{"title":"Penerapan Metode Time Cost Trade Off (TCTO) dalam Optimasi Durasi dan Biaya pada Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Gempol–Pasuruan–Probolinggo","authors":"Andika Wahyu Eka Sakti, F. Rachmawati","doi":"10.12962/j23373539.v12i1.111331","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak—Proyek preservasi jalan dan jembatan Gempol– Pasuruan–Probolinggo merupakan salah satu proyek preservasi yang mengalami perlambatan pekerjaan dikarenakan adanya kegiatan mudik lebaran. Arus mudik lebaran menyebabkan bebe-rapa pekerjaan tidak dapat dilaksanakan sehingga menyebabkan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan mengalami keterlam-batan. Selain itu, permasalahan dalam perizinan juga menyebab-kan proyek ini mengalami keterlambatan. Padahal, proyek ini terbatasi pada segi waktu penyelesaiannya karena jalan dan jembatan pada ruas tersebut berpengaruh terhadap kelancaran sektor perhubungan, baik pada mobilitas manusia maupun distri-busi barang. Oleh karena itu, perlu dilakukan percepatan pengerjaan proyek agar proyek dapat selesai tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi durasi dan biaya Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Gempol–Pasuruan– Probolinggo. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mempercepat pengerjaan proyek serta memeroleh penambahan biaya yang paling optimal adalah dengan optimalisasi jadwal baik dengan menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO) maupun fast tracking. Metode TCTO dilakukan dengan melakukan crashing durasi proyek. Pada metode crashing, dilakukan analisis Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope pada aktivitas sisa pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, kemudian dilakukan percepatan hingga jenuh seluruhnya. Setelah itu, dilakukan rekapitulasi hasil percepatan metode crashing (optimum dan maksimum) dan fast tracking. Penelitian ini menghasilkan durasi percepatan paling optimal dengan durasi akhir 99 hari dan biaya Rp30.525.265.504,56. Crashing optimum belum dapat mengejar target percepatan akibat keterlambatan proyek, namun dengan percepatan maksimum dapat mengerjar target percepatan.","PeriodicalId":17733,"journal":{"name":"Jurnal Teknik ITS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik ITS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12962/j23373539.v12i1.111331","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak—Proyek preservasi jalan dan jembatan Gempol– Pasuruan–Probolinggo merupakan salah satu proyek preservasi yang mengalami perlambatan pekerjaan dikarenakan adanya kegiatan mudik lebaran. Arus mudik lebaran menyebabkan bebe-rapa pekerjaan tidak dapat dilaksanakan sehingga menyebabkan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan mengalami keterlam-batan. Selain itu, permasalahan dalam perizinan juga menyebab-kan proyek ini mengalami keterlambatan. Padahal, proyek ini terbatasi pada segi waktu penyelesaiannya karena jalan dan jembatan pada ruas tersebut berpengaruh terhadap kelancaran sektor perhubungan, baik pada mobilitas manusia maupun distri-busi barang. Oleh karena itu, perlu dilakukan percepatan pengerjaan proyek agar proyek dapat selesai tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi durasi dan biaya Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Gempol–Pasuruan– Probolinggo. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mempercepat pengerjaan proyek serta memeroleh penambahan biaya yang paling optimal adalah dengan optimalisasi jadwal baik dengan menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO) maupun fast tracking. Metode TCTO dilakukan dengan melakukan crashing durasi proyek. Pada metode crashing, dilakukan analisis Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope pada aktivitas sisa pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, kemudian dilakukan percepatan hingga jenuh seluruhnya. Setelah itu, dilakukan rekapitulasi hasil percepatan metode crashing (optimum dan maksimum) dan fast tracking. Penelitian ini menghasilkan durasi percepatan paling optimal dengan durasi akhir 99 hari dan biaya Rp30.525.265.504,56. Crashing optimum belum dapat mengejar target percepatan akibat keterlambatan proyek, namun dengan percepatan maksimum dapat mengerjar target percepatan.