MASYARAKAT BADUY DALAM PERGULATAN TIGA JARINGAN MAKNA

Efa Ida Amaliyah
{"title":"MASYARAKAT BADUY DALAM PERGULATAN TIGA JARINGAN MAKNA","authors":"Efa Ida Amaliyah","doi":"10.14421/JSR.V12I2.1294","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article tries to explore about Bernard Adeney-Risakotta’ theory, that are agama (religion), modernitas (modernity), and budaya nenek moyang (culture of the ancestors), that relates with Baduy society (Baduy Dalam and Baduy Luar). This article uses library research. There are differences between Baduy Luar and Baduy Dalam, Baduy Luar tends to influenced by modernity, because they receive modernity product, such as technology, idea, and also institutions. In religiosity’ view, they are influenced by traditional religion. They accept modernity in technology form, such as transportation, television, the watch, clothes, etc. Tujuan tulisan ini mengeksplorasi tentang tiga jaringan makna yang menjadi teori Bernard Adeney-Risakotta, yaitu agama, modernitas, dan budaya nenek moyang pada masyarakat Baduy yang mempunyai pola sedikit berbeda, karena ada dua Baduy, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Tulisan ini menggunakan analisa kepustakaan. Analisa didasarkan pengumpulan data sekunder berbasis kepustakaan yang dihimpun dari berbagai literatur yang mendukung. Masyarakat Baduy masih melaksanakan gotong royong, misalnya pada pembuatan rumah, panen, acara ritual atau berdo’a. Baduy Luar sudah terpengaruh pada modernitas, yaitu teknologi (televisi dan transportasi), institusi dan gagasan (ide). Tidak ada konfrontasi dari luar Baduy, karena mengedepankan kebersamaan dan saling menghormati. Baduy Luar masih memegang teguh budaya nenek moyang dengan patuh pada puun sebagai kepala suku. Mereka tetap memakai identitas sebagai masyarakat Baduy, yaitu pakaian yang merupakan ciri khas Baduy. Menurut Bernard, budaya nenek moyang bisa berupa kesetiaan pada nenek moyang, kepatuhan pada adat istiadat. Berbeda dengan Baduy Dalam dalam menerima tiga jaringan di atas. Baduy Dalam merupakan masyarakat yang menonjolkan budaya nenek moyang. Dalam hal modernitas, mereka sangat jauh dari yang telah didefinisikan oleh Bernard, baik dalam modernitas gagasan (ide) dan tehnologi. Keywords: Religion, cultural ancestors,Modernity,Baduy","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":"12 1","pages":"313-326"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JSR.V12I2.1294","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

Abstract

This article tries to explore about Bernard Adeney-Risakotta’ theory, that are agama (religion), modernitas (modernity), and budaya nenek moyang (culture of the ancestors), that relates with Baduy society (Baduy Dalam and Baduy Luar). This article uses library research. There are differences between Baduy Luar and Baduy Dalam, Baduy Luar tends to influenced by modernity, because they receive modernity product, such as technology, idea, and also institutions. In religiosity’ view, they are influenced by traditional religion. They accept modernity in technology form, such as transportation, television, the watch, clothes, etc. Tujuan tulisan ini mengeksplorasi tentang tiga jaringan makna yang menjadi teori Bernard Adeney-Risakotta, yaitu agama, modernitas, dan budaya nenek moyang pada masyarakat Baduy yang mempunyai pola sedikit berbeda, karena ada dua Baduy, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Tulisan ini menggunakan analisa kepustakaan. Analisa didasarkan pengumpulan data sekunder berbasis kepustakaan yang dihimpun dari berbagai literatur yang mendukung. Masyarakat Baduy masih melaksanakan gotong royong, misalnya pada pembuatan rumah, panen, acara ritual atau berdo’a. Baduy Luar sudah terpengaruh pada modernitas, yaitu teknologi (televisi dan transportasi), institusi dan gagasan (ide). Tidak ada konfrontasi dari luar Baduy, karena mengedepankan kebersamaan dan saling menghormati. Baduy Luar masih memegang teguh budaya nenek moyang dengan patuh pada puun sebagai kepala suku. Mereka tetap memakai identitas sebagai masyarakat Baduy, yaitu pakaian yang merupakan ciri khas Baduy. Menurut Bernard, budaya nenek moyang bisa berupa kesetiaan pada nenek moyang, kepatuhan pada adat istiadat. Berbeda dengan Baduy Dalam dalam menerima tiga jaringan di atas. Baduy Dalam merupakan masyarakat yang menonjolkan budaya nenek moyang. Dalam hal modernitas, mereka sangat jauh dari yang telah didefinisikan oleh Bernard, baik dalam modernitas gagasan (ide) dan tehnologi. Keywords: Religion, cultural ancestors,Modernity,Baduy
贝都因人参与三个有意义的网络斗争
本文试图探讨Bernard Adeney Risakotta的理论,即agama(宗教)、modernitas(现代性)和budaya nenek moyang(祖先文化),这些理论与巴杜伊社会(巴杜伊·达拉姆和巴杜伊·卢尔)有关。这篇文章使用了图书馆研究。Baduy Luar和Baduy Dalam之间存在差异,Baduy Ruar往往受到现代性的影响,因为他们接受的是现代性的产品,如技术、思想和制度。在宗教信仰者看来,他们受到传统宗教的影响。他们接受交通、电视、手表、衣服等技术形式的现代性。本文采用文献分析法。基于从各种支持文献中收集的基于二级图书馆的数据收集的分析。巴杜伊人仍在进行罗永空投,例如建造房屋、种植庄稼、举行仪式或berdo'a。外部风暴受到了现代性的影响,如技术(电视和交通)、制度和思想。巴杜伊之外没有对抗,因为这很常见,也很受尊重。Baduy External仍然保留着祖先的文化,服从作为部落首领的puun。他们仍然穿着巴杜的身份,那是巴杜的特殊服装。根据Bernard的说法,祖先文化可以是对祖先传统的忠诚,对习俗的遵守。不同于Baduy内部接收三个网络以上。Baduy-Dalam是一个强调祖父母文化的社会。就现代性而言,无论是从思想的现代性还是技术的现代性来看,它们都与伯纳德所定义的相去甚远。关键词:宗教、文化祖先、现代性、巴杜伊
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
18 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信