{"title":"ASH’ARISM IN NUSANTARA: Reviewing Traditional Ulama's Role in Shaping Islamic Creed in Nusantara","authors":"Umar Muhammad Noor","doi":"10.30821/miqot.v47i1.1070","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Since the beginning of the introduction of Islam in North-East Asia, Ash’arism has been represented Sunni theology that shaped the mainstream of Islamic belief in the region. However, during the last few years, it has been confronted serious contention from various parties. This article will examine the role played by its proponents in shaping Islamic belief and the challenges they faced to keep the tradition alive. It first briefly exposes how Ash’arism appeared and influenced theological discourse in various parts of Islamic world including Nusantara. Some prominent Nusantara ulamas and their contribution will be mentioned. Lastly, the study implies that although Ash’arism movement was challenged by a number of counterparts, it’s teachings and tenets nonetheless provide room and offer practical suggestions to keep it relevant to the current need.Abstrak: Sejak Islam pertama kali diperkenalkan di kawasan Asia Tenggara, aliran Ash’ari telah menjadi aliran dominan yang membentuk wajah Islam di wilayah tersebut. Namun begitu, pada hari ini aliran Ash’ari menghadapi tantangan serius dari berbagai pihak yang mengancam keberadaannya. Artikel ini akan mengkaji peran yang dimainkan oleh aliran Ash’ari dalam membentuk pegangan akidah Islam dan tantangan yang mereka hadapi untuk menjaga tradisi ini terus bertahan. Pertama, penulis akan memaparkan secara ringkas bagaimana aliran Ash’ari muncul dan mempengaruhi wacana teologis di berbagai belahan dunia Islam. Kedua, penulis akan membincangkan kemasukan mazhab Asha’ri ke negeri-negeri yang berada di Nusantara. Beberapa ulama Nusantara terkemuka dan kontribusinya akan disebutkan. Ketiga, kajian ini akan menarik perhatian kepada tantangan modern yang dihadapi oleh aliran Ash’ari serta saranan praktis yang ditawarkan untuk menjaga relevansi aliran ini dengan kebutuhan akidah umat Islam pada hari ini.","PeriodicalId":53372,"journal":{"name":"Miqot Jurnal Ilmuilmu Keislaman","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Miqot Jurnal Ilmuilmu Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30821/miqot.v47i1.1070","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract: Since the beginning of the introduction of Islam in North-East Asia, Ash’arism has been represented Sunni theology that shaped the mainstream of Islamic belief in the region. However, during the last few years, it has been confronted serious contention from various parties. This article will examine the role played by its proponents in shaping Islamic belief and the challenges they faced to keep the tradition alive. It first briefly exposes how Ash’arism appeared and influenced theological discourse in various parts of Islamic world including Nusantara. Some prominent Nusantara ulamas and their contribution will be mentioned. Lastly, the study implies that although Ash’arism movement was challenged by a number of counterparts, it’s teachings and tenets nonetheless provide room and offer practical suggestions to keep it relevant to the current need.Abstrak: Sejak Islam pertama kali diperkenalkan di kawasan Asia Tenggara, aliran Ash’ari telah menjadi aliran dominan yang membentuk wajah Islam di wilayah tersebut. Namun begitu, pada hari ini aliran Ash’ari menghadapi tantangan serius dari berbagai pihak yang mengancam keberadaannya. Artikel ini akan mengkaji peran yang dimainkan oleh aliran Ash’ari dalam membentuk pegangan akidah Islam dan tantangan yang mereka hadapi untuk menjaga tradisi ini terus bertahan. Pertama, penulis akan memaparkan secara ringkas bagaimana aliran Ash’ari muncul dan mempengaruhi wacana teologis di berbagai belahan dunia Islam. Kedua, penulis akan membincangkan kemasukan mazhab Asha’ri ke negeri-negeri yang berada di Nusantara. Beberapa ulama Nusantara terkemuka dan kontribusinya akan disebutkan. Ketiga, kajian ini akan menarik perhatian kepada tantangan modern yang dihadapi oleh aliran Ash’ari serta saranan praktis yang ditawarkan untuk menjaga relevansi aliran ini dengan kebutuhan akidah umat Islam pada hari ini.
摘要:自伊斯兰教传入东北亚以来,阿什教主义一直以逊尼派神学为代表,形成了该地区伊斯兰教信仰的主流。然而,在过去几年中,它面临着来自各方的严重争论。本文将考察其支持者在塑造伊斯兰信仰方面所扮演的角色,以及他们为保持传统而面临的挑战。它首先简要地揭示了阿什主义是如何出现的,并影响了伊斯兰世界各个部分的神学话语,包括努沙塔拉。一些著名的努桑塔拉乌拉及其贡献将被提及。最后,该研究表明,尽管灰烬主义运动受到了许多同行的挑战,但它的教义和信条仍然提供了空间,并提供了切实可行的建议,使其与当前的需要保持联系。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】:中国伊斯兰教pertama kali diperkenalkan di kawasan Asia Tenggara,中国伊斯兰教(aliran Ash’ari telah menjadi aliran dominan yang membentuk wajah Islam di wilayah tersebut。Namun begitu, pada hari ini aliran Ash 'ari menghadapi tantangan serius dari berbagai pihak yang mengancam keberadaannya。阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼,阿蒂克尔尼Pertama, penulis akan memaparkan secara ringkas bagaimana aliran Ash 'ari muncul dan mempengaruhi wacana technologii berbagai belahan dunia Islam。Kedua, penulis akan membingkan kemasukan mazhab Asha 'ri ke negeri-negeri yang berada di Nusantara。Beberapa ulama Nusantara terkemuka dan kontribuya akan disebutkan。Ketiga, kajian ini akan menarik perhatian kepada tantangan现代yang dihadapi oleh alian Ash 'ari serta saranan praktis yang ditawarkan untuk menjaga关联aniran ini dengan kebutuhan akidah umat Islam pada hari ini。