HIPERSEMIOTIKA (Kritik Nalar Semiotika sebagai Teori Dusta dalam Reinterpretasi Qur'anic Studies)

QOF Pub Date : 2019-06-15 DOI:10.30762/QOF.V3I1.1029
Wahyu Hanafi
{"title":"HIPERSEMIOTIKA (Kritik Nalar Semiotika sebagai Teori Dusta dalam Reinterpretasi Qur'anic Studies)","authors":"Wahyu Hanafi","doi":"10.30762/QOF.V3I1.1029","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak; Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan distorsi semiotika sebagai teori dusta dalam reinterpretasi Qur’anic Studies. Dalam pandangan Umberto Eco, semiotika adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta. Artinya adalah, antara yang dikatakan atau yang ditulis dalam kajian semiotik tidak sesuai dengan realitas. Terdapat hubungan yang tidak simetris antara tanda dan realitas. Terdapat jurang yang dalam antar sebuah tanda (sign) dan referensinya pada realitas (referent). Konsep, isi, atau makna dari apa yang dibicarakan atau ditulis tidak sesuai dengan realitas yang dilukiskan. Pada tahap interpretasi teks al-Qur’an diperlukan pendekatan sinkronik guna mengetahui kesejarahan makna agar makna al-Qur’an dapat dipahami secara kontekstual. Aktualisasi semiotika sebagai pendekatan interpretasi al-Qur’an hanya menyentuh sisi luar ayat-ayat al-Qur’an secara tekstual dan menafikan kesejarahan makna. Maka peran semiotika dalam menginterpretasikan ayat-ayat al-Qur’an secara tekstual perlu ditinjau kembali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi tanda-tanda dalam al-Qur’an dengan menggunakan pendekatan semiotika menuai kedustaan yang berdasar pada prinsip perubahan dan transformasi, imanensi, permainan bahasa, dan simulasi. \n \nKata Kunci; Hipersemiotika, Dusta, al-Qur’an \n \nAbstract; This study aims to describe the distortion of semiotics as a theory of lie in the reinterpretation of the Qur'anic Studies. In Umberto Eco's view, semiotics is a discipline that studies everything that can be used to lie. That is, between what is said or written in a semiotic study doesn't match with reality. There is an asymmetric relationship between signs and reality. There is a deep gulf between a sign and referent. The concept, content, or meaning of what is spoken or written does not fit the reality described. In the interpretation of the text of the Qur'an takes a synchronic approach to know the historic meaning so the meaning of the Qur'an can be understood contextually. The actualization of semiotics as an interpretation approach of the Qur'an only touches the outside of the verses of the Qur'an textually and denies the historical meaning. So the role of semiotics in interpreting the verses of the Qur'an textually needs to be reviewed. This method of this research using descriptive qualitative method. The results of this study indicate the representation of signs in the Qur'an using the semiotics approach reap a lie based on the principles of change and transformation, imanention, language games, and simulation. \n \nKeywords; Hypersemiotics, Lie, al-Qur'an","PeriodicalId":33702,"journal":{"name":"QOF","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"QOF","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30762/QOF.V3I1.1029","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak; Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan distorsi semiotika sebagai teori dusta dalam reinterpretasi Qur’anic Studies. Dalam pandangan Umberto Eco, semiotika adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta. Artinya adalah, antara yang dikatakan atau yang ditulis dalam kajian semiotik tidak sesuai dengan realitas. Terdapat hubungan yang tidak simetris antara tanda dan realitas. Terdapat jurang yang dalam antar sebuah tanda (sign) dan referensinya pada realitas (referent). Konsep, isi, atau makna dari apa yang dibicarakan atau ditulis tidak sesuai dengan realitas yang dilukiskan. Pada tahap interpretasi teks al-Qur’an diperlukan pendekatan sinkronik guna mengetahui kesejarahan makna agar makna al-Qur’an dapat dipahami secara kontekstual. Aktualisasi semiotika sebagai pendekatan interpretasi al-Qur’an hanya menyentuh sisi luar ayat-ayat al-Qur’an secara tekstual dan menafikan kesejarahan makna. Maka peran semiotika dalam menginterpretasikan ayat-ayat al-Qur’an secara tekstual perlu ditinjau kembali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi tanda-tanda dalam al-Qur’an dengan menggunakan pendekatan semiotika menuai kedustaan yang berdasar pada prinsip perubahan dan transformasi, imanensi, permainan bahasa, dan simulasi. Kata Kunci; Hipersemiotika, Dusta, al-Qur’an Abstract; This study aims to describe the distortion of semiotics as a theory of lie in the reinterpretation of the Qur'anic Studies. In Umberto Eco's view, semiotics is a discipline that studies everything that can be used to lie. That is, between what is said or written in a semiotic study doesn't match with reality. There is an asymmetric relationship between signs and reality. There is a deep gulf between a sign and referent. The concept, content, or meaning of what is spoken or written does not fit the reality described. In the interpretation of the text of the Qur'an takes a synchronic approach to know the historic meaning so the meaning of the Qur'an can be understood contextually. The actualization of semiotics as an interpretation approach of the Qur'an only touches the outside of the verses of the Qur'an textually and denies the historical meaning. So the role of semiotics in interpreting the verses of the Qur'an textually needs to be reviewed. This method of this research using descriptive qualitative method. The results of this study indicate the representation of signs in the Qur'an using the semiotics approach reap a lie based on the principles of change and transformation, imanention, language games, and simulation. Keywords; Hypersemiotics, Lie, al-Qur'an
HIPERSEMIOTICS
抽象;该研究旨在将次语学的失真理论描述为一个谎言理论在Umberto Eco看来,符号学是一门研究一切可以用来说谎的东西的学科。这意味着在符号学研究中所说或写的东西与现实不符。标记和现实之间存在着不对称的联系。符号和它对现实的引用之间存在着深深的鸿沟。所谈论或所写内容的概念、内容或意义与所描述的现实不符。在对可兰经文本的解释阶段,需要一种同步性的方法,以确定其含义的不同之处,以便在语境上理解古兰经的意思。符号学的解释方法只触及古兰经经文的外部,否认经文的意义。因此,符号学在文本解释中所扮演的角色需要文本回顾。本研究采用的方法是描述性质的。这项研究的结果表明,古兰经中符号的表现是通过符号学的方法来收获基于变化、信仰、语言游戏和模拟原则的谎言。关键词;杂化,谎言,古兰经摘要;这个研究可以用来描述半保守的扭曲在Umberto Eco的观点中,半人半意的是研究可以用来说谎的一切的问题。这是,在半教研究中说或写的东西与现实不符。信号和现实之间有一种关系。信号和参考之间有很深的海湾。无论是构思、构思,还是文字,都不适合现实的描述。在对《古兰经》文本的解释中,需要同步的方法来了解它的历史意义,这样它的意义才能真正理解它。符文法的实现就像对《古兰经》的解释一样,只触及了《古兰经》之外的定义和历史意义。因此,在解释《古兰经》中出现的符号化角色实际上需要重新审视。这个研究的方法使用了descriptive qualitative method。这种研究的结果是用变化和变革、信仰、语言游戏和模拟的原则来解释。安装;摩尔摩登,谎言,古兰经
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
QOF
QOF
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信