) yang tidak signifikan. Selain itu, akibat pandemi Covid-19, perekonomian daerah mengalami perlambatan akibat terganggunya aktivitas-aktivitas ekonomi sejumlah sektor usaha. Kesenjangan (gap) antara hasil kinerja pada aspek ekonomi dan apa yang telah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah lewat berbagai standar capaian yang ditetapkan menyebabkan munculnya permasalahan dalam mencapai misi pembangunan bidang ekonomi. Kegiatan kelitbangan dibutuhkan untuk mendukung pencapaian indikator-indikator kinerja pembangunan ekonomi Kota Semarang ini. Oleh karena itu, diperlukan kajian strategis kelitbangan yang diharapkan dapat menjadi jembatan antara penelitian menuju kebijakan (bridging research to policy) serta menjadi upaya implementasi kebijakan berbasisi bukti evidence based policy dalam pemerintahan Kota Semarang. Secara spesifik, kajian ini disusun dengan tujuan untuk menyusun arahan kegiatan kelitbangan di bidang ekonomi yang mendorong pencapaian visi dan misi RPJMD Kota Semarang 2021-2026. Kajian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed method) yaitu menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Kajian menghasilkan 49 usulan tema kelitbangan dengan jenis kegiatan berupa penelitian, pengembangan, dan evaluasi kebijakan. Kajian ini memiliki temuan bahwa dalam penyusunan usulan judul tema kelitbangan perlu memerhatikan indikator kinerja dan prioritas program yang mendukung tiap sasaran rencana pembangunan. Hal ini berkaitan dengan upaya agar tema kelitbangan yang diusulkan tepat sasaran dalam pencapaian indikator kinerja dalam misi bidang ekonomi.