The use of traditional health care among Indonesian Family

N. Nurhayati, L. Widowati
{"title":"The use of traditional health care among Indonesian Family","authors":"N. Nurhayati, L. Widowati","doi":"10.22435/hsji.v8i1.5600.","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang : Penggunaan obat tradisional, pengobatan komplementer dan alternatif meningkat selama beberapa tahun terakhir. Alasan utama meningkatnya penggunaan obat tradisional adalah pasien mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk kesehatan mereka dan mencari berbagai bentuk perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional pada rumah tangga di Indonesia Metode : Penelitian ini menggunakan data rumah tangga dari data Riskesdas tahun 2013. Jumlah data yang dianalisis sebesar 294.959 subjek.  Analisis data menggunakan analisis kompleks sampel dengan regresi logistik untuk memperoleh faktor dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional pada rumah tangga di Indonesia Hasil : Sebanyak 294.959 subjek pada penelitian ini. Proporsi subjek yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional adalah 30,4% (89.752/294.959). Faktor risiko dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional adalah wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi, dan ketersediaan pelayanan kesehatan. Dibandingkan dengan rumah tangga yang tinggal di pedesaan, rumahtangga yang berada di perkotaan berpeluang 1,09 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradsional [rasio odds suaian (ORa)= 1,09; 95% CI= 1,04 to 1,14]. Rumah tangga yang tingkat pendidikannya rendah berpeluang 1,10 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,10; 95% CI=1,03 to 1,18). Rumah tangga dengan pekerjaan swasta berpeluang 1,33 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradsional (ORa=1,33; 95% CI=1,25 to 1,41). Rumah tangga yang memiliki tingkat ekonomi tinggi berpeluang 1,31 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,31; 95% CI=1,23 to 1,41). Rumah tangga yang mengetahui ketersediaan pelayanan kesehatan berpeluang 1,44 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,44; 95% CI=1,29 to 1,60). Kesimpulan : Rumah tangga yang tinggal di perkotaan, memiliki tingkat pendidikan rendah, pekerja swasta, memiliki status ekonomi yang tinggi, mengetahui ketersediaan pelayanan kesehatan, lebih berpeluang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional Kata kunci : pelayanan kesehatan tradisional, rumah tangga, Indonesia Background: The use of traditional medicine and complementary and alternative medicine has increased significantly over the past few years. The main reasons for the increasing use of traditional medicine is a growing trend for patients to take a more proactive approach to their own health and to seek out different forms of self-care. This study aimed to investigate the dominant risk factors that related to use of traditional health care among Indonesian family Methods : The study used households data from 2013 National Health Survey Indonesia. Using logistic regression, we then could present dominant risk factors that related to use of traditional health care among Indonesian family Results : Total subjects had been analyzed were 294,959 subjects. The subjectsof this study were heads or members of households. The proportion of those who used of traditional health care were 30,4% (78,775/294,959). Dominant risk factors related to used of traditional health care were types area, levels of education, employment status, levels of economic, and knowing about the availability of health care. Compared with those who were in rural, those who were in urban had 1.09 more likely to used of traditional health care [odds ratio adjusted (ORa)=1.09; 95% CI= 1.04 to 1.14]. Households who had low education level had 1.10 more likely to used of traditional health care (ORa=1.10; 95% CI=1.03 to 1.18). Households who were private employees had 1.33 more likely to used of traditional health care (ORa=1.33; 95% CI=1.25 to 1.41). Households who had high economic level had 1.31 more likely to used of traditional health care (ORa=1,31; 95% CI=1,23 to 1,41). Furthermore, households who knowing about the availability of health care had 1.44 more likely to used of traditional health care (ORa=1,44; 95% CI=1,29 to 1,60). Conclusion : Households subjects who were in urban area, private employees, had low level of education and high economic, knowing the availability of health services were more likely to used of traditional health care Keywords : traditional health care, households Indonesia","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":"8 1","pages":"70300"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"27","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v8i1.5600.","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 27

