{"title":"Penggunaan Bahasa Dayak Dalam Edukasi Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Penurunan Debris Index Pada Siswa","authors":"Neny Setiawaty Ningsih, Rita Herlina, Dian Femala, Omry Pakpahan, Rusmali Rusmali","doi":"10.30602/jvk.v8i1.1046","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan di Indonesia. Penyuluhan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat khususnya anak sekolah dasar melalui pembelajaaran dari oleh dan untuk masyrakat.Komunikasi merupakan kompetensi yang harus dimiliki dalam melakukan penyuluhan kesehatan. Bahasa yang dibutuhkan dalam berkomunikasi utuk menyampaikan pesan. Contoh bahasa yang digunakan dalam komunikasi yakni bahasa sosial budaya.Komunikasi dengan bahasa sosial budaya sering terjadi, karena banyaknya interaksi antara orang – orang yang memiliki budaya . Bahasa Dayak merupakan bahasa daerah yang lahir dari adat dayak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahasa Dayak dalam edukasi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan menurunkan debris indeks pada siswa di SDN 12 Toho Kabupaten Mempawah.Jenis penelitian ini adalah Penelitian quasi experiment dengan desain pretestandposttestcontrolgroupdesign, subyek dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok bahasa Dayak sebagai kelompok perlakuan dan kelompok bahasa Indonesia sebagai kelompok kontrol. Debris indexs diukur drngan menggunakan skor debris.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SDN 12 Toho kelas 5.Pengolahan data dilakukan menggunakan komputer dengan program SPSS versi13.0 for windows dengan uji for windows dengan uji wilcoxconBerdasarkan uji Mann Whitney didapatkan nilai p value sebesar0,000 <(0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitassecara signifikan antara metode penyuluhan menggunakan bahasa Dayak dan metode penyuluhan menggunakan bahasa Indonesiaterhadappeningkatan pengetahuan siswa SDN 12 Toho Kabupaten Mempawah. .Berdasarkan uji Mann Whitney didapatkan nilai p value sebesar0,010 < (0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitassecara signifikan antara metode bahasa Dayakdan metode Bahasa Indonesiaterhadappenurunan nilai DI siswa SDN 12 Toho Kabupaten Mempawah.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vokasi Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30602/jvk.v8i1.1046","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan di Indonesia. Penyuluhan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat khususnya anak sekolah dasar melalui pembelajaaran dari oleh dan untuk masyrakat.Komunikasi merupakan kompetensi yang harus dimiliki dalam melakukan penyuluhan kesehatan. Bahasa yang dibutuhkan dalam berkomunikasi utuk menyampaikan pesan. Contoh bahasa yang digunakan dalam komunikasi yakni bahasa sosial budaya.Komunikasi dengan bahasa sosial budaya sering terjadi, karena banyaknya interaksi antara orang – orang yang memiliki budaya . Bahasa Dayak merupakan bahasa daerah yang lahir dari adat dayak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahasa Dayak dalam edukasi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan menurunkan debris indeks pada siswa di SDN 12 Toho Kabupaten Mempawah.Jenis penelitian ini adalah Penelitian quasi experiment dengan desain pretestandposttestcontrolgroupdesign, subyek dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok bahasa Dayak sebagai kelompok perlakuan dan kelompok bahasa Indonesia sebagai kelompok kontrol. Debris indexs diukur drngan menggunakan skor debris.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SDN 12 Toho kelas 5.Pengolahan data dilakukan menggunakan komputer dengan program SPSS versi13.0 for windows dengan uji for windows dengan uji wilcoxconBerdasarkan uji Mann Whitney didapatkan nilai p value sebesar0,000 <(0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitassecara signifikan antara metode penyuluhan menggunakan bahasa Dayak dan metode penyuluhan menggunakan bahasa Indonesiaterhadappeningkatan pengetahuan siswa SDN 12 Toho Kabupaten Mempawah. .Berdasarkan uji Mann Whitney didapatkan nilai p value sebesar0,010 < (0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitassecara signifikan antara metode bahasa Dayakdan metode Bahasa Indonesiaterhadappenurunan nilai DI siswa SDN 12 Toho Kabupaten Mempawah.
健康收集是印度尼西亚政府解决健康问题的努力之一。医疗保健聚集是为了通过向社会学习和为社会服务来提高社会能力,尤其是小学生。沟通是提出健康声明时必须具备的能力。整个通信消息中所需的语言。交际中使用的语言的一个例子是文化的社会语言。与社会文化语言的交流经常发生,因为有文化的人之间有很多互动。达亚克语是该地区因武力而产生的语言。本研究的目的是了解在SDN 12 Toho Kabupaten Upper的健康教育中使用权力来提高学生认知能力和降低指数碎片的有效性。这类研究是一项准实验研究,采用测试前对照组设计设计,将受试者分为两组,即达亚克语组作为印尼语治疗组,印尼语组作为对照组。使用碎片分数对碎片进行测量的碎片指数。本研究的样本为SDN 12 Toho 5班的学生。数据收集使用SPSS 13.0版本的计算机进行,使用wilcoxconTest进行。基于Mann-Whitney检验,p值为0.000<(0.05),这表明,根据SDN学生12 Toho Kabupaten Expanded的知识,使用Fuel语言进行破译的方法和使用印尼语进行破译的方式在有效性上存在显著差异。根据Mann-Whitney检验,p值为0.010<(0.05),这表明就SDN学生12 Toho Kabupaten放大的DI值而言,语言方法和印度尼西亚方法之间的有效性存在显著差异。