Abstract

Latar belakang : Penggunaan obat tradisional, pengobatan komplementer dan alternatif meningkat selama beberapa tahun terakhir. Alasan utama meningkatnya penggunaan obat tradisional adalah pasien mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk kesehatan mereka dan mencari berbagai bentuk perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional pada rumah tangga di Indonesia Metode : Penelitian ini menggunakan data rumah tangga dari data Riskesdas tahun 2013. Jumlah data yang dianalisis sebesar 294.959 subjek.  Analisis data menggunakan analisis kompleks sampel dengan regresi logistik untuk memperoleh faktor dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional pada rumah tangga di Indonesia Hasil : Sebanyak 294.959 subjek pada penelitian ini. Proporsi subjek yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional adalah 30,4% (89.752/294.959). Faktor risiko dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional adalah wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi, dan ketersediaan pelayanan kesehatan. Dibandingkan dengan rumah tangga yang tinggal di pedesaan, rumahtangga yang berada di perkotaan berpeluang 1,09 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradsional [rasio odds suaian (ORa)= 1,09; 95% CI= 1,04 to 1,14]. Rumah tangga yang tingkat pendidikannya rendah berpeluang 1,10 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,10; 95% CI=1,03 to 1,18). Rumah tangga dengan pekerjaan swasta berpeluang 1,33 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradsional (ORa=1,33; 95% CI=1,25 to 1,41). Rumah tangga yang memiliki tingkat ekonomi tinggi berpeluang 1,31 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,31; 95% CI=1,23 to 1,41). Rumah tangga yang mengetahui ketersediaan pelayanan kesehatan berpeluang 1,44 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,44; 95% CI=1,29 to 1,60). Kesimpulan : Rumah tangga yang tinggal di perkotaan, memiliki tingkat pendidikan rendah, pekerja swasta, memiliki status ekonomi yang tinggi, mengetahui ketersediaan pelayanan kesehatan, lebih berpeluang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional Kata kunci : pelayanan kesehatan tradisional, rumah tangga, Indonesia Background: The use of traditional medicine and complementary and alternative medicine has increased significantly over the past few years. The main reasons for the increasing use of traditional medicine is a growing trend for patients to take a more proactive approach to their own health and to seek out different forms of self-care. This study aimed to investigate the dominant risk factors that related to use of traditional health care among Indonesian family Methods : The study used households data from 2013 National Health Survey Indonesia. Using logistic regression, we then could present dominant risk factors that related to use of traditional health care among Indonesian family Results : Total subjects had been analyzed were 294,959 subjects. The subjectsof this study were heads or members of households. The proportion of those who used of traditional health care were 30,4% (78,775/294,959). Dominant risk factors related to used of traditional health care were types area, levels of education, employment status, levels of economic, and knowing about the availability of health care. Compared with those who were in rural, those who were in urban had 1.09 more likely to used of traditional health care [odds ratio adjusted (ORa)=1.09; 95% CI= 1.04 to 1.14]. Households who had low education level had 1.10 more likely to used of traditional health care (ORa=1.10; 95% CI=1.03 to 1.18). Households who were private employees had 1.33 more likely to used of traditional health care (ORa=1.33; 95% CI=1.25 to 1.41). Households who had high economic level had 1.31 more likely to used of traditional health care (ORa=1,31; 95% CI=1,23 to 1,41). Furthermore, households who knowing about the availability of health care had 1.44 more likely to used of traditional health care (ORa=1,44; 95% CI=1,29 to 1,60). Conclusion : Households subjects who were in urban area, private employees, had low level of education and high economic, knowing the availability of health services were more likely to used of traditional health care Keywords : traditional health care, households Indonesia
印尼家庭对传统医疗保健的使用
背景:传统药物的使用、补充和替代治疗在过去几年中有所增加。传统药物使用增加的主要原因是患者对自己的健康采取了更积极的方法,并寻求不同形式的护理。本研究旨在确定与印尼传统家庭卫生服务使用相关的主导因素。方法:本研究使用2013年Riskesdas数据中的家庭数据。分析的数据量为294959名受试者。[UNK]使用复杂样本分析和逻辑回归进行数据分析,以获得与印度尼西亚家庭使用传统医疗服务相关的主导因素。结果:本研究中多达294959名受试者。使用传统卫生服务的受试者比例为30.4%(89.752/294.959)。与生活在农村的家庭相比,生活在城市的家庭使用传统医疗服务的机会为1.09[比值比(ORa)=1.09;95%CI=1.04至1.14]。受教育程度低的楼梯使用传统医疗服务的机会是原来的1.10倍(ORa=1.10;95%CI=1.03至1.18)。私营部门家庭使用传统医疗服务的比例为1.33倍(ORa=1.33;95%置信区间=1.25至1.41)。经济水平高的楼梯是传统医疗服务的1.31倍(ORa=1.31;95%CI=1.23至1.41)。一个知道卫生服务可用性的楼梯使用传统卫生服务的机会是原来的1.44倍(ORa=1.44;95%CI=1.29至1.60)。结论:居住在城市中的房屋,受教育程度低,私人工作者,经济地位高,知道卫生服务的可用性,更有可能从传统卫生服务中受益关键词:传统卫生服务,家庭,印度尼西亚背景:在过去几年中,传统医学、补充医学和替代医学的使用显著增加。越来越多地使用传统医学的主要原因是,患者越来越倾向于对自己的健康采取更积极的方法,并寻求不同形式的自我保健。本研究旨在调查印尼家庭中与使用传统医疗保健相关的主要风险因素。方法:该研究使用了2013年印尼国家健康调查的家庭数据。使用逻辑回归,我们可以提出印尼家庭中与使用传统医疗保健相关的主要风险因素。结果:分析的受试者总数为294959人。这项研究的对象是户主或家庭成员。使用传统医疗保健的比例为30.4%(78.775/294.959)。与使用传统医疗保健有关的主要风险因素是类型、地区、教育水平、就业状况、经济水平和对医疗保健可用性的了解。与农村人相比,受教育程度低的家庭使用传统医疗保健的可能性高出1.10(ORa=1.10;95%CI=1.03至1.18)。私人雇员家庭使用传统卫生保健的可能性更高出1.33(ORa=1.33;95%CI=1.25至1.41)。经济水平高的家庭使用传统医疗保健的可能性高1.31(ORa=1.31;95%CI=1.23至1.41)。此外,了解医疗保健可用性的家庭更有可能使用传统医疗保健(ORa=1.44;95%CI=1.29至1.60)。结论:城市地区的家庭受试者、私人雇员、受教育水平低、经济水平高、知道卫生服务可用性的家庭更有可能使用传统卫生保健关键词:传统卫生保健、印度尼西亚家庭
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
10 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信